ASMA’ SUNGE RAJEH
Dikalangan penggemar ilmu hikmah Nusantara; konon kabarnya Asma’ Sunge Raja (ASR) dipercayai sebagai raja / mustika dari ilmu kesaktian. Berkhasiyat multifungsi, untuk keperluan apa saja sesuai kehendak hati pengamalnya. Contohnya; kesaktian, penjagaan, keselamatan, kekebalan, penetral sihir / gangguan ghaib, pengusir JIN, meredakan hujan, dan lain sebagainya. Dengan memiliki ilmu Asma’ Sunge Rajeh seolah-olah seperti telah memiliki puluhan ilmu.
Disamping karena daya khasiatnya, ilmu hikmah ini banyak diminati dikarenakan kemudahan dalam mempelajarinya. Kalimahnya pendek (singkat). Tidak ada keharusan riyadhoh Puasa dan bertapa. Setelah Guru mengijazahkannya secara lisan, kemudian si Murid menghafal dan mengaktivasinya dengan cara dibaca sekian kali diluar rumah, selama beberapa malam. Biasanya aktivasi selama 7 malam. Selepas itu, Asma’ siap dipakai dalam hal kebaikan dan tolong-menolong.
Konon katanya Asma ini merupakan warisan dari Nabiyullah Khidir alaihissalam yang diturunkan secara langsung oleh beliau kepada dua orang pilihan yaitu :
- Pangeran Cakra Buana di Cirebon.
- Syech Su’adi Abu Syamsudin (Bujuk Latthong) di Madura yang kemudian diturunkan kepada anaknya : Kyai Damanhuri
Namun saya pribadi tidak dapat melacak kebenaran riwayat ilmu ini karena saya belum pernah bertemu dengan Nabi Khidir a.s. Menurut riwayat Ilmu Hikmah ini dibisikan oleh Nabi Khidir as disuatu tempat diatas air yang besar (bisa berarti sungai atau lautan). Kemudian dinamai Asma’ Sunge Rajeh atau Asmak Songai Rajjeh. Artinya Sunge Rajeh (Bahasa Madura) dalam bahasa Indonesia adalah Sungai yang Besar. Banyak pengamal yang mengasah ilmu ini dipinggir Sungai atau Laut (pantai).
Meski Asma’ Sunge Rajeh diturunkan di Jawa dan Madura namun rapal dari ilmu ini tidak sedikitpun memakai bahasa Jawa atau Madura. Bahasa dari rapalan Asma’ Sunge Rajeh diyakini merupakan bahasa kuno.
Versi Asma’ Sunge Rajeh
Pada awalnya, Asma’ Sungai Rajeh hanya diijazahkan secara lisan dari mulut ke mulut kepada anak-turun atau murid terpilih. Namun kini ilmu ini menyebar di berbagai pelosok negeri. Kemudian muncullah berbagai macam versi Asma’ Sunge Rajeh.
- Versi Cirebon
- Versi Madura
- Versi Grobogan
- Versi Blora
- Versi Solo
Rapal dari setiap versi tersebut hampir sama, tidak sama persis. Karena diijazahkan secara lisan (tidak boleh ditulis) maka terjadilah perbedaan lafadz, sesuai daya dengar & daya ingat si murid. Bahkan sebagian versi memiliki tingkatan-tingkatan untuk membedakan rapal Asma’ Sunge Rajeh satu dengan yang lainnya. Contohnya pada Asma’ Sunge Rajeh versi Cirebon, terdapat 4 tingkatan. Dari keempat tingkatan tersebut rapalannya juga berbeda-beda. Untuk mengetahui keaslian Asma’ Sunge Rajeh cukup sulit. Setiap pemilik Asma’ Sunge Rajeh akan mengklaim bahwa ilmunya adalah asli.
Tatacara mempelajari Asma’ Sunge Rajeh
- Belajarlah kepada Guru yang mengamalkan ilmu Asma ini. Jangan belajar dari internet (tanpa tahu orang yang mengijazahkannya). Agar ada yang membimbing dan bisa berkonsultasi manakala ada hal-hal yang perlu ditanyakan.
- Sudah cukup umur untuk mengamalkan ilmu ini, jika masih sekolah (usia dibawah 20 tahun) sebaiknya jangan dulu mempelajari ilmu Asma Sunge Rajjeh.
- Bagi Wanita hamil tidak boleh mengamalkan Asma ini.
- Menjaga kerahasiaan (kewingitan) Asma Sunge Rajjeh agar tuahnya tetap terjaga & sinengker. Jangan suka pamer dan mudah mengijazahkannya kepada orang yang tidak tepat. Sebab di tempat asalnya sana tidak banyak orang Madura yang tahu ilmu ini.
- Terakhir, meskipun tidak ada pantangan & larangan bagi pengamal Asma ini, tetap saja tidak boleh digunakan untuk niat jahat & perbuatan dosa.
- Di Sanggar Maya Rasa Sejati, amalan ilmu Hikmah ASMA SUNGAI RAJJEH tidak diijazahkan secara Umum di blog, tetapi masuk kategori IJAZAH KHUSUS.
Layanan IJAZAH KHUSUS (personal) datang langsung ke Sanggar maupun Online (jarak-jauh) berbayar: Rp. 500.000,- Diniatkan sebagai tanda bakti kepada Guru. Bukan Mahar ilmu, sebab kami tidak memaharkan ilmu. Info selengkapnya WA: 08995463377.
***
TESTIMONI
Assalamu’alaikum Ki Umar yang dirahmati Allah dan saya hormati. Alhamdulillah saya telah selesai mengamalkan ritual Asma Sunge Rajeh. Saya ingin memberikan testimonial, ini pengalaman nyata saya. Banyak manfaat yang saya dapatkan setelah saya mengamalkan ASR yang 3 hari itu, sakit kepala yang sudah saya rasakan sejak dari SMA dulu mendadak hilang dan tidak pernah kambuh lagi, badan juga terasa lebih sehat. Kemarin waktu saya sedang berpergian ke Bogor saya kehujanan dan saya menepi sebentar lalu saya membaca ASR kemudian saya tiupkan ke langit dengan niat agar hujan itu berhenti. Dan tak lama kemudian hujan pun reda dan akhinya berhenti dalam hitungan menit. Waktu perjalanan pulang pun hujan kembali turun, pada waktu hujan berhenti saya pun membaca ASR lagi dengan niat agar hujan tidak turun hingga saya tiba di Jakarta dan Subhanallah hanya rintik-rintik kecil padahal langit saat itu gelap dan sesekali diiringi petir dan rintik hujan itupun berhenti. Insya Allah akan saya jaga Ilmu ini untuk kebaikan juga meningkatkan kualitas spiritual saya seperti yang Ki Umar bilang. Terima Kasih ya Ki. Wassalamu’alaikum. Yth. Rahmat, Indonesia (by email)
Saya ingin cerita tentang khasiat ASR yang pernah saya rasakan. Saya mewiridkan ASR ini dipinggir pantai, tepatnya di dekat dermaga. Saat wirid saya merasakan angin yang berhembus dari pantai terasa hangat seperti uap air panas yang sedang mendidih, padahal waktu itu Kota Bengkulu baru saja selesai diguyur hujan lebat. Pengalaman yang lain, kerena tidak percaya kalau ASR bisa merusak komponen mesin motor maka iseng-iseng saya baca ASR 3x, keesokan harinya motor langsung ditarik dibawa ke dealer resmi, gara-gara pengapiannya rusak. Dua hari motor saya nginap didealer, hehe… Yang terakhir, karena niat mau menghentikan hujan lalu saya baca lagi ASR, tidak berhenti tapi hujannya agak reda, namun sekali lagi motor saya kena imbasnya. Kali ini yang rusak klep bagian dalam mesin, dan nginap lagi motor saya didelaer.(26 Maret 2011) Malam ini saya agak extream untuk mencoba ASR ini. Biar tambah yakin kalau ilmunya sudah merasuk ke tubuh, maka saya tes untuk kekebalan. Saya pakai pisau dapur yang biasa saya gunakan buat potong sayur sehari2, hehe.. Awalnya agak takut, tapi sudah niat maka saya coba juga, cara saya kencangkan otot lengan sebelah kiri lalu dituip dengan ASR 3x, lalu syat!!! Karena takut saya penjamkan mata. Terus saja sayatkan ke lengan! Makin keras makin saya pejamkan mata. Saya buka mata, Alhamdulillah..selamat!! Cuma kulit gores terkelupas tapi sama sekali tidak berdarah. Yth.Deri, Indonesia, 11 Mei 2011 (by blog)
—oOo—
Ki Umar Jogja, April 2010 rasasejati.id

Assalamualaikum Ki Umar
mau naya ni , apa diperbolehkan untuk kita membaca asr blora lebih dari 333x sebagai contoh 1000x buat nambah borkah bulan ramadan….dan rasa batin yang melonjak mahu menambahkan lagi bilangannya…….saya mau minta izinnya dulu sama Ki sebelum menambahkanya hanya untuk keperluan sendiri….
atas penjelasan di email, ki umar, saya ucapkan terima kasih. Maklum, masih di tingkat belajar lagi…….Ki
nuwun
By: shafenddy on 18 Agustus 2010
at 8:46 pm
Wa alaikum salam wrwb
Sdr Shafenddy yang dirahmati Allah, silahkan baca semampu anda. Yang penting bisa merasuk dalam HATI. Sebab jumlah bacaan wirid bukanlah inti ilmu ghaib. Ia hanya pengantar untuk masuk dalam kekedalaman RASA SEJATI. Ditandai dengan rasa hening (suwung). Dari wilayah itulah kemampuan ghaib terjadi.
Nuwun,
By: Ki UmarJogja on 19 Agustus 2010
at 7:53 am
makasih ki,komentar ki yg ini menyadarkan saya,saya bisa baca tulisan ini juga,alhamdulillah mungkin adalah petunjuk. Alfatihah buat ki umar
By: fendi on 19 Februari 2012
at 1:13 pm
Assalamualaikum Ki Umar
maaf ya jika banyak naya, versi blora dari 1-IV saya baca sekaligus kalau ikut pemahaman mp3nya, bagaimana pula sewaktu cara gunanya adakah perlu dibaca sekaligus atau bertingkat seperti versi ceribon 1-IV…….mohon pencerahan Ki…agar jelas….maklum ki baru baru masuk 2 kali baca tanpa nafas, sudah x tertahan….kurang olahraga…..hehehehe
By: shafenddy on 20 Agustus 2010
at 4:25 am
Wa alaikum salam wrwb
Ikuti tuntunan saja, dibaca sempurna, jangan baca sepotong-potong. Tahan nafas jangan dipaksakan, bila belum kuat. Baca dengan nafas biasa saja dulu ya. Semoga Allah mengijabahi.
Nuwun,
By: Ki UmarJogja on 20 Agustus 2010
at 9:13 am
Salam rahayu
Ki umar bagaimana tata cara penggunaan ASR untuk membakar JIN Kiriman dr orang.
Nuwun
By: r. wijaya on 20 Agustus 2010
at 1:42 pm
Salam pamuji Rahayu,
Cukup dibaca saja, atau melalui media air, lalu yang dipercikan disekitar lokasi atau ruangan. Tidak usah berniat membinasakan. Niatkan saja untuk menyingkirkan. Mengembalikan keharmonisan kedua alam.
Nuwun,
By: Ki UmarJogja on 22 Agustus 2010
at 7:09 pm
Assalamualaikum Ki Umar. sy pernah belajar ilmu kasepuhan sabdo dadi dr padepokan sabdo langit, tp khasiatx smpai skrng nda terasa Ki. tolong keikhlasanx Ki Umar utk mengijazahkan kepada saya Asma sungeh rajah.
By: Indra on 21 Agustus 2010
at 1:12 pm
Wa alaikum salam wrwb
Ini kesekian kalinya pembaca mengeluhkan keilmuan dari perguruan lain. Saya tiada punya hak untuk menyempurnakan dan membimbing anda dalam mengamalkan keilmuan mereka. Jadi silahkan konsultasi kepada Guru yang bersangkutan.
Tips : kegagalan bisa disebabkan karena keilmuan yang palsu. Atau bisa juga karena faktor internal dari diri sang pengamal ilmu. Jadi hati-hati dalam memilih guru dan selalu intropeksi diri.
Untuk ASR, mohon maaf di Rasa Sejati hanya diijazahkan kepada para Pewaris saja. Tentu untuk mengamalkannya dilandasi dengan amalan2 sebelumnya sesuai dengan kurikulum. InsyaAllah lebih mustajab.
Nuwun,
By: Ki UmarJogja on 22 Agustus 2010
at 7:15 pm
Assalamualaikum Ki Umar,
alhamdulillah, malam tadi selesai juga 3 hari ritual rapalan asrnya, walau banyak gangguan habis juga dibaca, ki umar gi mana cara merawat asr apa tiap malam boleh dibaca didalam rumah untuk merawatnya….
lagi satu ki sejak mengamalkan asr kok makin kerap diganggu sama jin, sampai dalam watu hapalan kemarin malah ada suara yang marah suruh menghentikan rapalannya….tapi tidak saya layan…..lo kok ada brontakan energi ketika di rapal di luar rumah……..pusing juga mikirin…..
By: Shfenddy on 22 Agustus 2010
at 6:05 am
Wa alaikum salam wrwb,
Renungi dan patuhi 4 Perkara. Salah satunya adalah apapun yang terjadi tetap tekun menjalankan dan menghayati ilmu. Sampai berhasil dan berdayaguna.
InsyaAllah, apa yang menjadi harapan anda lebih cepat terkabul.
Nuwun,
By: Ki UmarJogja on 22 Agustus 2010
at 7:18 pm
Assalamu’alaikum,ki sy mau amalkan asr menurut ki umar gimana apa sy bisa ki?Mohon petunjuknya,nuwun,wassalam
By: Syam on 22 Agustus 2010
at 7:34 am
Wa alaikum salam wrwb
Setiap orang bisa mengamalkannya. Termasuk diri anda. Namun saya berharap jangan memilih ilmu karena rasa malas kita dalam bertirakat / lelaku / puasa dari suatu ilmu. Jadi alangkah baiknya para pewaris memiliki pondasi spiritual yang mapan dengan tetap menjalankan ilmu-ilmu seperti tertera pada kurikulum ilmu. InsyaAllah lebih mustajab.
Nuwun,
By: Ki UmarJogja on 22 Agustus 2010
at 7:20 pm
salam
terimakasih ijasahnya Ki Umar.
apasih perbedaan membaca wirid yg dibarengi tahan napas dengan yg tidak?
Ki tolong check emailnya ya…..
nuwun
By: edi on 22 Agustus 2010
at 2:20 pm
Salam pamuji rahayu,
Nafas memiliki arti “hidup”. Membaca amalan dengan tahan nafas memiliki sensasi yang berbeda dalam penghayatan ilmu. Silahkan anda coba bandingkan dulu. Nanti baru kita bahas lebih jauh lagi.
Nuwun,
By: Ki UmarJogja on 22 Agustus 2010
at 7:23 pm
assalamu’alaikum,terimakasih ki atas masukannya,insyaAllah selepas bulan ramadhan sy bisa menjalankan lelaku puasa seperti yg tertera di kurikulum ilmu,sy mohon doa restunya dan bimbingan ki umar, agar sy bisa tetap istiqomah dalam menjalaninya…nuwun…wassalam
By: syam on 22 Agustus 2010
at 10:12 pm
Wa alaikum salam wrwb
Semoga Allah mengijabahi doa dan harapan anda.
Nuwun,
By: Ki UmarJogja on 23 Agustus 2010
at 7:46 am
jika kiriman JIN cukup disingkirkan, setelah disingkirkan dikirim lagi…repot juga ya ki harus sabar juga menghadapi orang rakus yg mengganggu keharmonisman. terakhir Pasrahkan saja sm Gusti Yang Maha Kuasa biar yg memutuskan.
Nuwun
By: r. wijaya on 22 Agustus 2010
at 10:19 pm
Salam,
Hehe…jika berpikir demikian memang melelahkan. Maka jadilah pribadi yang kuat, selalu optimis dan tidak berprasangka buruk. Dengan cara membekali diri dengan ilmu pengetahuan dan ilmu hikmah. Misalnya Amalan Anti Sihir (puasa weton) InsyaAllah, semua ancaman ilmu hitam kalis dengan sendirinya (otomatis).
Untuk rapal doa, bisa disesuaikan dengan keyakinan anda, yang penting mengandung DOA SELAMAT, bisa juga merapal ASR. Selemah-lemah energi manusia adalah 7 hari orbit dihitung dari hari lahirnya (weton). Maka perbanyaklah berdoa / tirakat / puasa. Itulah keutamaan puasa weton.
Dulu para leluhur sering melakukan puasa weton dan membuat “bancakan” (syukuran nasi urap + lauk pauk) maka walaupun jaman dulu sering terjadi perang santet, mereka tetap aman sentosa.
Nuwun,
By: Ki UmarJogja on 23 Agustus 2010
at 7:58 am
JIN msh saja dikirim untuk selalu mengganggu istri saya.sdh kita ikhtiyar dgn doa dan pertolongan dr keluarga yg kebetulan mengetahui tentang gaib.msh saja nekad untuk menganggu dan menyakiti istri saya. ternyata msh ada orang yg sangat rakus menganggu keharmonisan meskipun dr pihak penganggu istrinya jg sdh tahu.itulah manusia yg dibutakan dg menghalalkan segala cara tidak perduli menganggu keseimbangan dan keharmonisan kehidupan sesama manusia.Bukan bermaksud membalas dendam tetapi biarlah tidak bisa menyakiti orang lain lagi misal dgn cara dikunci agar tidak bisa menggunakan media gaib.Mohon pencerahannya.
Nuwun
By: r. wijaya on 23 Agustus 2010
at 9:30 am
salam
saudara R.Wijaya kenapa ngak dicoba pakai ASRnya bukankah salah satu kegunaan ASR adh mempengaruhi pikiran orang lain untuk berbagai tujuan positif.maaf sayapun belum megamalkan ASR krn istri saya lagi hamil
Ki Umar tolong balas emailnya,ditunggu
nuwun
By: edi on 23 Agustus 2010
at 9:55 am
@edi : sdh dicoba dg ASR,tentu perlu proses bukan instan karena penggunaan ASR tidak seperti menggunakan media gaib (Jin) yg dpt secara instan. karena saya msh awam tentang ASR tentu memerlukan bimbingan dr Ki Umar sebagai seorang Guru.
By: r. wijaya on 23 Agustus 2010
at 10:57 am
Salam Rahayu,
Ki, Saya menggunakan ASR untuk menyembuhkan istri saya dr pengaruh guna2 dr org. sampai saat ini istri saya masih saja diserang, bedanya tiap kali istri saya diserang (pundak terasa ditekan, punggung bag atas nyeri, belakang telinga terasa berat) sakit istri saya seperti tersedot oleh saya hingga istri saya tidak meraskan sakit seperti dulu.Saya tetap wirid ASR dan menggunakan media air untuk menghilangkan pengaruh guna2 tsb dengan jumlah amalan berdasarkan weton istri saya. Apa itu pengaruh dr ASR hingga rasa sakit akibat diserang bisa tersedot oleh saya. Mohon bimbingan dan pencerahannya
nuwun
By: r. wijaya on 26 Agustus 2010
at 9:26 am
Salam rahayu
Tidak, itulah gunanya sebuah media (air) sebagai sarana ikhtiar doa. Energi negatifnya tidak akan terserap dalam diri anda. Selama anda tidak meniatkannya.
Nuwun,
By: Ki UmarJogja on 27 Agustus 2010
at 12:47 pm
Salam Rahayu,
Niat saya hanya untuk menghilangkan pengaruh guna2. Mgkn rasa sakit yg saya rasakan semacam “warning”.Tiap kali istri saya merasakan sakit, saya wirid ASR..istri saya perlahan tidak merasakan sakit lagi.Sekedar kelakar istri saya bilang “mending dulu tidak usah berobat ke spesialis syaraf tapi pakai wirid ASR”hehehehehe. Teriring Salam Hormat saya pada Ki umar selaku Guru yg sudah berkenan mewariskan ASR pada saya. Semoga ASR dapat saya gunakan untuk menolong Keluarga saya & sekitarnya.
Nuwun
By: r. wijaya on 27 Agustus 2010
at 1:48 pm
Salam pamuji rahayu,
Kami hanya “perantara” saja. Dalam masalah ini sebenarnya anda lebih mengerti daripada saya. Asal mau berpikir dengan kepala dingin dan mau mendengarkan hati nurani. Dengan jalan: diam penuh kesadaran. Sebab setiap manusia selalu diberikan bimbingan.
Nuwun,
By: Ki UmarJogja on 28 Agustus 2010
at 9:30 am
Salam Rahayu,
ada pengalaman yg saya dpt setelah sering wirid ASR, seakan saya bisa melihat diri sendiri yg sedang tidur, saya dibawa pada suatu tempat dimana saya bisa melihat apa bentuk makhluk yg selama ini masuk pd tubuh istri saya.tetapi saya tetap lebih fokus menggunakan ASR. biarlah wujud yg ditunjukkan, saya anggap sebagai peringatan untuk saya lebih fokus wirid ASR.
Teriring Salam Hormat saya pada Ki Umar
Nuwun
By: r. wijaya on 28 Agustus 2010
at 10:34 am
terimakasih ki atas ijazahnya sudah sy terima dan hari ini adalah hari pertama saya melakukan wirid asr, tidak ada getaran spt saat mewiridkan Asma Sirr mungkin karena sy masih kesulitan dengan doanya, ada gambaran di tengah laut yg biru dengan gelombangnya, saya mengamalkannya di mesjid, ini id saya di wordpress ki… ttd susanto
By: Santribiru on 6 September 2010
at 7:47 am
Salam pamuji rahyu,
Selamat bergabung dengan keluarga besar Rasa Sejati. Semoga ilmu yang anda warisi senantiasa bermanfaat.
Hehehe…”getaran” itu hanyalah sensasi. Sebaiknya anda mencari keberkahan dan kemanfaatan dari suatu ilmu.
Nuwun,
By: Ki UmarJogja on 6 September 2010
at 10:01 am
insyaallah …terimakasih ki Umar
By: Susanto on 6 September 2010
at 10:31 am
Ass.ki Umar saya mau ijajah Asma sungai rajah bisa tidak dan berapa maharnya?dan saya minta wiridannya,nanti InsaAllah saya kirim maharnya lewat westernunion,tolong jawabannya?
By: dadi on 8 September 2010
at 12:58 am
Wa alaikum salam wrwb
Untuk mempelajari keilmuan disini tidak ada Mahar. Anda hanya diwajibkan memberikan donasi untuk pengembangan paguyuban Rasa Sejati agar tetap bisa eksis sampai tahun-tahun mendatang. Sebagai tanda terimakasih kami kepada anda yang telah menjadi donatur (memberikan donasi) maka kami angkat menjadi murid resmi (pewaris) dan kami ijazahkan SEMUA keilmuan termasuk Asma Sunge Rajeh. Selengkapnya bisa anda simak di halaman IJAZAH RESMI.
Nuwun,
By: Ki UmarJogja on 9 September 2010
at 2:25 am
kalau untuk non muslim, berarti tanpa tawassul ya ki ? mohon penjelasan apakah sebenarnya fungsi tawassul itu ? sebelumnya terima kasih ki…
By: gus moes on 11 September 2010
at 7:40 pm
Salam pamuji rahayu,
Dalam pengertian umum biasanya tawasul hanya sebatas dipahami ritual pembacaan hadiah Al Fatihah. Misalnya dalam acara Selamatan (syukuran), Yasinan, membaca hizib dan Asma. Tetapi arti sebenarnya dari tawasul adalah bentuk KECINTAAN kita, umat muslim, kepada Nabi dan orang-orang saleh pewaris ajaran Nabi SAW dengan melakukan pembacaan hadiah S. Al Fatihah. Dari jasa dan perjuangan mereka dalam menyiarkan agama Islam dan mengajarkan ilmu sehingga kita bisa merasakan nikmat iman Islam.
Tawasul juga berarti WASILAH (perantara atau penghubung). Al-Wasilah adalah segala sesuatu yang dijadikan Allah sebagai penyebab untuk mendekatkan diri kepadaNYA, dan penyambung untuk dipenuhiNya segala kebutuhan. Untuk itu yang ditawasuli haruslah orang yang benar-benar shaleh, yang mempunyai kedudukan yang mulia disisi Allah SWT. Maka tawasul banyak memakai nama Nabi dan WaliAllah. Jadi tujuan akhir dari tawasul adalah semakin mendekatkan diri kepada Allah SWT. Sebagaimana firmannya : “Wahai orang-orang yang beriman, taqwalah engkau kepada Allah dan carilah WASILAH sebagai jalan yang mendekatkan dirimu kepadaNya dan bermujahadahlah (berjuanglah) pada jalanNya, supaya kamu mendapatkan keberuntungan”. (QS. Al-Maidah:35).
Itulah arti tawasul, KECINTAAN kepada para Nabi & WaliAllah dan sebagai WASILAH untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Maka bagi mereka yang nonmuslim tentu saja tidak bisa mengamalkannya. Alasannya sudah jelas. Makanya dulu pernah saya katakan bahwa tawasul bukanlah bagian dari Ilmu Ghoib yang wajib dilakukan.
Nuwun,
By: Ki UmarJogja on 13 September 2010
at 3:36 am
Awrwb ki Umar yg dikasihi Allah swt, hal tawasul ini masih terbilang baru bwt sy. Pertama kali mendengar ialah drpd mas`ku, tetapi kmd saya tolak. Setelah membaca keterangan panjenengan diatas, skg saya agak mengerti… Namun, boleh tanya sedikit lagi ki?
Setiap sampai pada ayat “ihdina sirratal mustaqin..” sy selalu membayangkan orang yg sy kirimi Fatihah tsb {spt almarhum ayah misalnya}. Pd waktu bertawasul untuk ke4 malaikat.. bagaimn merasionalisasikannya ya, sebab setengah dari ayat al Fatihah itu diperuntukan kepada manusia yg pendosa atau insani yang pelupa, sedangkan malaikat tidak mempunyai sifat2 seperti itu.
Terima kasih sebelumnya atas pencerahannya, semoga Allah swt melipat gandakan beribu BerkahNya kpd ki Umar Jogja beserta organisasi yg diasuh ini, amin ya Rabb.
By: iandre on 23 Januari 2011
at 12:19 pm
Wa alaikum salam wrwb
Perlu anda ketahui, menghaturkan bacaan Al Fatihah itu bukan berarti orang yang dihadiahi itu ada dosa. Sebaiknya lebih diutamakan sebagai bentuk rasa cinta dan terimakasih kepada beliau para Nabi, Malaikat, Wali, Auliya, Orang tua dan Guru. Dari jasa dan doa-doa merekalah sampai saat ini kita bisa merasakan nikmat iman Islam, mendapatkan berbagai ilmu yang bermanfaat, dan masih merasakan kasih sayangNYA. Memang jika dipandang dari segi hakekat semua itu atas kehendak Allah SWT jua. Itulah inti Tawasul / menghadiahkan Surat Al Fatihah.
Nuwun,
By: Ki UmarJogja on 24 Januari 2011
at 7:42 am
salam
waktu wirid yang paling bagus,pagi siang,sore pa malam KI ato pakai hari tertentu??
By: adik on 13 September 2010
at 12:08 pm
Salam pamuji rahayu,
Tergantung wejangan (petuah) Guru pengijazahnya. Beliau yang lebih paham tentang ilmu yang ijazahkan dan memikul tanggung jawab atas muridnya.
Untuk pewaris Rasa Sejati silahkan anda simak lagi Petunjuk keilmuan yang telah saya ijazahkan. Disana sudah diterangkan dengan jelas.
Nuwun,
By: Ki UmarJogja on 13 September 2010
at 12:47 pm
ass wr. wb
sy baca di undangan KWA akan diadakan pengijazahan ASR Kubro bedanya dengan dari ki umar ap?sebagai pewaris boleh dong diberi amalannya?
By: iwan on 15 September 2010
at 3:38 pm
Wa alaikum salam wrwb
Setahu saya ASR Kubro seperti RDR. Diacara gathering di Pantai Parakusumo yang mengijazahkan ilmu tersebut bukan saya, tetapi sesepuh yang lain, lagipula saya tidak mengamalkan ilmu tersebut maka saya tidak bisa mengijazahkan kepada anda.
Jika anda berniat serius ingin mengamalkannya, bukan sekedar dikoleksi, nanti saya berikan surat rekomendasi kepada sesepuh KWA untuk mengijazahkan kepada anda. InsyaAllah dikabulkan.
Nuwun,
By: Ki UmarJogja on 19 September 2010
at 6:25 am
Trims atas jawabannya ki umar trlalu byk ilmu malah bingung saya mengamalkan dari ki umar lgian bisa share klau tidak mengerti mksih
By: iwan on 19 September 2010
at 7:30 pm
terima kasih ki atas penjelasannya, soalnya sblm ini, masalah tawasul ini bg saya memang agak kurang sreg, krn byk yg melakukannya asal2an, yg kita sendiri tdk tahu kualitas org yg dihadiahi. semoga manfaat bg semuanya.amin
By: gus moes on 15 September 2010
at 7:38 pm
ki saya pndtang baru dan ingin bergabung disini, boleh ya ki?
oh iya ki ASR apa saja yang ki miliki?
ASR madura utara ada tidak ki?
no hp ki umar brapa ya kalo boleh tau?
By: Hamba Allah on 17 September 2010
at 11:21 am
Salam pamuji rahayu,
Salam kenal mas Anton. Terimakasih telah berkenan berkunjung di blog Rasa Sejati.
ASR saya sebenarnya oleh Guru pengijazah tidak pernah diberikan nama khusus, tetapi selama ini banyak bersinggungan dengan para pengamal ASR lainnya, katanya ASR yang kami amalkan adalah ASR Blora. Namun ada juga yang menyebutnya ASR Madura Selatan ataupun Madura Utara. Apapun itu namanya, keberkahan dan kemanfaatannyalah yang mendasari kami untuk mengamalkannya.
Nuwun,
By: Ki UmarJogja on 19 September 2010
at 7:25 am
Assalamualaikum..Salam kenal ki umar (jay Bogor)
beberapa wktu lalu sy izajah ASR versi Madura dr guru sy.selang beberapa minggu sy mendapat cobaan yg begitu berat yaitu hutang dimana-mana namun setelah sy stop wirid ASR semua normal kembali,apakah itu merupakan pengaruh daya wingit nya ASR yg begitu besar?mohon pencerahan
Salam
By: yayat on 18 September 2010
at 2:12 pm
Wa alaikum salam wrwb
Bukan pengaruh dari ASR tetapi pengaruh waktu pengijazahan yang tidak tepat. Seharusnya ilmu yang anda amalkan adalah amalan kerejekian, baru nanti ilmu yang lain. Setidaknya, begitulah cara saya mengijazahkan ilmu, terkadang harus menunggu sampai ada gerakan hati baru bisa mengijazahkan suatu ilmu. Jadi bukan murid yang menentukan minta ijazah ilmu ini-ilmu itu, tetapi Guru yang berhak. Sebab kita yakin Sang guru lebih berpengalaman dan waskita.
Nuwun,
By: Ki UmarJogja on 19 September 2010
at 7:48 am
Apakah semua versi ASR juga tidak cocok dengan badan saya ki ? apakah karena waktu sy mengamalkan dulu di dalam rumah hingga berpotensi berpengaruh thd org di sekitar kita?
By: yayat on 21 September 2010
at 10:22 am
assalam….wr.wb.
salam kenal..
saya mohon bisa di ijasahkan ASR dan HIzib Maghrobinya…untuk saya amalkan sendiri.
email saya rody_andhika@yahoo.com
makasih ki,
SALAM
By: TAKARABAS on 18 September 2010
at 4:31 pm
kalo ijazah dari ki umar apakah melalui tulisan/ lisan d email?
dan sya mau tnya ki, ada di beberapa halaman website mengijazahkan ASR dgn tulisan secara ikhlas, bila kita amalkan apakah insya allah khasiat/keampuhannya tetap ada?
By: anton on 20 September 2010
at 9:02 am
Salam pamuji rahayu,
ASR kami ijazahkan melalui media MP3 (rekaman). Kami masih menjaga adat lama, tuntunan dari para guru pendahulu. Sebab saya yakin ada makna dibalik semua itu. Untuk ASR yang ditulis itu, silahkan tanyakan saja langsung kepada pengijazahnya.
Nuwun,
By: Ki UmarJogja on 20 September 2010
at 3:00 pm
Assalamulaikum Ki
By: Nasrudin on 20 September 2010
at 4:27 pm
Wa alaikum salam wrwb
Salam kenal sdr Nasrudin. Terimakasih telah berkenan berkunjung di blog Rasa Sejati.
Nuwun,
By: Ki UmarJogja on 20 September 2010
at 4:30 pm
asr diijazahin secara sir bukan rahasia, tatapi karena asmanya bukan arabi, karena kalau jatuh ketangan ulama fiqih dan tauhid, bisa ribut, dan dicap sesat, dan mungkin anda tahu blog saya dan kenapa jadi ribut, andai lafaznya belum sampai kepermukaan sayapuntak kan bersuara. jujurlah kita pada diri kita masing masing,
By: wongalusaceh on 20 September 2010
at 9:27 pm
saya bukan mau ribut mas, cuma sekedar berbagi pendapat siapa tahu suatu saat bermamfaat
By: wongalusaceh on 20 September 2010
at 9:28 pm
coba mas bawa lafaz asr itu keabah anom, kiyai siraj, dan ualma besar nu, saya yakin 100 persen mereka akan mengharamkannya.
By: wongalusaceh on 20 September 2010
at 9:42 pm
Ass.wr.wb. Ki Umar
By: Yuan on 20 September 2010
at 9:48 pm
Wa alaikum salam wrwb sdr Yuan
By: Ki UmarJogja on 20 September 2010
at 10:16 pm
BLOG ENTE SANGAT BAGUS, SEMOGA BARAKAH, NAMUN SETIAP ILMU ALANGKAH LEBIH BAIK DIKONSUL SAMA ULAMA SEPUH YANG MU’TABAR DULU, KARENA MEREKA PASTI GAK KAN BOHONG.
By: wongalusaceh on 20 September 2010
at 9:50 pm
Salam pamuji rahayu,
Mengenai halal dan haram mereka para ahli agama yang lebih tahu. Jadi silahkan saja anda berkonsultasi kepada mereka. Saya hanyalah seorang yang menapaki jalan “paranormal”. Jika berkenan silahkan diamalkan, jika tidak sependapat maka tinggalkan saja.
Nuwun,
By: Ki UmarJogja on 20 September 2010
at 10:12 pm
Wongalusaceh@ : Kata “ENTE” yang anda keluarkan buat telinga kami disini jadi panas, dan otomatis kami para sedulur secara tidak sengaja akan sangat memungkinkan mendoakan anda supaya celaka. kalau pun kami bertemu anda mungkin tangan ini akan sangat ringan melekat di mulut anda.
Ki Umar@ Maaf ki,,, mungkin saya agk emosi. Jujur saya tidak terima perkataan saudara wongalusaceh tsb.
By: deri on 17 Februari 2011
at 9:08 pm
YA MAKASIH SAYA PERMISI, NAMUN PARA NORMALPUN SEBAGAI SEORANG MUSLIM TIDAK TERLEPAS SETIAP AMALANYA DARI TINJUAN FIQIH, DAN AQIDAH DARI TINJAUN ILMU TAUHID, DAN JAWABAN ANDA SEMAKIN MEBUAT SAYA MENJADI JELAS, DAN SEMAKIN MEMAHAMI KENAPA ORANG TIDAK TAKUT MENGAMALKAN ASR. ATAS NAMA SAUDARA SAYA MINTA MAAF TELAH LANCANG BERTAMU, BILA SANG PEMILIK RUMAH TIDAK BERKENAN, DALAM PERBEDAAN KITA SAYA RASA BANYAK HAL YANG SAMA DIANTARA KITA.
By: wongalusaceh on 20 September 2010
at 10:25 pm
Salam pamuji rahayu,
Jika anda bermaksud berdakwah dengan cara seperti ini, maka tiang dakwah anda rapuh. Kita menyadari perbedaan pendapat selalu ada. Namun demikian bukan berarti harus memaksakan kehendak. Gusti Allah saja selalu memberikan pilihan kepada para hambaNYA. Silahkan anda menyuarakan apa yang menurut anda yakini kebenarannya. Saya tidak melarangnya. Biarlah para pembaca dan pengamal ilmu disini yang menilai. Jika para sedulur memang sependapat dengan anda dan meninggalkan amalan ASR, itu juga hak mereka. Begitu juga sebaliknya. Tugas anda dan saya hanya menyampaikan, tiada hak memaksakan pendapat. Jika memang anda berniat mulia, maka doakanlah kami semua menuju jalan kebaikan.
Nuwun,
By: Ki UmarJogja on 20 September 2010
at 10:37 pm
@wongalusaceh….slmt mlm….smp dsini jg ya….
@ki umar jogja….asswrwb….ki mhn maaf td siang jaringan error jd sy prg tnp sempat pamitan…..msh sibuk ini ki?….
By: bengawan.candhu on 20 September 2010
at 10:45 pm
Wa alaikum salam wrwb
Alhamdulillah, masih dalam rutinitas sehari-hari. Cuma sekarang lagi agak pilek saja, bedagang terus tiap malam mengerjakan “PR” dari poro sedulur. Tidak mengapa, saya juga biasanya habis balas komentar langsung off.hehehe…
Nuwun,
By: Ki UmarJogja on 20 September 2010
at 10:53 pm
SAYA RSA CUKUP DISINI, SEMOGA KIUMAR BARAKAH DAN DIBERI TAUFIQ OLEH ALLAH, SAYA SEMENJAK NYANTRI SELALU BIKIN RIBET TEMAN TEMAN SAYA. KADANG WAKTU MENGAJI BARU SATU BARIS AJA KADANG SAMPAI DUA JAM, KARENA SAYA SELALU MENDEBAT GURU SAYA PADAHAL YANG SAYA BELUM MENGERTI.
PERNAH TEMAN SAYA BILANG “GURU BUKAN HANYA MENGAJAR KAMU SEORANG”. BEGITULAH SIFAT HAUS ILMU SAYA. DAN KETIKA SAYA MENINGALKAN DUA SANTRI SAYA, TEMAN TEMAN YANG MENCELA MUALI MERSA KEHILANGAN , GAK DA YANG NANYA DAN DBAT LAGI RATA RATA DIAM DAN PUAS, CEPAT SEKALI TAMAT KITABNYA,
DAN TERNYATA SIFAT SUKA BERDEBAT ITU TELAH MENYELAMATKAN BEBERAPA KAMPUNG DARI PENGARUH WAHABI, DENGAN PERDEBATAN YANG SUDAH SAYA BIASA SAYA LAKUKAN DENGA MUDAH SAYA PATAHKAN ARGUMENT MEREKA.
DAN MASYARAKAT KEMABLI BERPEGANG KEPADA ILMU PARA ULAMA ACEH.
INILAH KARAKTER SAYA, GAK BISA MELIHAT SESUATU YANG MENGELITIK NALAR LOGIKA SAYA, DAN KARAKTER INI HANYA SAYA GUNAKAN BILA ADA SESUATU YANG SAYA DUGA ATAU SAYA YAKINI SALAH, SELAIN ITU SAYA BIASA SAJA. MOGA KI UMAR BISA MEMAHAMI KENAPA SAYA SUKA BIKIN RIBUT, BUKAN UNTUK MENJELEKKAN SESEORANG, TAPI HANYA MENJADI PEMBANDING ILMU, SIAPA TAHU DEBATAN SAYA KADANG BISA JADI SISI PENAMBAH ILMU BILA DILIHAT DENGAN MATA HATI YANG SABAR SEPERTI KIUMAR . WASALAM.
By: wongalusaceh on 20 September 2010
at 11:02 pm
Salam pamuji rahayu,
Perjalanan dakwah anda sarat dengan nuansa debat. Memang terkesan kontroversial, tetapi saya bisa memahami niat baik anda. Tetapi jangan memposisikan sedulur semua disini seperti rekan-rekan santri anda itu. Bukan berarti sedulur ini diam karena tidak tahu. Merekapun banyak yang telah belajar ilmu agama. Itulah yang saya sebut sebagai pondasi spiritual. Jika yakin silahkan diamalkan, jika tidak meyakini maka tinggalkanlah. Jadi tidak pernah ada perdebatan disini. Lah mau mendebat siapa??
Ini bukan kali pertama ada yang mengatakan ASR adalah sesat, berkhodam JIN dan sebagainya. Saya terima setiap kritik dan pandangan mereka. Akhirnya kita semua harus memilih tetap mengamalkan atau meninggalkannya. Ilmu ghoib masih diselubungi misteri. Anda yang berilmu pengetahuan memandang dari sudut kajian ilmu, sedang saya memandang dari sudut pengalaman ruhani pribadi.
Saya sangat berharap, jika anda ingin berdakwah disini maka hormati karakter para sedulur semua disini. Tidak semua orang bisa menerima ajaran agama dengan jalan debat. Adakalanya dengan contoh-contoh mulia dan petuah bijak. Apalagi saya sebagai orang Jawa, leluhur kami lebih suka memakai jalan lembut dan contoh amal perbuatan yang mencerminkan nilai ajaran yang dibawa. Semoga bisa dimengerti.
Nuwun,
By: Ki UmarJogja on 20 September 2010
at 11:43 pm
SETUJU KI!!!!!
By: deri on 17 Februari 2011
at 9:03 pm
@ki umar jogja….injih ki,mnm vitamin c ki,biar daya tahan tubuh tgg jg tdk mdh sakit….jg mgkn nnt tmn2 akan byk yg maen ksini….yg sabar ki nnt butuh admin kaya di blog wongalus…smp buka lowongan nnt ha5x….
By: bengawan.candhu on 20 September 2010
at 11:04 pm
Assalamu’alaikum,ki umar..ikut nyimak komentarnya,nuwun..wassalam
By: syam on 21 September 2010
at 12:10 am
Assalamua’alaikum
Nuwun sewu Ki…Ketingale kok msh byk sedulur yg msh singgah, nderek nimbrum lan nyimak komentaripun nggih Ki..
By: wanoko on 21 September 2010
at 12:35 am
ki umar,nasehatmu sungguh bijaksana.
By: mbah jenggot on 21 September 2010
at 12:50 am
mengenla manusia tidak cukup dengan sebuah buku dan sepenggal kalimat, dunia ilmu sarat politik, demi terwujud sasaran yang dituju. muawiyah merebut kursi khalifah dari ali, mungkin bagi yang tidak paham akan dinggap tidak sopan dan curang, tapi itulah,jangan kita persempit islam dengan kelembutan, tak jarang kelembutan adalah talbis syaitan, yang merayu dengan indah agar calon mangsanya jatuh, saya rasa kalau kita bermotif ekonomi harus menjaga sikap dan tutur kata kita kalau tidak orang akan lari dan uang akan jauh juga dengan kita,
intinya ada dua sisi kita lihat dalam menilai ilmu
membahas ilmu yang terlepas dari adap
membahas ada yang terlepas dari ilmu
membahas ilmu dengan adap
membahas adab dengan ilmu.
dari empat katagori ini kita kadang salah menilai orang, kita sering melihat adap tampa ilmu, dan menilai ilmu dengan adap, padahal dua yang lain sering digunakan sebagai politik dalam berilmu.
kanjeng sunan kali jaga mendajwah dengan wayang, karena itu adalah politik untuk melunakkan hati masyarakat jawa, dan barhasil.
tapi saya sengaja tidak beretika agar muncul kemarahan dan booming dimana mana, agar masalah asr ini sampai ketelinga ulama, lalu dibuatlah mubahasah ulama, lalu keluar fatwa, inilah yang saya inginkan, dan bila ternyata asr boleh diamalkan maka berbahagialah saudara karena ulama berada dibelakang anda, dan tidak ada yang bisa mengugat lagi, namun kalau didiami terus, dan ternyta salah hakikatnya, langkah sedihnya kita yang telah ditipu syaitan.
demikian ki, moga aki bisa membaca dengan nurani, karena saya yakin orang berilmu akan bisa menerima saudaranya yang mau saling berbagi.wasalam
By: wongalusaceh on 21 September 2010
at 10:48 am
Salam pamuji rahayu,
“tapi saya sengaja tidak beretika agar muncul kemarahan dan booming dimana mana..”
Itukah jalan dakwah anda?? hmm…bila seperti itu tak heran jika beberapa tahun lalu banyak kyai di Jawa Timur yang dibunuh oleh orang misterius (ninja). Tak heran pula jika kemarin ada Pendeta yang ditusuk orang tak dikenal.
Nuwun,
By: Ki UmarJogja on 22 September 2010
at 1:14 am
Ninja??? waduh… bagaimana ceritanya itu guru???
Orang jepangkah juga ninja itu? heheheh(bercanda)..
By: deri on 17 Februari 2011
at 8:59 pm
hindari perdebatan…….tanya ki klo ASR boleh diamalkan siang hari ga?…soalnya mesjid kalo malam di tutup..hehehe..sedangkan saya masih tinggal di mertua indah, maaf saya bukan pengamal ASR. mungkin nanti akan mengamalkan..
By: zenzen masih mencari berkas on 21 September 2010
at 11:03 am
Salam pamuji rahayu,
Iya, sebisa mungkin saya hindari perdebatan. Sebab saya juga tidak suka berdebat. Tugasnya hanya menyampaikan, diterima atau ditolak terserah keputusan setiap orang.
ASR sebaiknya diamalkan malam hari. Lakukan saja di serambi Masjid atau dialam terbuka sekalian yang bersih (suci).
Semoga Allah mengijabahi dharapan anda.
Nuwun,
By: Ki UmarJogja on 22 September 2010
at 1:19 am
maaf yg awam ikut nimbrung.Menrut sya semua ilmu brsifat netral,baik itu ilmu fisik,gaib,hikmah maupun sihir sekalipun.karena sya yakin smua ilmu itu ciptaan allah swt.smua ilmu adalah mulia dan brmanfaat bgi alam smesta.jikapun ada yg mngatakan ada ilmu yg sesat,maka ssungguhnya manusia itu sendirilah(dgn bantuan syetan) yg mnyesatkan ilmu,bukan ilmu yg menyesatkan manusia.sbg cntoh ilmu ‘hipnotis’.jadi lebih bijaklah menilai ilmu. wallahu’alam…
By: ari arman dani on 21 September 2010
at 6:56 pm
Salam pamuji rahayu,
Sedikit menambahkan, ilmu hitam tetaplah hitam, putih tetap putih. Dalam mensikapi hal ini harus didasari dengan memahami hukum keseimbangan alam. Ada hitam ada putih, Madu-racun, Baik-jahat dsb. Semua itu baik adanya, mengandung fungsi dalam mekanisme alam semesta.
Seperti tanaman jamur. Ada yang bisa dimakan manusia dan ada juga yang beracun bagi manusia, tetapi tidak beracun bagi binatang / tumbuhan lain.
Ilmu Putih dan Ilmu hitam juga begitu. Ilmu putih layak diamalkan orang sebagai makhluk yang berbudi pekerti luhur. Ilmu hitam layak disandang oleh makhluk lain, yaitu kaum durjana. Sebab seperti dalam kajian Mantra, ilmu hanya bisa tinggal dalam diri seseorang yang memiliki perwatakan yang sama.
Nuwun,
By: Ki UmarJogja on 22 September 2010
at 1:39 am
Saat membaca komentar ini saya jadi ingat lagi dengan buku “NAGABUMI, Pendekar Tanpa Nama”, disana diceritakann bahwa pendekar tanpa mewarisi Ilmu hitam setelah mengalahkan pendekar yang terkenal sadis, tak punya norma, dan selalu membakar tiap desa yang dia lalui. Sebelum kematiannya si Pendekar tsb menunjukan sifat aslinya yang sangat baik, dan dengan iklas menurunkan ilmunya kepada Pendekar Tanpa Nama…
Ki Umar benar, Ilmu hitam memang memiliki efek yang bisa membuat kepribadian pemiliknya berubah drastis…
Hmmmmmm… Saya jadi merung kembali ki. . .
By: deri on 17 Februari 2011
at 8:56 pm
Salam guru Ki Umar..
wah!!! agak panas diruangan ini… sebenarnya saya jarang masuk ke ruangan ini… semoga yang membawa berdebat meluruskan niat dia….
Perbezaan pendapat itu rahmah untuk umat muhammad s.a.w tapi perdebatan yang panjang itu hanya membawa kecelakan dan kemunduran umat Muhammad s.a.w
maaf..ini hanya pendapat dari saya yang awam ini…
By: Nubuwuah on 22 September 2010
at 12:17 pm
terima kasih saudraku, memang hidup akan berjumpa dengan tiga halal, yang setuju dan tidak setuju. yang tidak setuju terbagi dua.
1. firqah, ini dalam aqidah, perpecahan yang tidak mungkin dihidari dalam islam, 72nya penghuni neraka, hanya satu dalam surga, yaitu ahlus sunnah waljamaah, yaitu yang sesuai aqidah rasul dan sahabat, dan imam al’asrary dan maturidylah yang mempertahankan aqidah dari penyelewengan, semua wali songo dalam aqidah mengikuti paham ini.
2. ikhtilaf, perbedaan pendapat, ini dalam bidang fiqih, ini adalah rahmat, bila yang berbeda itu imam mujtahid mutlaq seperti imam, syafi’i, maliki, hambali, hanafi, dan semua waly songo ,menganut paham syafi’i, namun bila perbedaan selain mereka ini bukan rahmat karena perbedaan seperti ini biasanya membawa dosa karena saling menghujat, beda perbedaan syafi’i dan maliki karena mereka benar semua karena hasil ijtihad.
3. ijma’ kesepakatan para ulama mujtahid terhedap suatu masalah. nabi mngatakan tidak mungkn umatku sepakat kepada suatu kesesatan. kesesatan itu adalah kufur, bid’ah, dosa besar, dosa kecil, dan hal sia sia. nah apabila ada ummat larut dalam lima perkara ini pasti akan ditentang oleh orang berilmu karena mereka memang tidak akan setuju. lalu bila itu perbuatan wahib dan sunat yang berpahala, pasti juga ditentang cuma yang menentang itu orang kafir, orang fasik, dan orang jahil.
demikian yang saya pahami terhadap kenapa selalu ada perbedaan diatas muka bumi.
akhirnya kiumar, marilah kita cari persamaan saja, dimana perbedaan disitu kita toleransi selama ini tidak disebarkan kepada orang islam,
perbedaan kalau mungkin didiskusikan lebih baik, kalau tidak, ya tidak mengapa, Allah memberi pilihan kepada kita dan kita akan diminta pertanggungjawaban,
yang jelas perkuat persamaan, jauhi perbedaan, dilandasan mencari ridha tuhan, amiin.
By: wongalusaceh on 22 September 2010
at 3:34 pm
ada satu perbedaan lagi dalam ilmu hakikah, ada wahdatul wujud yang muwahid adan yang mulhid, syekh siti jenar dibunuh karena paham ini didhair kepada yang awam dan bisa membuat ajaran syariat ditingglkan orang, sedangkan paham wahdatus syuhud itulah yang diamal oleh seluruh para wali songo, paham wahdatus syuhud jarang terkena fitnah beda dengan wahdatul wujud, say sendiri lebuh cenderung kew ahdatus syuhud karena lebih mudah dipahami dan cukup dalil.
By: wongalusaceh on 22 September 2010
at 3:41 pm
Assalamu’alaikum wr wb
Mari kita lihat lagi kisah Musa AS bertemu Khidir AS
semoga menjadi cermin hati kita, amin
ngapunten ki, salam dumateng poro sedulur
matur nuwun
Wassalam wr wb
By: nunung on 24 September 2010
at 11:16 am
@wongalusaceh : coba selami diri sendiri untuk mencari rasa sejati.jangan memaksakan apa yg ada pada diri kita kepada orang lain itu namanya arogan. belajar ilmu sejati menuntun menjadi manusia yg mempunyai watak, tindakan yg luhur. semakin tinggi ilmu seseorang jika mempunyai watak, tindakan luhur akan menghargai perbedaan. biarlah perbedaan menjadi dinamika dlm kehidupan untuk menjadi manusia yg lebih baik. tidak lupa mohon maaf jika ada tutr kata yg kurang berkenan.
By: r. wijaya on 24 September 2010
at 12:29 pm
Assalamualaikum,
Salam Jumaat pada warga RasaSejati.
Saya ingin menyuarakan rasa kurang enak ya dengan ‘dakwah’ Wongalusaceh di Blog RasaSejati ini sebagai saya ini pengunjung blog ini yang ingin mengetahui dan mempelajari ilmu ghoib.
Untuk mengelak salah pengertian, saya nyatakan sebab-sebabnya di bawah:-
1) Blog RasaSejati ini tempat untuk mengenal, mempelajari dan memahami sesuatu ilmu ghaib. Yang mana pengunjung blog akan menanyakan, mendapat pencerahan dan / atau menjadi pewaris ilmu.
Di sini Blog RasaSejati melalui Ki Umar adalah ‘Guru’ (orang yang memaparkan isi ilmu itu di blog ini serta orang yang mengijazahkan ilmu tersebut pada pewaris) yang mana sebarang pertanyaan atau pencerahan tentang sesuatu ilmu yang dipaparkan dapat dijawap pada yang menanyakan (iaitu pengunjung blog).
Jika ada pengunjung yang tidak setuju dengan sesuatu ilmu yang dipaparkan maka, pengunjung itu tinggalkan aja ilmu itu dan bisa keluar aja dari blog RasaSejati.
2) Dari pembacaan komen-komen Wongalusaceh ini, nyata sekali dia cuba membawa perdebatan di blog ini. Blog RasaSejati ini bukanlah medan untuk berdebat.
Andai Wongalusaceh ini ikhlas dalam ‘dakwah’nya maka mengapa tidak aja bawakan secara formal pada N.U? Tidak perlu bikin kacau di laman blog yang peribadi. Kenapa Ulama yang Wongalusaceh rujuk itu tidak bisa disebut namanya? (Aneh ini???)
3) Mayoritas pengunjung di RasaSejati ini adalah pemula dalam ilmu ghoib seperti saya. Maka bila membaca komen Wongalusaceh tidak semuanya dapat saya fahami dan bisa mengakibatkan kekeliruan.
Alhamdulillah, penjelasan dan jawapan mudah Ki Umar terhadap komen Wongalusaceh ini memudahkan untuk saya fahami apa sebenarnya yang dibincangkan itu.
Saya mohon agar blog RasaSejati untuk berhenti menyiarkan sebarang komen dari Wongalusaceh atas dasar bisa mengelirukan pengunjung yang lain.
Selain itu, daripada Ki Umar menghabiskan masa untuk menjawap komen-komen Wongalusaceh, lebih enak kalau masa itu diluangkan untuk mempersiapkan paparan ilmu-ilmu ghoib lain atau tambahan pada kajian ilmu ghoib.
Kepada Wongalusaceh:- Antara asas berdebat yang paling penting bagi seorang pendebat ialah memilih gelanggang yang betul agar impak (kesan) nya maksima.
Pesan ikhlas saya pada Wonglusaceh jangan main di tepi laut jika takut ombak besar.
Wassalam.
By: Irwan on 24 September 2010
at 2:40 pm
Pada Ki Umar, andai bahasa atau saya ini agak keras, atau kasar mohon dimaafkan. Saya cuma ingin luahkan pendapat saya sahaja.
Niat saya cuma menyatakan ketidak senangan saya pada komen-komen Wongalusaceh yang bisa mengelirukan itu.
Wassalam
By: Irwan on 24 September 2010
at 2:48 pm
assalamualaikum warokhmatullah wabarokah salam kenal ki umar saya adi dari karawang mohon ijin untuk mengamalkan ilmu yang aki jabarkan mudah mudahan dalam waktu dekat ini saya dapat menjadi salah satu pewaris….karena dengan membaca blog ini pengetahuan saya jadi bertambah khususnya dalam rangka mencari dan mengetahi jati diri saya…
By: adi on 24 September 2010
at 4:25 pm
Wa alaikum salam wrwb
Silahkan diamalkan, jika dirasa bermanfaat dalam kehidupan anda sehari-hari. Semoga Allah mengijabahi doa dan harapan anda sekeluarga.
Nuwun,
By: Ki UmarJogja on 25 September 2010
at 9:48 am
salam..
haha… cantik ulasan saudara Irwan…tahniah…
saya bukannya peminak ASR… tapi tak mahu melecehkan sebarang ilmu hanya kerna pengalaman saya yg singkat dan ilmu saya yang sedikit… saya masih jahil untuk mempertikaikan sebarang ilmu kecuali jelas ia melanggar hukum agama…
seperti makanan.. ada jelas halal dan haram nya,,, dan ditengah-tengahnya… subahat..ertinya tak jelas halal haramnya..maka makan yang jelas kehalalannya dan tinggalkan yang meragukan… tak perlu diperdebatkan..
By: Nubuwuah on 24 September 2010
at 7:46 pm
Salam kenal Ki
seperti comment diatas Ki Umar mempunyai ASR Cirebon dan Blora.menurut Ki Umar yg sudah mengamalkannya apakah keduanya mempunyai khasiat yg sama?
Nuwun
By: hakim on 26 September 2010
at 2:30 pm
Salam kenal kembali.
Terimakasih telah berkenan berkunjung d blog Rasa Sejati. Saya merasa selama ini sama saja dalam khasiat. (Walaupun saya yakin setiap versi memiliki kelebihan masing-masing, oleh sebab itulah muncul berbagai versi). Sebab saya tidak pernah memposisikan amalan ilmu ini lebih tinggi dari ilmu yang lain atau versi satu dengan versi yang lain.
Lagipula saya ini orangnya intuitif. Dikala terjadi sesuatu, lalu terbesit dalam hati rafal amalan, maka itulah yang dibaca. Saya tidak pernah mengkotak-kotakan khasiat ilmu, misalnya merapal ilmu ini untuk kasus ini, Versi itu untuk kasus itu dan sebagainya. Saya tidak melakukan seperti itu, sebab hanya akan mempersempit pengertian ASR sebagai bagian dari ILMU HIKMAH.
Nuwun,
By: Ki UmarJogja on 27 September 2010
at 8:52 am
Salam Takdzim Untuk Ki Umar Yogya dan Keluarga serta seluruh Blog Ini….Al Fatihah…
By: Dewi Sri on 27 September 2010
at 9:49 pm
Salam pamuji rahayu,
Salam takzim Dewi Sri. Mugi Gusti Allah tansah paring nikmat sehat wal afiat kagem panjenengan sekeluargo.
Nuwun,
By: Ki UmarJogja on 29 September 2010
at 7:43 am
Ass Wr Wb
Punten Ki. Ruangannya agak sedikit panas agak gerah ki. Semoga Allah menambahkan kesabaran pada Ki Umar unutk tetap membantu yang membutuhkan. Nuwun.
By: toto on 29 September 2010
at 11:22 pm
Wa alaikum salam wrwb
Amiin ya rabbal alamin. Terimakasih atas segala doa dan dukungannya. Ya beginilah kenyataan jika kita terjun dimasyarakat, selalu ada pro dan kontra. Maka perkuatlah pondasi spiritual anda dengan ilmu dan ngelmu. Agar kelak ketika tiba saatnya berhubungan dengan banyak orang (masyarakat) yang memiliki bermacam-macam pandangan / prinsip hidup, anda tetap yakin dengan keilmuan yang telah anda miliki selama ini.
Nuwun,
By: Ki UmarJogja on 30 September 2010
at 7:49 am
Salam Damai
blog yg sangat bagus Ki Umar,begitu saktikah orang2 jaman dulu yg penuh dengan ilmu kegaiban.anti bacok anti peluru,ilmu pamungkas,…tetapi kok kita bisa kalah ama penjajah ya..ato memang sudah takdir bangsa kita demikian
Saya cuma mau menyampaikan pertayaan yg mengganjal dihati,tiada niat untuk menyinggung perasaan sesiapapun
Nuwun
By: joko on 30 September 2010
at 1:01 pm
Salam pamuji rahayu,
Pertanyaan anda sama halnya dengan : Jaman sekarang banyak orang KAYA di negeri ini, tetapi mengapa Indonesia masih belum makmur, pada hakekatnya saat ini kita masih terjajah dalam bidang ekonomi??
Jaman dulu pun sama, kita punya para leluhur yang sakti tetapi mengapa masih bisa dijajah? Sebabnya banyak sekali, diantaranya :
1. Para pendekar, juga manusia sosial yang memiliki keluarga dan sanak saudara. Untuk menjaga keselamatan mereka bahkan warga kampung, para pendekar bergerak secara sembunyi-sembunyi (tidak terorganisir dengan baik mustahil bisa merdeka).
2. Taktik Adu domba. Belanda membuat dokrin dimasyarakat tentang kaum putih (santri) dan kaum abangan. Mengadu domba dan memisahkan penganut ilmu sesat dan ilmu putih. Tanpa persatuan mustahil bisa merdeka.
3. Kesaktian para pendekar lemah terhadap pantangan. Misalnya akan mati saat tertembak peluru emas / di bom / dicuri jimatnya dll.
4. Tidak semua pejuang memiliki ilmu kesaktian kebal peluru. Sementara hampir semua penjajah dibekali dengan senjata mesin dan mesiu.
5. Kemerdekaan suatu wilayah (bangsa) tidak ditentukan pertarungan satu lawan satu seperti pertarungan antar pendekar di atas ring. Anda bisa saja membunuh 10 orang penjajah, namun itu belum cukup untuk mematahkan agresi militer mereka.
Yang diperlukan adalah kesatuan dan persatuan dalam merebut kemerdekaan, membangun bangsa dan melindungi bangsa. Cobalah anda lihat sekarang ini, orang lebih suka menvonis sesat & bid’ah, lebih menonjolkan perbedaan dan merasa paling benar, paling sakti, paling bisa, dan sebagainya. Orang-orang pintar disingkirkan bahkan dibunuh oleh orang-orang kita sendiri hanya karena dianggap menjadi ancaman bagi kepentingan pribadi / golongannya. Demikianlah gambaran dari masa ke masa, dari jaman ke jaman, pada hakekatnya tiada jauh berbeda.
Nuwun,
By: Ki UmarJogja on 1 Oktober 2010
at 9:09 am
Salam Damai
sungguh jawaban yang tepat dan menyentuh hati Ki
nuwun
By: joko on 1 Oktober 2010
at 9:54 am
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Semoga Ki Umar selalu dalam lindungan Allah SWT karena sudah bersedia memberikan pengetahuan Ilmu ghaib untuk mereka yang membutuhkan termasuk saya. Alhamdulillah, paket keilmuan sudah saya terima lengkap ki. Sebelum saya mengamalkan amalan ASR ini saya ingin bertanya kepada ki Umar.
1. Beberapa waktu lalu saya membaca salah satu artikel di KWA, disitu ditulis oleh penulis bahwa ketika kita akan mengamalkan sesuatu kita harus menetapkan tujuan untuk mengamalkan amalan tersebut. Apakah ingin kesaktian atau mencari ridho Allah sebagai sarana Doa kita Ki… Bagi saya sendiri saya ingin mencari ridho Allah Ki, karena kandungan yang terdapat dari amalan tersebut bisa juga untuk membantu orang lain Ki. Karena saya masih sangat awam , mohon dijelaskan posisi amalan itu sendiri Ki? berikut linknya saya sertakan: http://wongalus.wordpress.com/2010/10/06/perewangan/
2. Waktu yang paling baik untuk mengamalkan yang 3 hari itu kapan ya ki? apakah pagi, siang, sore atau malam ki?
Semoga amalan2 tersebut bisa berguna dan makin mempertebal rasa keimanan kita Amin.
Wassalamu’alaikum….
By: budi on 7 Oktober 2010
at 1:20 pm
Wa alaikum salam wrwb,
Alhamdulillah, semoga bermanfaat untuk anda dan orang-orang sekitar anda.
Menjawab pertanyaan anda :
1. Seperti halnya ketika anda bekerja dan beraktifitas, agama mengajarkan agar semua itu untuk diniatkan mencari ridho Alllah & untuk beribadah kepadaNYA. Sedangkan tujuan anda bekerja adalah mencari keuntungan dunia (uang/gaji). Maka dalam mengamalkan ilmu juga demikian, dari segi NIAT anda beribadah (mencari ridho Allah, memposisikan sebagai sarana doa). Dari segi TUJUAN anda mencari kemanfaatan / khasiat yang terkandung didalamnya.
Kedua hal ini tidak bisa dipisahkan, agar kita tidak tersesat. Coba bayangkan apabila ada orang belajar ilmu ghaib tetapi tidak mendasari NIATnya dengan mencari ridho Allah, tidak mendasari bahwa semua khasiat ilmu itu terjadi karena kuasa Allah, tidak mendasari bahwa rafal ilmu adalah sarana doa maka niscaya ia akan takabur lalu memuja doa-mantra, lupa kepada hakekat sejatinya doa-mantra dibuat oleh leluhur sebagai salah satu sarana memohon kepada Yang Maha Kuasa. Jika tidak didasari mencari ridho Allah maka orang akan menempuh cara-cara yang melanggar norma agama dan sosial hanya untuk mendapatkan kesaktian, seperti membunuh (tumbal), berbuat asusila (cabul), syirik dsb.
Maka dari itu saya sering menekankan hal ini. Sebagai pondasi spiritual yang baik bagi kita para pengamal ilmu.
Percayalah, jika niat anda benar, dan Tuhan meridhoi ikhtiar anda, niscaya alam semesta seisinya ini (manusia, binatang, tumbuhan, alam bahkan JIN dan Malaikat) akan mendukung turut membantu terwujudnya cita-cita anda.
Yang namanya Khodam itu, tidak dicari atau dipanggil pun kelak jika kondisi spiritual kita bagus akan datang sendiri. Menawarkan kesaktian, bantuan ini-itu dengan segala syarat yang diajukannya. Namun sebaik-baik khodam adalah yang bersedia datang atau membantu kita dengan ikhlas. Bukan karena dipanggil dengan syarat ini-itu, sesaji macam-macam dengan segala perjanjian dan pantangannya yang harus diikuti. Mereka sama seperti kita, manusia, tidak luput dari sifat lupa, salah dan kebimbangan hati. Tanpa pondasi spiritual yang mapan, keberadaan mereka dalam hidup kita hanya akan membuat diri kita terpuruk.
2. Amalkan dimalam hari. Semoga bermanfaat.
Nuwun,
By: Ki UmarJogja on 8 Oktober 2010
at 6:49 am
Ki Umar,
Sebagai pewaris, saya sudah mencoba mengamalkan beberapa bagian dari asma dan hizib yang Ki Umar ijazahkan. Apakah saya sudah bisa menerima ijin untuk mengijazahkan pada orang lain?
Jika sudah boleh, bagaimana caranya?
Jika belum, apa yang musti saya lakukan? Mohon penilaian dan bimbingan dari Ki Umar…
Wassalam.
By: haekal on 9 Oktober 2010
at 11:25 am
Salam pamuji rahayu,
Jika memang anda telah siap menjadi pengijazah, dengan segala tanggung jawab dan konsekuensinya maka insyaAllah nanti segera saya kirimkan Tatacara Doa Pengijazahannya via email.
Nuwun,
By: Ki UmarJogja on 9 Oktober 2010
at 7:18 pm
Salam Pamuji Rahayu,
Ki,apakah ini hanya suatu kebetulan selesai wirid ASR saya melihat langit seperti terbelah oleh cahaya. kondisi alam juga terang.Nuwun
By: r. wijaya on 14 Oktober 2010
at 9:40 am
Salam pamuji rahayu,
Jangan hanya “sepertinya” namun anda harus yakin, melihat jelas dengan mata hati dan mata kepala sendiri akan fenomena yang anda rasakan saat mengamalkan ilmu. Walaupun seakan-akan kejadian yang tidak mungkin atau mengada-ada. Tetapi itulah kenyataan yang harus dipercayai. Dari situlah keajaiban doa-mantra akan terbukti setiap kali kita ingin menggunakannya. Ingat, keilmuan Rasa Sejati adalah “Menguasai ilmu dengan melibatkan rasa pribadi”
Belajarlah dengan giat, disertai sabar dan tawakal. Jangan berhenti sebelum terbukti. Percaya kepada kuasa Tuhan, percaya kepada potensi diri pribadi, Jangan berprasangka buruk, nanti akan terbuka tabir dahsyat!
Nuwun,
By: Ki UmarJogja on 15 Oktober 2010
at 8:40 am
Salam Pamuji rahayu,
Betul Ki,Saya harus belajar dengan giat, saya harus menyadari melihat langit terbelah adalah bagian kecil dari Maha dasyatnya kuasa Tuhan. Ki, saya mau bertanya apakah dalam diri saya ada “warisan’ dari leluhur? teringat kata teman waktu kuliah di jogja dulu, teman melihat saya ada “warisan”dari leluhur, sempat juga Ki..pernah saudara(kebetulan bisa ghoib) memindah yg ada dalam tubuh ke tangan kiri. sewaktu saya tanya . saudara saya menjawab sejenis brajamusti. Nuwun
By: r. wijaya on 15 Oktober 2010
at 9:20 am
mantappppp……semakin ramai….semakin banyak saudara…..
maju terus ki umar.
semoga ki umar selalu dalam lindungannya..amin
By: cupetong on 15 Oktober 2010
at 12:42 pm
Semoga rahmat Allah senantiasa menyertai anda semua. Dikaruniai ilmu yang banyak, yang bermanfaat dunia-akherat. Amiin ya rabbal alamin.
Nuwun,
By: Ki UmarJogja on 16 Oktober 2010
at 7:52 am
ass.ki ada yang bilang mengamalkan asma sunge raja sebaiknya pake tingkatan conth tidak boleh mengamalkan asma sunge raja versi madura sebelum mengamalkan versi cirebon dahulu,karena tingkat kewingitannya yang berbeda2?mohon penjelasnnya ki..wass
By: hendra on 16 Oktober 2010
at 4:08 pm
Wa alaikum salam wrwb
Lah..kalau sang Guru yang mengijazahkan cuma punya 1 ASR bagaimana? Padahal selama ini beliau telah mengamalkannya dan semua baik-baik saja.
Maka beda Guru bisa juga berbeda tuntunan ilmunya. Makanya saya enggan membimbing ilmu yang didapat dari Guru lain, walaupun ilmu yang diamalkan sama. Sedangkan sang guru tersebut masih hidup. Resikonya terlalu berat.
Nuwun,
By: Ki UmarJogja on 17 Oktober 2010
at 1:14 pm
oh begitu ya ki,apakah bleh sy mengamlkan asma sunge raja tanpa ada guru,sy mengmbil dr blog kampus wong alus ki!
By: hendra on 17 Oktober 2010
at 4:43 pm
Salam pamuji rahayu,
Jangan seperti itu, lebih baik anda sekalian memohon bimbingan kepada Sesepuh KWA yang mengijazahkan ilmu tersebut. Saya rasa mereka tidak berkeberatan, sebab sudah menjadi kewajiban seorang pengijazah ilmu membimbing murid / orang yang mengamalkan ilmunya.
Nuwun,
By: Ki UmarJogja on 18 Oktober 2010
at 7:25 am
hehehehehe
Benar itu Ki,
Saya pribadi cukuplah hanya dengan ASR yang telah ki Umar Ijazahkan,,,,
Inti kekuatan ASR itu saya pribadi berpendapat bukan dari Versi, tapi dari penghayatan dan penyesuaiannya, dan juga semakin dipercaya maka akan semakin kuat… Ini lah yang peroleh dari tiap-tiap nasehat ki umar..
Namun untuk saat ini ya saya belum siap mengamalkannya ki,,,
By: deri on 17 Februari 2011
at 8:43 pm
ass.terima kasih ki atas bantuannya,menjawab pertanyaan2 saya!oh ya ki jujur sy ingin bertatap muka langsung dgn ki umar untuk silaturahim,tp sy malu karena sy bkan murid anda,dan sy bingung jika bertemu ingin bicara apa!wass
By: hendra on 18 Oktober 2010
at 7:59 am
Wa alaikum salam wrwb
Jangan sungkan seperti itu, saya juga manusia biasa seperti anda mas. Saya pun belajar dari anda semua disini. InsyaAllah bila ada jodoh kelak akan bisa bertemu.
Nuwun,
By: Ki UmarJogja on 18 Oktober 2010
at 8:43 am
klw boleh tau di jogja dimananya ki,ntar insyaallha bulan 2 sy ada rencana k jogja
By: hendra on 18 Oktober 2010
at 10:52 am
ass wr wb…ki umar,mau minta pencerahan ki,menurut ki umar ilmu asr tidak boleh ditulis,tp sy membaca di blok kampus wong alus lafas asr ditulis n sy jg membaca komen ki umar ada diblok tsb,klo menurut ki umar gmn?mohon pencerahan ki buat nambah wawasan…alfatehah slalu to ki umar
By: naswan azma on 19 Oktober 2010
at 7:44 am
assalamualaikum ki…ga perlu dijwb prtanyaan sy diatas,sy ud mengerti smuanya stelah membaca prdebatan diatas…klo lihat komen ki umar sy jd inget kanjeng sunan kalijaga,santun dlm brdakwah,kalem…smoga ki umar slalu diberi rahmat oleh Allah swt,amin….n mhn maaf ki sy blm bs menjadi pewaris resmi,mhn doanya agar sy bs secepatnya mndapatkan ijazah resmi dari ki umar…wassalam
By: naswan azma on 19 Oktober 2010
at 9:38 am
Wa alaikum salam wrwb
Saya pun belajar dari beliau Kanjeng Sunan Kalijaga dan para leluhur yang telah terbukti sukses menerapkan metode dakwahnya. Walaupun saya menyadari dengan sepenuh hati bahwa diri saya masih sangat jauhhh dari apa yang para Leluhur contohkan. Saya yang dhoif dan bodoh ini masih perlu banyak belajar.
Semoga Allah mengijabahi doa panjenengan sekeluargo.
Nuwun,
By: Ki UmarJogja on 19 Oktober 2010
at 9:00 pm
assalamuallikum .ki
amalan ini tidak diijasakan secara umum.bagaimana
caranya saya harus mempelajarinya?saya sangat ingin mengamalkanyasaya mohon petunjuk dari ki umar moga ALLAH meridhoi keinginan saya
wassalam
By: pur on 21 Oktober 2010
at 7:40 pm
Wa alaikum salam wrwb
Pertanyaan seperti ini, sudah pernah dijawab, Silahkan simak di komentar2 diatas.
Tentunya ilmu ini bukan kami saja yang memilikinya, Banyak sekali di internet ini yang menjabarkan ilmu ASR. Silahkan anda bisa mencari Guru yang mengijazahkan ASR yang sesuai dengan keinginan anda. Yang mungkin tanpa syarat, gratis dan sebagainya. Misalnya di blog Wongalus atau web lainnya.
Tatacara dan tatatertib mempelajari ilmu di Rasa Sejati ini sudah jelas, maka tidak perlu saya jelaskan lagi disini.
Nuwun,
By: Ki UmarJogja on 22 Oktober 2010
at 7:32 am
Ass
ki, kapan ya Asma sunge RAJAH, Di tulis di blog ini
By: BENY on 22 Oktober 2010
at 7:15 pm
Wa alaikum salam wrwb
Saat ini masih dikhususkan untuk Pewaris saja.
Nuwun,
By: Ki UmarJogja on 22 Oktober 2010
at 11:04 pm
Menurut saya tetap lah hanya diturunkan untuk pewaris saja ki….
Karena mereka yang cukup mengerti dan sudah lumayan memiliki pondasi saja lah yang bisa dipercaya untuk mewarisi ASR…
Dan juga ASR ini butuh kebijakan ki…….
By: deri on 17 Februari 2011
at 8:37 pm
assalamualaikum….@beny,asr tmasuk ilmu wingit jd ga boleh ditulis,baca halaman tata tertib
By: naswan azma on 23 Oktober 2010
at 7:19 am
Aswb. Terima kasih atas warisan Ilmu yg Bopo Guru kirim lewat email. Untuk ASR mulai merapal wiridnya hari / malam apa? Atau bebas harinya? Menurut Bopo Guru bagusnya mulai hari / malam apa? Jumlah bacaan harus dibaca sekali duduk atau bisa dicicil misalnya ba’da sholat 5 waktu? Trims atas infonya, semoga warisannya memberi manfaat.
By: Guspar38 on 26 Oktober 2010
at 8:46 pm
Wa alaikum salam wrwb
Nanti silahkan cek email.
Nuwun,
By: Ki UmarJogja on 27 Oktober 2010
at 4:57 am
ass
saya lagi mengamalkan asma sirr dan mohon doanya untuk bisa menjadi pewaris,
madah mudahan awal bualan depan saya bisa memenuhi syarat untuk jadi pewaris,
” ikut berduka cita atas terjadinya korban letusan gunung merapi”
wass
By: goal on 27 Oktober 2010
at 12:44 am
Wa alaikum salam wrwb
Semoga Allah mengijabahi doa dan harapan anda.
Nuwun,
By: Ki UmarJogja on 27 Oktober 2010
at 4:48 am
Wa alaikum salam wrwb
Semoga Allah mengijabahi doa dan harapan anda sekeluarga.
Nuwun,
By: Ki UmarJogja on 27 Oktober 2010
at 4:52 am
ass
ki mohon ijazahnya emailku anggitprayogi@rocketmail.com.email facebook ku
By: Anggit on 28 Oktober 2010
at 1:28 pm
ass.semoga kiranya ki umar di berikan ketabahan oleh Allah SWT menghadapi teman2 kita yang tidak sefaham dengan kata2 mahar/ijazahan,ingat ki semakin tinggi ilmu seseorang semakin kuat anginnya,semakin sholeh seseorang semakin kuat setan yang menggoda,klw menurut sy merekalah orang2 yang tidak tahu saling mengasihi sesama,jikalau ki umar serba menghitung uang maka mahar/ijazahan tentulah tidak seminim itu,sekedar info saja jika di media cetak ASR di maharkan versi 500rb, 2: 600rb sampai versi 5: 900rb, itupun blum bisa mengijazahin jika ingin bisa mengijazahin mahar 3 juta.sekedar info saja pernah suatu ketika sy hadir di kediaman habib luthfi seorang mursyid di pekalongan bagi penganut tarekat insyaallah siapa yang tidak kenal beliau,ketika ada seorang murid yang datang dan hanya meminta do’a melalui media air itu saja sang murid memberikan tanda asih(mahar) sungguh yang mengetahui ketulusan dan kebaikan ki umar hanya penguasa langit dan bumi(Allah)dan ki umar sendiri..wass mohon maaf ki bila ada kata2 yang salah.
By: hendra on 3 November 2010
at 6:38 pm
Wa alaikum salam wrwb
Pengalaman dan perjalanan hidup kita bisa bertemu dengan orang-orang mulia seperti para Guru, Syekh, Ulama, dan para sesepuh akan membuat kita lebih dewasa dan bijaksana dalam memandang sesuatu hal. Maka mari kita syukuri semua itu. Sebab tidak semua orang mau bersusah payah melangkahkan kakinya menempuh perjalanan antar kota sampai pelosok desa, ditengah terik panas matahari dan guyuran hujan guna mencari ilmu & ngelmu kepada para Guru.
Bagi yang mendapatkan ilmu dan ngelmu dengan lebih mudah, cukup dengan duduk didepan komputer dan buku. Maka biarlah mereka mensyukuri nikmatnya itu. Semua terdapat sisi positif (kelebihan) masing-masing. Tinggal bagaimana cara kita mengambil hikmah dan mensyukurinya.
Tak usah risau.
Nuwun,
By: Ki UmarJogja on 5 November 2010
at 1:39 am
Assalamualaikum WbrWb
Yang saya hormati Guruku Ki Umar,semoga Ki Umar sekeluarga dalam keadaan sehat wal afiat serta selalu dalam lindungan Tuhan YME..Amin Ya Robal Allamin.
Ki Umar yang saya hormati saya mau mengajukan beberapa pertanyaan mengenai cara-cara mengamalkan Asma Sunge Rajeh(ASR),adapun pertanyaannya sebagai berikut :
– Hari apa bagusnya ASR mulai di amalkan/di wirid ?
– Jam berapa mulainya ?
saya mau melaksanakan habis Sholat Ashar di Masjid Yang cukup besar.
– Apakah tiap pengulangan Lafad dalam Wirid harus diawali dengan Bismilah…..?
– Mengenai jumlah bilangan Wirid ada perbedaan khasiatnya apa engga ?
– Terus mengenai Tawasulan untuk sahabat Nabi SAW,malaikat Muqorrobin dan Qoribin,Nabi Khidir A.S mohon di tulis lengkap.
Saya cukupkan sekian dulu pertanyaannya,saya mohon maaf apabila merepotkan Ki Umar, maklum saya masih awam Ki dan biar gak bimbang di hati biar tambah yakin.
Saya ucapkan terima kasih yang sebesr-besarnya.
Salam Hormat
HALIM SUDRAJAT
By: halim sudrajat on 5 November 2010
at 8:52 am
Wa alaikum salam wrwb
Saya pribadi lebih suka mengamalkan mulai hari Selasa Kliwon atau Rabu Pon. Tengah malam. Dengan bacaan seperti yang telah anda terima itu. Sedang jumlah wirid tidak ada hubungan dengan khasiat. Untuk rapal bacaan Hadiah Al-fatihah bisa anda simak di Wirid Harian. Contoh rafal bacaan : “Khusushon ila hadroti …..”(sebutkan nama Nabi / Wali), lalu baca Al-fatihah 1 kali.
Nuwun,
By: Ki UmarJogja on 6 November 2010
at 8:30 am
Assalamualaikum Wr Wb
Saya ucapkan banyak-banyak terima kasih pada Ki Umar atas jawabannya dan bimbingannya.
Wassalam
By: halim on 6 November 2010
at 10:50 am
Ki Umar jogya kenapa asr bisa oleh non muslim? sebab setahu saya hanya muslim. di kwa harus muslim mohon penjelasan ki
By: star night on 10 November 2010
at 3:08 pm
Salam pamuji rahayu,
Bisa saja. Bahkan pada dasarnya semua ilmu boleh diamalkan oleh siapa saja. Permasalahannya sebenarnya ada pada diri orang yang akan mengamalkan itu sendiri. Entah tidak yakin, bertentangan dengan agama, kurang pas dengan hati dan semacamnya.
Pertanyaan untuk anda : Kenapa hanya bisa diamalkan untuk muslim saja?
Nuwun
By: Ki UmarJogja on 11 November 2010
at 1:13 pm
ass.wr.wb.
ki umar saya latif dari medan, saya mau ikut pengizahan asma sungeh rajah ki umar.
tapi ki, saya tidak punya REKENING BCA ki umar.
Gimana ya ki umar, biar mempermudah transaksinya.
By: abdul latif on 10 November 2010
at 4:59 pm
katanya ilmu islam gitu ki
By: star night on 11 November 2010
at 2:06 pm
Kalau masalah mahar mah tidak usah ambil pusing ki sing penting apik ilmune ora opo2 …..
By: star night on 11 November 2010
at 2:15 pm
ass, wejangan guru makin joss aja
sent Al Fatihah sohibbul Ijazah
By: prayoga.alif on 12 November 2010
at 9:20 pm
ass, wejangan guru makin joss aja
sent Al Fatihah sohibbul Ijazah
By: Amin Kum on 12 November 2010
at 9:20 pm
Assalamualaikum.. maaf, ki.. saya mau nanya. beberapa bulan yg lalu saya prnh mimpi diberi amalan ini INNA QUWWATILLAH INNA QUWWATI itu kira kira asr atau rdr versi mana y? thanks.
By: GUPITO on 13 November 2010
at 12:38 am
Wa alaikum salam wrwb
Sepengetahuan saya, itu hanya lafal penggalan saja. Masih butuh dikaji kembali sebelum diamalkan.
Nuwun,
By: Ki UmarJogja on 13 November 2010
at 7:06 am
Salam
Guru Ki Umar Mohon bimbingannya,setelah ritual saya coba masih belum berhasil,apa saya salah mewiridnya,mohon di cek
Nuwun
By: edi on 13 November 2010
at 12:02 pm
Salam pamuji rahayu,
Sama seperti pelajaran saat mengamalkan Ajian Kalacakra kemarin. Coba ingat kembali, kuncinya. Jangan fokus atau terkesan menggantungkan keberhasilan kepada Rafal Doa-Mantra. Penghayatan diri itulah yang penting. Menjadi pintu gerbang dari segalanya.
Nuwun,
By: Ki UmarJogja on 16 November 2010
at 2:34 am
Salam
Nanti malam saya akan mulai ritualnya,mohon doanya Guru moga Berhasil
Nuwun
By: edi on 16 November 2010
at 7:53 am
Mungkin itu bacaan kunci ya, ki? sbnr nya saya sangat sering mimpi diberi amalan tp lupa semua krn panjang panjang, cuma itu yg saya ingat, krn pendek.
By: GUPITO on 13 November 2010
at 11:50 pm
Nuwun atas jawaban nya Ki Umar.
By: GUPITO on 13 November 2010
at 11:54 pm
Assalamualaikum Wr Wb
maaf baru nongol lagi ni Ki,
Ki ga apa-apa kan Ki saya langsung loncat langsung ngamalin Asma Sunge Rajeh,tadi malam saya baru beres ngamalin Asma Sunge Rajeh.
Mohon Doanya dari Ki Guru Umar semoga menjadi ilmu yg penuh dgn keBerkahan dari Alloh SWT..
By: halim on 14 November 2010
at 8:10 am
Wa alaikum salam wrwb
Saya percaya setiap pewaris memiliki alasan tersndiri dalam menentukan setiap langkahnya. Teriring doa dari kami untuk kesuksesan anda. Semoga Allah mengijabahi.
Nuwun
By: Ki UmarJogja on 16 November 2010
at 2:05 am
Benar kata Ki Umar, Meskipun telah menjadi pewaris, namun saya pribadi belum mengamalkan ASR ini. Karena saya menyadari, saya belum cukup bijak untuk mengunakan ASR ki,,, dan saya tidak mau terlalu gegabah sehingga salah dalam menggunakannya…
Saat ini, saya sangat menikmati teknik Medatasi yang ki umar Ijazahkan, hehehehe
Tidak tahu mengapa tapi rasanya enak saja…
Saya pun percaya, bahwa dalam ngelmu ada tahapan tersendiri dan tidak perlu terburu-buru. Hayati satu alaman, bila telah terpatri baru lah ke ilmu selajutnya,,
By: deri on 17 Februari 2011
at 8:33 pm
Assalamualaikum. Salam kenal dan salam hormat takzim saya untuk aki sekeluarga dan para sedulur semua..
Sekedar menyapa dan mendoakan smoga Tuhan meridhoi dan merahmati kita semua..
Wassalamualaikum..
By: Dewa Salah on 14 November 2010
at 5:52 pm
Amin Ya Robal Alamin
By: halim on 14 November 2010
at 6:27 pm
assalamualaikum ki…
gm cara saya bisa memplajari sunge rajeh..
By: donar on 16 November 2010
at 4:30 am
Salam buat Ki UMAR guru ku semoga Rahmat Allah beserta mu dan Allah mensucikan ruh mu …..berkah dunia dan akhirat Amin…Amin…Amin…
By: Amin Kum on 16 November 2010
at 11:39 am
Ass, Ki setelah ASR selesai diamalkan kemudian setiap harinya masih perlu dibaca/wirid lagi apa tdk
terima kasih Al Fatihah utk Sohibbul Ijazah
Wass
By: Amin Kum on 16 November 2010
at 11:45 am
salam hormat ki. salam kenal, saya bisa ikut ijasah asr versi grobogan ki, hp nya bisa di sms kehp saya ki 0811877211 dan email saya bharnanto @ yahoo. com, terima kasih.
By: bambangharnanto on 17 November 2010
at 11:25 am
Wa alaikum salam wrwb
Salam pamuji rahayu,
Kpd Yth :
@Dewa salah : Salam paseduluran. Terimakasih telah berkenan berkunjung di blog Rasa Sejati.
@Donar, @Bambangharnanto : Silahkan menjadi Pewaris. Sebab ilmu ini hanya kami ijazahkan kepada Pewaris para saja.
@Amin Kum : Tidak ada keharusan. Yang penting jangan sampai lupa. Semoga bermanfaat.
Nuwun,
By: Ki UmarJogja on 18 November 2010
at 8:20 am
Assalamualaikum, Ki Umar Jogja,,
Baru beberapa kali ini saya liat blognya panjenengan,, dan saya simak diskusi2nya,, dan saya suka sekali dengan tanggapan2 ki umar menjawab setiap pertanyaan dgn bahasa yg enak, terpelajar. mudah2an Ki Umar selalu dalam keadaan sehat dan selalu lebih bijak. amiinnn,,
salam kenal Ki Umar Jogja,, saya dari Bandung. 🙂
By: Raden Gangga Partawaidjaja on 18 November 2010
at 4:10 pm
Wa alaikum salam wrwb
Salam kenal kembali. Terima kasih telah berkenan berkunjung di blog RasaSejati. Teriring doa dari kami semoga anda sekeluarga senantiasa dalam lindungan dan limpahan kasihsayang rahmat Illahi.
Nuwun,
By: Ki UmarJogja on 20 November 2010
at 8:24 am
ass…Ki Umar dan juga sobat2 sekalian
maaf KI mungkin kurang sopan, saya mau tanya dan mohon pencerahannya.(saya benar2 bodoh dalam keilmuan)
dulu saya pernah di ijazahi guru, katanya ASR, sy amalkan dan memang dahsyat sekali, tapi karena kedahsyatannya pula saya hentikanan pengamalannya.bukan karena efeknya negatif tapi lebih cenderung karena rasa sosial masyarakat.Karena salah satu faedahnya, pantang sekali melihat nahi mungkar. orang lain bicara bohong saja, kita tahu dan langsung bereaksi marah memaksa orang itu bicara jujur.(kita sadar tapi rasanya jadi gak enak. karena itu bukan urusan kita.) saat saya buka blog ini, timbul keinginan tuk bertanya.ASR yg saya terima lisan dan tertulis dan di amalkan setelah sholat dan didalam rumah. Ki saya mau bertanya apakah yg saya amalkan itu benar ASR(dari versi mana) dan kalo bukan ASR. apakah nama amalan itu. Maaf ini saya tuliskan kalimatnya :”IF TA IM BILA IM NAIM”. Ki dengan segala kerendahan dan kebodohan wawasan saya tentang keilmuan. Saya mohon penjelasan Ki Umar.Atas perhatian dan bantuannya saya haturkan terima kasih.Wass…
By: bashiroh on 20 November 2010
at 3:23 pm
wa alaikum salam wrwb
Mohon maaf, saya tidak tahu amalan itu.
Saran saya, sebaiknya luruskan kembali niat dan amal-an anda itu.
Sepertinya anda sudah salah dalam mensikapi ilmu. Lebih tunduk kepada perintah ilmu ghaib daripada Gusti Allah. Anda bersedia menegakan Amar Ma’ruf Nahi munkar lantaran ilmu ghoib, takut melanggar pantangan ilmu ghoib, bukan ikhlas karena menjalankan perintah Allah ta’ala. Padahal jelas sekali, baik anda berilmu maupun tidak berilmu ghaib, yang namanya membela kebenaran itu tetap harus ditegakkan.
Astagfirullah….3x
Nuwun,
By: Ki UmarJogja on 22 November 2010
at 8:03 am
ass….Ki semoga selalu dalam ridho ALLAH
trims atas tanggapan dan sarannya.tp ada bbrp hal yg perlu diluruskan krn sprtinya ada yg kurang nyambung, :
1. klo ki blm th itu amalan apa, ya gak apa.
2. Ki bilang ada ilmu/tidak kita tetap hrs mencegah nahi mungkar itu benar.tp klo ki bilang ” sy Lebih tunduk kepada perintah ilmu ghaib daripada Gusti Allah. sy bersedia menegakan Amar Ma’ruf Nahi munkar lantaran ilmu ghoib, takut melanggar pantangan ilmu ghoib, bukan ikhlas karena menjalankan perintah Allah ta’ala. ” + ada ucapan “Astagfirullah….3x”
ini sy kurang setuju. tp sy gak permasalahkan, karna sy yakin ada yang kurang nyambung/salah pengertian antara kita.
begini KI, ilmu ini bg sy cukup baik, cuma karakternya sgt keras terhadap nahi mungkar.atau segala sesuatu yg bertentangan dg hukum Allah.
misalnya : ada orang lain sedang bicara tp antara mereka ada yang bohong, kita langsung tahu dan langsung bereaksi marah memaksa orang itu bicara jujur, padahal mereka gak ada hubungan dengan kita. kira-kira hal sperti ini terlalu keras gak dlm sikon masyarakat kita.? benar soal nahi mungkar. tp bg sy kitapun hrs melihat sikon.jgn langsung main hantam saja. pernah terjadi, ada sekelompok anak muda lagi asyik minum-minuman keras sambil main gitar. tiba-tiba sy lewat situ dan melihat kegiatan mereka. tanpa basa-basi sy langsung hampiri dan menghancurkan semua botol cangkir meja dan marah2 ke mereka. mereka bubar dan mati ketakutan. setiap terjadi seperti ini gak ada mereka yang berani melawan dan sy pun rasanya punya keberanian tanpa tanding. ini semua sy alami dengan sadar bukan kerasukan. sekali lagi, benar soal nahi mungkar. tp klo begini bgmn ? pihak yg terkait(penegak hukum) sj mungkin gak mau seperti ini. karakter seperti inilah yg membuat sy berhenti mangamalkannya. bukan sy gak mau mncgh nahi mungkar atau mncgh karna ada ilmu. nahi mungkar jg ada ketentuannya, minimal dalam hati kita gak suka melihat hal yg melanggar syariat itu terjadi. itu sj yg prlu sy luruskan dan semoga KI bs memahaminya.dan sy mohon maaf jika ada kata2 sy yg kurang enak didengar atau terkesan sombong.itu semua apa adanya, sy gak mau berbohong krn sesugguhnya didalam diri manusia ada yang menyaksikan/bashiroh.trima kasih KI atas saran dan pengiklasan ijazahnya.wass….
By: bashiroh on 23 November 2010
at 11:20 pm
Basriho@: wah..Kok ASR diamalkan didalam rumah? bukannya itu menjadi pantangan untuk tiap-tiap pemilik ilmu ASR???
By: deri on 17 Februari 2011
at 8:27 pm
Assalamu’alaikum, Ki Insya Allah stlh tanggal 26 bulan ini saya bermaksud menjadi pewaris:) … Ki tolong bantu saya ya:)
By: Media Esa Wahyuna on 21 November 2010
at 11:52 pm
Wa alaikum salam wrwb
Kami turut mendoakan, bila memang niat anda lurus dan ikhlas, semoga Allah mengijabahi doa dan harapan anda tersebut.
Nuwun,
By: Ki UmarJogja on 22 November 2010
at 8:06 am
Ki Umar salam sejahtera ki umar saya minta ijin untuk mengamalkan salah satu keilmuan yang ada di blog anda saya tertarik dgn asma SIR
By: star night on 22 November 2010
at 10:43 am
Dimana orng-pun Tahu kalau mempunyai Ilmu Tidaklah Pamer atau memberikan perntaan misal: bahwa saya yang mempuntai Ilmu Songai Rajeh………..
Haruslah menyembunyikan diri biar tidak dikatakan SOMBONG, ingat itu salah satunya pantangan ilmu saudara
By: WongAngon on 26 November 2010
at 10:58 pm
Salam pamuji rahayu,
Terimakasih atas saran dan masukannya untuk kami.
Nuwun,
By: Ki UmarJogja on 27 November 2010
at 7:36 am
Allah lebih mengetahui sesiapa yg berniat membantu agama dan sesiapa yg menjual agama, atau sesiapa yang menyembunyikan ilmu, sesiapa yang dalam keadaan sembunyi padahal setan bertengger didadanya, dan berkata: ” Akulah tersembunyi lagi berilmu Tinggi”. semoga kita semua diberkahi lg dirahmati sebanyak mahluk ciptaanNYA. Wassalam
By: Media Esa on 27 November 2010
at 11:11 am
Ki UmarJogja : sepertinya anda hebat sekali !!!!
Tp lebih hebat jika ada DIAM dan coba materi blog lain !!
By: RAJAWALI EMAS on 29 November 2010
at 3:41 am
@rajawali emas…maksud anda apa…!!!
By: samber nyowo on 29 November 2010
at 6:14 am
salam pamuji rahayu
mati sakjroning urip (mati dalam hidup)/ matinya nafsu dalam belajar spiritual akan membuka pengalaman hidup. belajar tentang ilmu jika yg dikehendaki hanya tuah nanti akan sia-sia.
nuwun
By: r.wijaya on 29 November 2010
at 11:57 pm
Assalamu’alaikum, wr wb, sedikit sharing…
kemarin saat hujan saya uji coba baca ASR mohon sama Allah SWT utk menghentikannya. Baru 2x bacaan, hujan yg begitu deras langsung berhenti, aneh …padahal sedang deras-derasnya. tapi sayang saat minta didatangkan hujan lagi tidak terjadi. Kurang tirakatnya mgkn 😉
Kebetulan atau efek ASR ??? Wallahu alam. anyway …thanx ya Ki atas limpahan ilmunya.
By: diah N on 30 November 2010
at 9:28 am
Wa alaikum salam wrwb
Mantap ! Teruslah aplikasikan ilmu dalam kehidupan sehari-hari, agar anda semakin yakin dengan ilmu yang telah anda miliki. Untuk memohon hujan kembali caranya ambil benda alam (tanah, batu, daun atau yang lain) yang masih kering. Kemudian anda basahi memakai air, lalu bacakan ASR. Lalu ucapkanlah: “Basahilah bumi seperti basahnya batu / daun / tanah ini karena Allah ta’ala.” Mari kita lihat kejadian khairul adat selanjutnya. ^_^
Rahayu.. rahayu.. rahayu
By: Ki UmarJogja on 2 Desember 2010
at 8:13 am
Alhamdulillah, dgn tidak bosan2nya sya terus menyimak komentar para sedulur semua akhirnya dapat jg cara biar bs manggil hujannya kembali, padahal sya baru ja mau nanyain hal itu ki,,, hehe ^_^
Kapan-kapan, tolong diwedar juga tata cara yg pernah ki Umar lakukan dalam mengaplikasikan ASR ini dalam kehidupan. . .
Sebelumnya sya ucapkan terima kasih banyak Guru, Al-fateha sent. . .
By: Deri on 24 April 2011
at 2:36 am