Kaidah Abjadiyyah
Untuk mempelajari huruf hijaiyah tentu kita harus mengetahui terlebih dahulu huruf-hurufnya. Huruf hijaiyah terbagi menjadi 28 makhraj (pengucapan huruf). Jika selama ini kita mengenal susunan huruf Arab dari ALIF sampai YA (A-Ba-Ta-Tsa), itu adalah urutan huruf Arab yang disusun dan dikelompokkan menurut kemiripan bentuknya. Namun sebenarnya urutan huruf Arab yang sesungguhnya adalah dari ALIF sampai GHAIN (A-Ba-Ja-Dun atau disingkat ABJAD).
Perhatikan susunan huruf hijaiyah dibawah ini.
Dalam ilmu hikmah yang akan kita pelajari, tentu saja urutan huruf Hijaiyah yang dipakai adalah Susunan Abjad atau disebut juga dengan istilah Kaidah Abjadiyyah. Dimana dalam kaidah Abjadiyyah ini, setiap huruf memiliki nilai numerik (angka).
Apa itu nilai numerik?
Angka yang kita kenal sekarang yaitu angka 1, 2, 3 dan seterusnya sebenarnya dikenal belum lama oleh manusia. Sebelum ada angka-angka tersebut (1,2,3 dst) orang melakukan penghitungan berdasarkan simbol atau karakter yang merepresentasikan sebuah angka.
Pada awalnya dijumpai angka-angka yang diucapkan dan angka-angka yang disimbolkan dengan jari tangan (diindikasikan oleh posisi tangan dan jari-jari). Bahkan sampai sekarang masih ada segolongan suku di Indonesia yang masih menggunakan metode ini, misalnya cara jual beli sapi di Madura.
Selanjutnya untuk pencatatan secara permanen dan penghitungan diperlukan apa yang disebut sebagai “NUMERAL” yang merupakan sebuah simbol atau karakter yang digunakan untuk mewakili sebuah bilangan. Misalnya, dalam sistim Romawi angka “SATU” disimbolkan (ditulis) dengan huruf “I”. Angka “LIMA” disimbolkan “V”, Sepuluh=X, Limapuluh=L, Seratus=C, Limaratus=D, dan Seribu=M. Bila kita menemukan tulisan Romawi misalnya “MCMLXXV” itu maksudnya adalah angka “1975”.
Jadi Nilai numerik adalah nilai yang melekat pada huruf-huruf atau simbol. Nilai numerik dari setiap huruf Arab dapat dilihat pada table di bawah.
Jika kita memperhatikan sistem angka tersebut.
- Angka-angka itu adalah 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8 dan 9.
- Maka kita perlu mengulang angka-angka itu lagi untuk menjadi 10 (puluhan), 100 (ratusan), 1000 (ribuan).
- Misalnya, untuk membuat angka 10, kita memilih 1 dan 0 dari deretan digit tunggal (0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9).
- Sehingga, angka 9 adalah angka digit tunggal terakhir.
- Sistem per-angka-an normal adalah tak terbatas. Kita seringkali menyebut angka ratusan, ribuan, jutaan, milyaran, dan seterusnya. Namun tidak terdapat “satu angka besar ” yang dapat disebut sebagai angka terakhir yang setelah itu tidak ada lagi angka lain.
- Dari sinilah angka 9 digunakan sebagai digit terakhir, tanpa ulangan.
Kaidah Abjad dan nilai numerik ini dipergunakan untuk menghitung nilai suatu nama, Asma Allah dan ayat-ayat Al-Quran. Misalnya dalam bacaan wirid-wirid Asmaul Husnah kita sering menemui jumlah angka wiridnya.
Contoh: Asma Allah “AL KHOBIR” dibaca “Yaa KHOBIR” sebanyak 812 kali. “AL LATHIIF” dibaca “Ya Lathiif” sebanyak 129 kali, Kalimat Basmalah dibaca 786 kali dan sebagainya. Angka-angka tersebut didapat dengan cara dihitung (hisab) dengan kaidah Abjadiyyah. Simak penjelasan berikut ini.
Cara Menghitung (Hisab) Huruf Asma Al Husna dan Ayat-ayat Suci
Misalnya: Asma AL KHOBIR :
Kata Asma AL KHOBIR dipisahkan perhuruf, yaitu: alif – lam – kho – ba – ya – ro.
Huruf alif dan lam pada AL tidak dihitung, jadi yang dihitung kata dasarnya (KHOBIR = KHO – BA – YA – RO).
Dari tabel Nilai Numerik Huruf Arab (Abjad) didapatkan:
kho nilainya = 600
ba nilainya = 2
ya nilainya = 10
ro nilainya = 200 +
Jumlahnya = 812
Contoh 2 : Asma AL LATHIIF :
Contoh Lain: Bismillahirrohmanirrohim :
Inilah rahasia bacaan “Bismillahirrohmanirrohim“ secara masyhur dibaca 786 kali. Para ulama terdahulu menghitungnya berdasarkan Kaidah Abjadiyyah ini.
Demikianlah salah satu kegunaan dari Ilmu Huruf Kaidah Abjadiyah ini, dan tentu saja dalam ilmu hikmah, kaidah ini masih banyak aplikasi pemakaiannya, misalnya sebagai dasar ilmu menulis wafaq (rajah).
—oOo—
Ki UmarJogja
rasasejati.wordpress.com
Assalaamu’alaikum Ki,
Alhamdullilah bertambah pengetahuan saya atas penjelasan Aki diatas, terima kasih banyak, semoga Aki menjadi orang yg diRidoi Allah SWT, amiin.
Wassalamu’alaikum.
By: rudi on 26 Mei 2010
at 11:44 am
Wa alaikum salam wrwb
Semoga ada manfaatnya untuk kita semua.
Nuwun,
By: Ki UmarJogja on 27 Mei 2010
at 1:52 pm
askum,knpa huruf alif dan lam tidak di hitung tolong diperjelaskan ,ngapunten geh………….?
By: bruryroc on 28 Februari 2011
at 2:22 am
Wa alaikum salam wrwb
Sepertinya pertanyaan ini pernah saya jawab. Silahkan simak kembali di kolom komentar disini.
Nuwun,
By: Ki UmarJogja on 2 Maret 2011
at 11:22 am
Alhamdulillah atas keridoan aki yg telah dgn iklash memberikan ket mengenai kaidah abjadiyah, mudah2an menjadikan kebarokahanbagi kita semua amin
By: Dede munir on 13 Juni 2010
at 9:28 pm
ini penjelasan yang benar2 mantap… terimakasih Ki atas Ilmunya… mohon idzin untuk mengamalkan Ilmu Hikmah yang aKi iJazahkan,,,
Jazakumullah khoiron katsiron….
By: Eidariesky on 23 Juni 2010
at 3:59 pm
Salam pamuji rahayu
Silahkan amalkan ilmu-ilmu ini bila dirasa bermanfaat.
Teriring doa dari kami untuk kesuksesan anda.
Nuwun,
By: Ki UmarJogja on 24 Juni 2010
at 10:04 am
Ass. mas mau tanya nilai, kalau total hisab surat Al-Faatihah berapa ya, tolong jabarkan cara menghitung seluruh ayatnya dan tolong ayat kursi juga, makasih
By: Zainal R on 10 Juli 2010
at 7:35 pm
Wa alaikum salam wrwb
Coba nanti saya bantu menghitungnya.
Nuwun,
By: Ki UmarJogja on 11 Juli 2010
at 8:43 am
bisa diajarkan ilmu huruf
By: andi on 15 Juli 2010
at 12:54 am
Ass,ki gimana cara menghitung kalau pengen tau hari lahirnya seseorang (naktunya).terima kasih semoga Allah merahmati ki Oemar
By: dadi on 16 September 2010
at 6:55 pm
Wa alaikum salam wrwb
Ada rumus dan tabelnya. Saya rasa telah banyak ditulis di internet, cari saja melalui Google.
Nuwun
By: Ki UmarJogja on 19 September 2010
at 6:57 am
Asslkm, mf ki, sy mau tanya…
1. kenapa alasannya alif dan lam pd awal asma Allah pd cnth di ats tidak di ikut di hitung..?
2. kenapa pula dlm conth hitungan basmallah diatas, pd kata arrohman dan arrohim, huruf RO nya di hitung satu, pd hal kan sabdu, mestinya RO nya di hitung dua, jd kesemua R0 dlm basmallah bernilai 800 kenapa jadi bernilai 400..sedang dlm lafaz bismillah LAM nya di tulis double, mestinya bernilai 30 saja, tp jadi bernilai 60..?
3. bagaimana pula dgn asma Allah yaitu ALLAH, ARROHMAAN, ARROHIIM, apakah alif dan lam di awal ALLAH tidak di hitung jg, dan bagaimana jg lafaz ARROHMAAN DAN ARROHIIM nya, apakah huruf RO nya di hitung satu juga atau double..? trima kash ki, wasslm
By: Sholawat on 12 Oktober 2010
at 1:21 am
Wa alaikum salam wrwb.
1. Yang dihitung adalah kata dasarnya. Sebab dalam dzikir awalan “AL” bisa juga diganti “YA” (nida). Maka jika demikian bisa berubah-ubah Hisab-nya, oleh sebab itu yang dipakai perhitungannya adalah kata dasarnya.
2. Yang dihitung adalah Hurufnya bukan Lafal Bacaannya.
3. Lafal ALLAH adalah kata dasar. Memang bisa ditarik asal kata murni (“al ilah”) tetapi itu terdapat 2 suku kata, hisab juga berbeda. Tergantung yang ingin anda hisab hurufnya itu yang mana (Allah atau al-ilah).
Nuwun,
By: Ki UmarJogja on 12 Oktober 2010
at 6:25 pm
asslkm, trima ksh penjelasnya ki umar, sy yg msh awam ini, ingn blajar sedikt demi sedikt, penjelasn ki umar sangat berharga bagi sy, dpt menambah pengetahuan sy, sekali lg trima ksh bnyk ki, wasslm
By: Sholawat on 12 Oktober 2010
at 11:59 pm
Assalamualaikum kang….
paparan yang anda jelaskan diatas merupakan masih ilmu pengetahuan yang jarang sekali bahkan tidak pernah dibahas dalam ilmu-ilmu pengetahuan di perkuliahan.
dan sangat kebetulan dalam skripsi saya ingin sekali mengangkat tema tersebut tentang makna simbolik dalam huruf-huruf hijaiyah.
akan tetapi saya sangat merasa kekurangan dan kesulitan dalam mendapatkan refrensinya kang…
tolongza kang dikasih tau belinya dimana? judul bukunya apa? penulisnya siapa? apabila njenengan punya refrensi tentang buku-buku yang membahas itu.
dimohon bantuan nya kang…
demi lancarnya saya menyelesaikan skripsi….
wasssalamualaikum..
By: NICKYAYU on 28 Oktober 2010
at 6:43 am
Wa alaikum salam wrwb
Ilmu seperti ini biasanya ada di kitab-kitab klasic kuno. Monggo, silahkan kunjungi web kitabklasik.co.cc disana banyak yang mengulas ilmu kajian seperti ini. Misalnya karya Al-Buni. Anda bisa juga mengunjungi web Syekh Hisyam Kabbani.
Nuwun,
By: Ki UmarJogja on 30 Oktober 2010
at 2:34 pm
terima kasih atas ilmu yang telah anda berikan….semoga dapat bermanfaat….Amiin
By: indra on 13 November 2010
at 11:18 am
Tidak semua asma di hitung sesederhana contoh diatas, masih banyak asma lain yg hitungannya saya gk tau gimana kaidah ilmu hurufnya. Ki ad penjelasan gk? … 🙂
By: MEDIA ESA on 23 November 2010
at 10:23 am
Salam pamuji rahayu,
Setiap tarekat dalam tasawuf hampir memiliki metode yang berbeda-beda. Jadi bila ragu-ragu lebih baik tanyakan saja kepada pengijazah amalan dzikir tersebut. Tanyakan kepada beliau mengapa harus dibaca sekian kali dsb.
Nuwun,
By: Ki UmarJogja on 24 November 2010
at 7:51 am
bener Ki, … hihihiy tapi saya gk tau tanya siapa bis cuma baca dibuku aj Ki. jadi dari buku buku wirid asmaul husna dihitung sekian sekian, ktemu abajadun … ya hanya beberapa asmaul husna saja yg kaidahnya sesederhana itu, yg lainnya gk nyambung dengan buku itu, saya coba buku lain ya podo wae ki. Ki maaf ya saya klo bahasa saya campur aduk, maklum cirebon mah banyak yang bilang jawa murtad sunda munafik hihihihiy 😀
By: Media Esa Wahyuna on 24 November 2010
at 8:44 am
wow terima kasih ki jadi bertambah wawasan saya terjawab sudah pertanyaan saya apa dan mengapanya
By: ariratno on 5 Januari 2011
at 11:01 am
assalamu alaikum , penjabaran kaidah abjadiyyahnya sangat menarik , dan begitu juga amalan- amalan yang lainnya. terima kasih atas penjelasannya ki..kalau boleh ane mohon izin untuk menyimpannya di blog ane . mudah-mudahan dapat bermamfaat buat para sedulur muslimin semua. amin .
By: anggaz on 9 Januari 2011
at 9:21 am
Wa alaikum salam wrwb
Segala copy mohon sertakan link blog Rasa Sejati. Mari budayakan menghargai karya orang lain apapun itu bentuknya, agar menjadi manusia yang bermatabat.
Segala ilmu yang diamalkan tanpa ijazah dari kami, saya terlepas tanggungjawab atas segala konsekuensi ghaib, karma dunia dan perhitungan di akherat. Ikuti tatatertib semoga ilmu ini menjadi berkah dalam kehidupan anda, bukan malah membawa mudharat.
Nuwun,
By: Ki UmarJogja on 10 Januari 2011
at 10:39 am
Ki sepuluh thn yang lalu saya mimpi melihat huruf alif.nun (tiga kali) dan haamiiim (dua kali) .mohon pencerahannya ki.apa maksudnya
By: Fandy on 13 Januari 2011
at 1:31 pm
Assalamu’alaikum ki Umar.
Terima kasih ki atas ilmu nya yang sangat bermanfaat, banyak pengetahuan yang saya dapat dari tulisan ini.
Mohon izin copy ya ki.
Terima kasih….
By: Indra Rayz on 8 Februari 2011
at 3:32 pm
Assalamualaikum, wr,wb
Hmm..jadi semakin jelas guru kalau memang dalam membuat Rajah tidak bisa sembarangan dan banyak yang harus ditentukan… Saja jadi tertarik untuk belajar ilmu Rajah Guru,, hehehe
By: deri on 22 Februari 2011
at 10:21 pm
Wa alaikum salam wrwb
Sebenarnya tidak terlalu sulit, tetapi juga tidak bisa disepelekan. Bila mau belajar niscaya bisa juga. Tunggu saja, bila memang jalur kemampuan spiritual anda mengarah ke bidang ilmu huruf nanti kami kirimkan kitab Wafaq Rasa Sejati. Semoga bermanfaat.
Nuwun
By: Ki UmarJogja on 24 Februari 2011
at 8:22 pm
Hmmmm….
Terima kasih guru, hehehe
Btw, saudara saya Q’debleng sama R kemal jg dikasih, kami udah buat janji biar punya ilmu yg sama rata, hehehe
By: Deri on 24 Februari 2011
at 8:30 pm
assalamu’alaikum,saya diijazahkan guru bismillah 786 setiap habis shalat dan saya tidak tau khasiatnya. seberapa penting saya baca wirid ini?alhamdulillah numeralnya baru saya ketahui melalui web ini. saya tidak minta apa2 mohon do’a aja biar jadi orang bener.
By: muhammad abduh on 5 Maret 2011
at 2:23 am
Wa alaikum salam wrwb
Teriring doa dari kami untuk kesuksesan anda.
Amiin ya rabbal alamin.
By: Ki UmarJogja on 8 Maret 2011
at 11:50 pm
assalamualikum sedulur semua saya anggota baru disini mohon bibingannya untuk orang yg awam ini dan saya juga minta ijin untuk mengamalkan ilmu bissmillah terima kasih salam sejahtera
By: ahmad ibnu syayaf on 13 Maret 2011
at 7:55 pm
Assalamualaikum,
kalau pengalaman saya, bila metode hisab diterapkan pada wirid maka konsentrasi lebih banyak ke jumlah hitungan, bukan pada apa yang diwiridkan. Tapi saya yakin para sesepuh punya alasan tersendiri mengenai jumlah bacaan.
Nah kalo wirid dengan penuh kesadaran dan keihklasan lebih condong menimbulkan “rasa”.Namun barangkali metode hisab lebih cocok bila diterapkan pada penulisan wafaq.
Bagaimana menurut pendapat Ki Umar?
0h iya bagaimana caranya supaya ketika wirid dengan menggunakan metode hisab, pikiran tidak disibukkan dengan jumlah hitungan?
Maaf kalo saya salah, saya hanya murid bodoh yang sok tahu, hehe..
Terimakasih
Wassalam.
By: r1ph on 14 Maret 2011
at 10:22 pm
Wa alaikum salam wrwb
Tujuan utama dalam metode hitungan wirid adalah melatih kedisiplinan. Boleh saja anda membaca wirid tanpa hitungan, tetapi bila berubah-ubah (hari ini banyak, besok sedikit dan seterusnya) hal itu tidaklah bagus. Sebaiknya diawali dari jumlah sedikit, semakin hari semakin meningkat. Atau setidaknya setiap hari hitungan tetap (konstan) sesuai hisab wirid, lalu lebih menekankan segi kualitas dzikir. Yaitu mencapai kedalaman rasa yang sejati.
Anda jangan terjebak kepada dzikir lisan, sehingga hitungan itu dianggap mempengaruhi hati. Guru kami mengajarkan dzikir lisan itu dilafalkan sesuai dengan tuntunan ilmu saja, setelah itu dilanjutkan kepada dzikir hati atau lebih dikenal dengan istilah tafakur atau semedi (meditasi). Dzikir lisan ibarat seperti air penyiram kerasnya tanah hati. peluluh segala nafsu angkara murka, pikiran jahat dan angan-angan. Dzikir lisan itu baru pembuka pintu pertama saja. Itulah fungsi dzikir lisan. Itu belum menyentuh rasa yang sebenarnya.
Saya bukanlah orang jenius yang bisa membagi pikiran. Dimana disaat yang bersamaan lisan berdzikir kemudian disisi lain hati menginginkan masuk kekedalaman rasa. Yang bisa dilakukan adalah setahap demi setahap. Dzikir lisan diselesaikan dulu kemudian dilanjutkan dengan dzikir hati. Dzikir lisan diselesaikan sesuai dengan jumlah wirid (hisab), atau dengan parameter kondisi jiwa (bagi yang sudah berpengalaman). Setelah itu mulai memasuki dzikir hati mencapai rasa sejati dalam kondisi raga diam. Disinilah pintu dimensi ruhani itu ada.
Sedangkan orang awam menggambarkan dzikir itu dilakukan dengan mulut melafadzkan wirid, pikiran konsentrasi hitungan lalu disaat bersamaan mengharapkan ada sensasi rasa atau berharap tembus alam ghaib. Berhasilkah??
Pahamilah baik-baik.
Nuwun,
By: Ki UmarJogja on 15 Maret 2011
at 10:12 pm
Assalamu alaikum…buat ki umar jogya dan sodara semua,wabil khusus buat ki umar, saya pribadi terima ijazahnya ilmu hurup kaidah abjadiyah.semoga barokah untuk saya didunia dan akherat,semoga pengijazahan ini menjadi amaliah buat ki umar Amiiin.. Al-fatihah….wassalam.
By: aldy on 14 April 2011
at 11:17 pm
Salam ta’dzhim Ki Umar,,
Terima kasih atas paparan ilmu hurufnya
Smoga b’manfaat & barokah Amiin…
By: chepi on 16 Mei 2011
at 12:58 pm
Wa alaikum salam wrwb
Kpd Yth:
@Aldy, @Chepi : Semoga bermanfaat, menambah pengetahuan & wawasan kita.
Nuwun
By: Ki UmarJogja on 17 Mei 2011
at 9:17 am
Assalamu’alaikum,,,,,,,,,,,,Wr.Wb. wahai ikhwanul ki Umar,,,,, bgmn basmallah saya baca 786x di amalkan tiap hari ????!, saya minta pendapat anda !!!
By: Dedy Irawan Ma'rifatullah on 24 Juni 2011
at 5:12 pm
Wa alaikum salam wrwb
Boleh saja, tidak ada larangan bagi seorang hamba untuk berdzikir kepada Tuhannya.
Nuwun,
By: Ki UmarJogja on 26 Juni 2011
at 10:46 am
Terimaksih Ki UmarJogja, saya minta izin, tadi saya menulis nilai kaidah huruf abjad tuk saya pelajari, coz saya mau buat wifik lom tau nilai kaidah huruf ijaiyah seluruhnya,,,smga amal ibadah Ki Umar di ridhoi Allah SWT. amin
By: adit on 20 Juli 2011
at 10:44 am
Selamat belajar. Semoga bermanfaat.
By: Ki UmarJogja on 22 Juli 2011
at 12:48 pm
makasih ki…….baru tahu nih
By: kang eci on 21 Juli 2011
at 6:57 pm
assalamualaikum ki… saya minta izin untuk menulis khaidah huruf hija iyah dan ingin saya pelajari … saya mau nanya ki… saya di kasih amalan ya latif baca nya 1000 x maksudnya paedahnya tuh apa ki… mohon penjelasan… dengan segenap kerendahan hati ku haturkan terima kasih atas bimbingan yg berharga… semoga Allah meridhoi amal ibadah ki umar jogja … amin..
By: ahmad ridwan on 27 Juli 2011
at 4:55 pm
Wa alaikum salam wrwb
Silahkan simak di halaman Asma Al Lathif.
Semoga dapat menjawab pertanyaan anda.
By: Ki UmarJogja on 24 Agustus 2011
at 1:20 pm
Salam dan jutaan terima kasih untuk Yth Bpk Guru Ki Umar, mohon untuk disalin sebagai rujukan saya Yth Bpk Guru.
By: sudinwak on 27 Juli 2011
at 10:46 pm
askum,, klo mau bikin nama dari bahasa arab ( ely ) dan ( galih ) itu pakek huruf apa aja ya ? wassalam ,, nuwun
By: galih on 7 Agustus 2011
at 11:12 pm
astaghfirulloh, saya baru tahu.
terimakasih Ki Umar atas penjelasannya.
By: cahangon on 13 Agustus 2011
at 1:08 am
aslkm..,
kii.. sy ingin penjelasan jawaban anda di atas yakni zikir lisan dulu baru zikir hati, nah maksud ipun setelah 1 zikir misal yaa lathiif, lalu berusaha zikir hati atau setelah 129x baru zikir hati? maturswun
By: yayan on 18 Agustus 2011
at 9:13 am
Lebih baik selesaikan hitungan dzikir barulah beranjak kepada fase zikir hati.
By: Ki UmarJogja on 24 Agustus 2011
at 1:21 pm
assalamualaikum wr wb.
mo nanya masalah memberi nama anak dengan huruf abjadiyah gimana hitungannya ki
sekian terimasih
wassalamualaikum wr wb
By: evendi on 25 Agustus 2011
at 6:42 pm
Assalamu’alaikum wr wb,
maaf ki saya mau belaja menghitung,,, hehe
nama saya kan budiman, kalau di arabkan menjadi beberapa huruf arab yg terdiri dari Ba’ Wa’ Dun’ Ya’ Ma’ Nun’ jadi hitungannya begini ya Ki
Ba = 2
Wa = 6
Dun = 4
Ya = 10
Ma = 40
Nun = 50
jumla = 112
bener gak Ki cara saya berhitung ini,, mkasih ki sebelumnya.
By: Iman on 4 September 2011
at 7:37 am
assalamualaikum ki…mohon ijazah nya dan terima kasih atas penjelasan nya,tp ada yg ingin saya tanyakan mengenai rujukan hadist atau alqur’an nya tentang hitungan abjad tersebut, sebab saya sering di pertanyakan dalil nya dari mana perowinya siapa,begitu ki, mohon bantuan nya ki, maaf kalau bisa kirim di malangcoy@yahoo.com se kali lg trima kasih wassalam
By: HANAN on 4 September 2011
at 7:58 pm
Wa alaikum salam wrwb
Ilmu hikmah adalah hasil budaya manusia yang beragama. Termasuk ilmu abjadiyah ini. Jadi memang tidak ada hadist secara langsung dari nabi saw. Ini adalah ajaran bijak dari alim ulama terdahulu untuk memudahkan murid / santri dalam berdzikir. Dari pada bingung, dzikir tidak istiqomah atau malah cenderung menurun baik kualitas maupun kuantitas dzikirnya, kadang banyak-kadang sedikit, maka dipakailah kaidah Abjadiyah ini.
Saya kira selama tidak menyimpang dari subtansi ajaran Rasulullah yaitu ajaran mengesakan dan mengagungkan Allah, maka cara dzikir dengan kaidah abjadiyah seperti ini boleh saja dipakai.
Sering saya katakan: Bila anda yakin, silahkan diamalkan, Bila anda ragu maka tinggalkan. Tidak ada paksaan ataupun unsur wajib.
Nuwun,
By: Ki UmarJogja on 16 September 2011
at 6:53 pm
assalamualaikum,…
sebelumnya saya mohon maaf ,krn kelancangan meng copas tanpa permisi.
semoga Allah menjaga,menyayangi dan memuliakan ki umar sekeluarga,
dan mohon ijin nya untuk meng copas,artikel ilmu huruf sebagai pencerahan.
terima kasih ,
wassallam
Haji.arif
By: haji arif on 5 September 2011
at 4:12 pm
Wa alaikum salam wrwb
Bila sudah terlanjur, mau bagaimana lagi. Iya diikhlaskan saja, semoga ada manfaatnya bagi yang membacanya.
Nuwun
By: Ki UmarJogja on 16 September 2011
at 6:59 pm
saya awam sekali tentang rajah atau apapun namanya dan saya tidak pernah mau cari tahu, tapi tatkala ada seseorang yang memiliki pengetahuan tentang itu mengatakan bahwa di belakang pundak saya ada rajah yang bertuliskan alif, sin dan titik titik. dan bertanya apakah saya pernah membuat rajah di tubuh saya,dan menyuruh saya untuk mencari tahu tentang itu, sedangkan seingat saya, saya tidak pernah membuat rajah di tubuh saya. Tolong jelaskan Ki tentang rajah tersebut apa makna dan hubungannya dengan saya kalo memang ada karena tidak kasat mata.
Terimakasih.
By: asep abdul rachman on 11 September 2011
at 1:01 pm
Salam pamuji rahayu,
Hmm…kasus yang sering saya dapati. Kalau saya lebih baik tidak perlu dipercayai, sebab anda sendiri mengatakan tidak pernah merajah tubuh. Opini seperti itu hanya membuat hidup anda sebagai orang awam hanya akan dirundung rasa penasaran yang tak berujung.
Bila anda tertarik dengan ilmu rajah, maka pelajarilah. Kelak bila rajah ditubuh anda itu memang benar ada, niscaya anda akan mengerti. Begitulah mekanisme perjalanan menapaki dunia supranatural.
Nuwun
By: Ki UmarJogja on 16 September 2011
at 7:07 pm
QOBILTU KI..
ijin menggunakannya utk keperluan…
By: KAPALOE on 18 September 2011
at 1:41 am
Ya allah segala puji bagi …. terima kasih ki dengan ilmunya
By: Mohd Yusof on 18 September 2011
at 9:21 am
Assalamu’alaikum Ki Umar…
Maaf saya mau tanya, lebih utama mana antara ijazah ilmu hikmah sama mempelajari ilmu hikmah tersebut, bila seseorang mempelajari ilmu hikmah bisa kah orang tersebut mengijazahkan ilmunya pada orng lain terutama pada keturunannya, bila pembelajaran ilmu hikmah jarak jauh apakah bisa mendapatkan hasil seperti kita datang langsung…
dan saya mohon ijazah ilmu abjadiyah, boleh kah…
By: Imam on 6 Oktober 2011
at 12:34 pm
Wa alaikum salam wrwb
– Antara Ijazah dan Amaliyah sama-sama pentingnya, jadi keduanya harus didapatkan.
– Selama Guru yang mewariskan ilmu ridho, maka boleh saja kita menurunkan ilmu kepada anak cucu atau bahkan siapa saja.
– Jarak tidak menjadi penghalang, masalah yang sebenarnya biasanya dari sisi diri pengamal sendiri (faktor internal).
Nuwun
By: Ki UmarJogja on 18 Oktober 2011
at 11:12 pm
kapan Ki Umar bisa seminar di jakarta?
By: suryono on 11 Oktober 2011
at 10:09 pm
Salam kenal yth.Suryono
Seminar mengenai apa ya?
By: Ki UmarJogja on 18 Oktober 2011
at 11:17 pm
Two thumbs for Ki sanak
By: Irwan Joe on 22 Oktober 2011
at 12:53 pm
mohon ijin belajar dan copy paste artikelnya..
By: endro nashrullah on 28 Oktober 2011
at 9:33 pm
hatur nuhun pisan kang informasi na,,
mudah mudahan tiasa manfaat khusus na kanggo abdi, umum na kanggo sadayana,,
amiiiinnnn
By: Bayyu Boedack Ganesa on 3 November 2011
at 12:26 pm
Assalam’mualaikum Ki Umar,saya peminat baru dari blog rasa sejati ini!saya mau tanya bagaimana menjadi sebagai pewaris? dan saya menjalankan puasa untuk mendapatkan ilmu pembangkit penyembuhan, apa yg akan saya rasakan pd diri saya jika saya tlh menyelesaikan puasa tersebut? mohon bimbingannya Ki Umar terima kasih
By: Agus on 10 November 2011
at 12:37 pm
artikel yg bagus….
By: Adëm Ayëm on 18 November 2011
at 11:21 am
Ki,saya kok nggak mudeng ya.kenapa harus sesuai hitungan dg amalannya,maksudnya bagaimana trus apa manfaatnya?
By: Cah jambi on 23 November 2011
at 4:36 pm
saya minta ijin utk mempelajari ya ki.,trimakasih
By: susanto on 28 November 2011
at 9:45 pm
ass.wrwb. mohon ijin copas ki moga manfaat.amin.terimakasih
By: arief on 1 Desember 2011
at 11:19 pm
Subhanallah…Alhamdulillah . . .begitu luas ilmu yg ada pda ki umar dan dgn ikhlas membeberkan serta mngjarkan kpd sdlur smua, smga ki umar snantiasa dlm rahmatNYA. . .dan ilmunya brmanfaat bg kita smua. Amin
By: Haryanto on 2 Desember 2011
at 3:26 pm
Alhamdzulillah
Selama hidup saya, saya baru mendapatkan penjelasan selengkap ini.
Ki Umar saya mohon ijin untuk mempelajari dan menamalkan Kaidah Abjadiyyah
Mudah mudahan kesehatan dan keselamatan menyertai kita semua,
Amien Yaa Robb.
By: Slamet Sugiri Bin Iswan on 26 Desember 2011
at 1:48 am
Salam mualaikum,
Saya kepegin tahu ya, apakah kelebihannya huruf itu dan rahsianya.mohon jelaskan ya!
By: insankamil on 24 Januari 2012
at 1:51 am
Syech Hisyam Kabbani pernah mengulasnya. Silahkan kunjungi situs beliau.
By: Ki UmarJogja on 24 Januari 2012
at 10:38 am
mantap
By: anom on 24 Januari 2012
at 10:02 am
assalamualaikum
tolong jabaran dr kajian huruf ba’
By: zainal.a on 24 Januari 2012
at 11:30 pm
angka sdh di jabarkan dng jelas..u/waktunya kayak apa ki….
By: aldi on 10 Februari 2012
at 6:52 am
Assalamualaikum, wr. wb. Ki UmarJogja, saya sangat berminat untuk mempelajari “Ilmu Huruf”, apa yang harus saya persiapkan untuk bisa belajar langsung dari Ki UmarJogja, langsung email saya ya ki herm4n72@yahoo.com
Terimakasih sebelumnya
By: Herman on 10 Februari 2012
at 9:33 am
Assalaa mua’likum wbt
Yaa ki Omar
Nama saya Samsubahrim Bin Kasmanee Dan Isteri saya
Salina Bte Ali.
Bagaimana saya bolih mengamalkan dzikir seharian dengan bilangan huruf hijaiah
Saya MOHON idzin Dan tolong ajarkan saya.
Sekian wassalaam.
By: SAMSUBAHRIM bin kasmanee on 10 Februari 2012
at 3:34 pm
Bagaimana mahu mengira nama suami Dan Isteri Dan bakinya mengikut bilangan huruf ya Dan bolih diamalkan.
By: SAMSUBAHRIM bin kasmanee on 16 Februari 2012
at 9:31 pm
Assalamuallaikum wrwb.
Saya ingin bertanya pada bapak Umar,
1. Apa arti dari huruf hijaiyah “Lam Alif” ?
2. Apa arti rajah huruf hijaiyah Lam Alif tersebut jika di tulis pada tubuh manusia sejak kecil, dan hanya dapat di lihat oleh orang tertentu melalui kebatinan?
3. Apakah rajah hijaiyah itu dapat di kunci oleh dalam waktu lama dengan bacaan dan keris secara gaib? Dan jika bisa bagaimana cara mengeluarkan keris ghaib tersebut.
Terimakasih, semoga Alloh SWT tetakan Iman dan ISLAM dalam hidup kita semua di Rublik ini. Amin YA robbal allamin.
By: Taufanbadai H MuhammadSaleh on 18 Februari 2012
at 1:16 am
Alhamdulillah…
By: Mansur on 18 Maret 2012
at 10:10 pm
bagaimana cara menggunakan…dan apa fungsinya..?
By: idrus on 23 Maret 2012
at 9:09 pm
Subhanallah….
ternyata begitu to,saya baru tau, dzikir asmaul husna memang beda beda hitunganya
ternyata ada maksudnya,
terus terang saya belum pernah belajar yg kaya gini
terimakasih banyak Guru….
pengetahuan saya bertambah
bisakah saya belajar ilmu rajah
Guru ?
By: Mya on 29 Maret 2012
at 10:37 pm
Assalamualaikum wr.wb
sebelummnta maaf ,aku mau tnya tentang tali roso dengan aksara jawa yang di gunakan untuk penymbuhan suatu penyakit pada tubuh manusia itu gmana dan jelaskan ?
terimah kasih
By: Ahmad Choirul on 6 April 2012
at 8:52 pm
Assalamulaiakum…wr wb
Mohon ma’af sebelumnya,
1. Saya mau bertanya dimana saya bisa sowan Ki Umar?
2. Apa, bagaiman, dimana saya bisa belajar muara muaranya ilmu?
terimaksish ..
Fuad di Sewon
By: Fuad Legowo on 20 April 2012
at 8:12 am
Salam
Apa yang hendak anda pelajari dari “muaranya ilmu”??
By: Ki UmarJogja on 20 April 2012
at 1:48 pm
terima kasih ki, jadi tambah pengetahuannya
By: cahyadi on 2 Mei 2012
at 9:31 pm
bagaimana menulis nilai numerik huruf latin 6487
By: anteng on 5 Mei 2012
at 6:58 pm
Salam…mohon amal. terima kasih
By: zackady on 15 Mei 2012
at 9:00 am
Allahu Robbal’alamiin semoga hal itu menambah pengetahuan
By: hanif on 17 Mei 2012
at 11:00 pm
assalamualaikum wr wb,
salam sejahtera bagi kita semua, amiin ya robbal alamin,
semoga kita semua di kasih kesehatan lahir dan bathin serta di kuatkan iman dan islam
salam silaturahmi pangersa sepuh, mohon maaf saya mau tanya kalau cara membuka kunci huruf hijaiyah dan mendawamkannya bagaimana ?
By: tatang gunawan on 6 Juni 2012
at 10:42 am
matur nuwun ki….atas ilmunya
By: m tabiin on 9 Juni 2012
at 7:33 am
assalaamualaikum wr.wb
saya mo tanya kenapa hurup hijaiyah cuma 28 hurup kan ada lam’alip sama hamzah, mohon penjelasannya, terima kasih
wassalaamualaikum wr.wb
By: muhamad yasin on 30 Juli 2012
at 1:41 pm
assalamualaikum..
sy mau nanya’, huruf hijaiyah yang tidak ada di surat al fatihah itu apa saja..???
mohon dijawab..
wassalam
By: ashraf on 15 Agustus 2012
at 3:45 pm
sagat membantu.mudah2an di mudahkan urusan ki umar sekeluarga dunia akhirat oleh allah swt.amin
By: bibah on 30 Agustus 2012
at 11:07 am
asslkm…. ki mohon ijin utk meng copas artikel ki umar yg bermanfaat ini….
terus ki saya mau nanya klo nulis 2000 keatas memakai abjadiyah ini caranya bagaimana ki?sebelumnya saya ucapkan terima kasih
By: ofieq on 30 Agustus 2012
at 3:57 pm
Kyai kalo Hamzah masuk di bilangan mana Misal nama لولؤ /Luluk huruf Hamzah dihitung berapa? Syukron
By: Ali Wafa on 18 Februari 2019
at 6:37 am
Assalamualaikum..Alhamdulillah terimakasih atas penjabarannya ki. Jadi bertambah pengetahuan
Barokallah
By: Slamet Purwanto on 14 Maret 2020
at 5:43 am
Alhamdulillah ternyata ada dasarnya jumlah wirid yg kita baca,apakah shalawat juga???
By: Udin on 5 Februari 2021
at 9:41 am
Assalaamu’alaikum Ki,
Nama saya PRIONO, penulisan hurufnya bagaimana?
Jazakumullah khoiron katsiron 🙏
By: Priono on 13 Juli 2022
at 1:52 pm