MANTERA
Mantra itu bekerja. Hitam atau putih, sama saja.
Memiliki perwatakan dan tugas tertentu di dunia.
Tidak pernah mengingkari, selama tinggal di jiwa yang mengakui.
Ia bersumber dari sebentuk zat yang tidak pernah dapat dimengerti dan mustahil untuk dijelajahi.
Diwariskan turun temurun, awalnya secara lisan kemudian dituliskan.
Dari sebuah zaman, ketika manusia masih menghormati dan bersekutu dengan alam sekitarnya.
Terlahir dari rasa ingin tahu tentang misteri hidup dan asal muasal kehidupan.
Bermula dari sebuah pencarian tentang hakekat ingsun sejati, sedulur sejati, dan sukma sejati.
Diturunkan oleh wahyu sejati dan dititahkan melalui sabda sejati. Ia abadi.
(Ki Agung Pranoto)
Mantra
Hampir setiap Ilmu Spiritual dan ilmu kedigdayaan pasti memiliki Mantra. Bahkan semua doa pasti memuat mantra. Karena Mantra adalah suatu bentuk permohonan. Sebagai sarana permohonan kepada Yang Maha Kuasa untuk bermacam-macam tujuan tertentu dari sang pembacanya.
Mantra berasal dari bahasa Sanskerta yaitu MAN yang artinya PIKIRAN, dan TRA yang berarti PEMBEBASAN. Jadi Mantra adalah kegiatan membebaskan pikiran. Ketika seseorang sedang membaca mantra maka disaat itu juga selain sedang menjalin komunikasi dan permohonan kepada Yang Kuasa, mantra dengan kata yang ber-rima memungkinkan orang yang membaca mantra semakin rileks dan masuk pada keadaan hening, suwung atau trance.
Dari kehendak Yang Maha Kuasa dan keadaan suwung itulah akan terjadi keajaiban-keajaiban suatu mantra.
Jadi Mantra adalah susunan kata yang berunsur puisi (rima dan irama) yang diyakini dapat menghasilkan energi ghaib jika diucapkan oleh orang yang menguasai ilmu mantra. Biasanya diucapkan oleh dukun, pawang, spiritualis, atau orang yang telah mengetahui tatacara dan syarat untuk menggunakan mantra tersebut.
Asal mula mantra umumnya diperoleh dari ilham (wahyu) atau bisa pula diciptakan oleh seorang dukun (guru spiritual) yang mumpuni. Terlahir dari rasa ingin tahu tentang misteri hidup dan pencarian tentang hakekat kesejatian. Berawal dari keyakinan adanya Yang Maha Kuasa maka lahirlah rapal Mantra sebagai suatu bentuk sarana permohonan.
Ada bermacam-macam bentuk mantra, yaitu mantra suara, mantra gambar (rajah, wafaq dll), Mantra yang dimasukan dalam benda (keris dll), ada mantra yang dirupakan dengan gerak dan ada pula mantra dalam bentuk upacara tertentu.
Istilah Mantra lebih dikenal dalam tradisi Hindu dan Budha disebut Mantra Galib, di Arab disebut Doa atau Ru’yah. Di Jawa disebut Donga, Rapal atau Aji-aji. Sebenarnya semua sebutan tersebut memiliki kesamaan makna.
Mantra memang memiliki keunikan dan ciri khas dibanding dengan lafal Doa pada umumnya. Kalimat mantra kaya dengan metafora dengan gaya bahasa yang hiperbola. Sebagian mantra ada yang menggunakan bahasa yang sulit untuk dipahami. Bahkan adakalanya, sang perapal sendiri tidak memahami arti sebenarnya mantra yang dibacanya. Dia hanya memahami kapan dan bagaimana mantra tersebut dibaca dan untuk apa tujuannya. Hanya orang yang ahli mantra (para pinisepuh mantra) saja yang bisa mengerti bahasa mantra secara sejati.
Sebagian penggunaan mantra juga sangat sakral dan mistis. Mantra tidak boleh diucapkan sembarangan, karena bacaannya dianggap keramat. Misalnya pada Mantra Pengusir Makhluk Halus, para guru melarang untuk membacanya didekat anak kecil dan ibu yang sedang hamil. Karena bisa mempengaruhi kesehatan janin yang sedang dikandungnya.
Mantra bukan hanya sekedar ilmu Sugesti. Atraksi-atraksi supranatural yang sering kita lihat seperti debus, ilmu kekebalan, atau ilmu gendam dan pelet, diakui atau tidak, sungguh-sungguh efek yang dihasilkan dari kekuatan ghaib dari pembacaan mantra. Sugesti hanya bisa mempengaruhi pikiran dan kondisi perasaan, tapi tidak bisa mengubah metabolisme tubuh. Contoh, sugestikan diri anda bahwa api tidak panas dan tidak menghanguskan, kemudian jilatlah dengan lidah sebuah lempengan besi membara dari seorang pande besi. Apa yang terjadi?!
Mantra hanya akan bekerja di tangan orang yang telah menjalani penempaan batin melalui berpuasa, semedhi atau tirakat lainnya. Tanpa dasar itu, alaunan mantra hanya seirama dengan sebuah bacaan sastra. Seolah tidak mengandung apa-apa.
Dari generasi ke generasi mantra diwariskan. Tetap sama baik format maupun bahasanya. Mencari orang yang berniat membaca dan menerapkannya. Menunggu dengan penuh kesabaran dibalik pintu dan jendela. Beredar tanpa kasak kusuk. Dan suatu saat kembali dianut seseorang. Mantra akan selalu abadi.
***
Ki UmarJogja
rasasejati.wordpress.com
1.Barang siapa mendatangi kahin(dukun/peramal) dan mempercayai ucapannya
tidak diterima sholatnya 40 hari
2sesungguhnya mantra-mantra,jimat,dan guna-guna adalah syirik(HR.Abu dawud dan ahmad)
3.puasa mutih dan kejawen lainnya adalah bid ah.
semoga bermanfaat
prikitew…
wasalam
By: Prikitew on 16 Desember 2010
at 9:24 pm
antum siapa?
By: ryan on 10 Januari 2012
at 2:06 pm
Pertanyaan untuk Priketew
1) Dalam pemahaman anda apa yang menjadi dasar diterima atau tidak diterimanya sholat seseorang, atau ibadah seseorang?
2) Siapa yang menentukan bahwa ibadah atau sholat sesorang diterima atau tidak?
3) apa ciri dari diterima atau tidak diterimanya sholat atau ibadah sesorang sehingga seseorang berani menyatakan bahwa ada sholat yang diterima dan tidak diterima, apakah ada bukti kwitansi sebagai bukti terima atau tidakditerimanya sebuah ibadah atau sholat
3) Apa yang dimaksud dengan syirik menurut anda? bahada darimana kata syrik ini?
4) Mantra adalah ayat -ayat suci yang berada dalam kitab weda milik saudara kita pemeluk hindu, mantra bukanlah jampi jampi, tapi mantra adalah bahasa suci yang digunakan untuk memuja tuhan yang berisi pujian, dan dalam bagian lain mantra berisi tentang tuntunan hidup yang mengajarkan kita tentang makna hidup rukun dan damai, menghargai satu sama lainnya dengan penuh kasih sayang spiritual
By: ki batugaing on 14 Maret 2012
at 12:52 pm
1.Tentu dlm pemahaman quran dan hadist sebagai pedomannya scr umumnya dan khususnya ada rukun shalat,rukun puasa dan rukun ibadah2 lainnya.
2.Yg menentukan allah swt dan manusia memperoleh petunjuk.misal manusia di ksh petunjuk org yg mendatangi dukun shalatnya tdk di terima 40 hari ya maka kita bisa tau klo yg mendatangi dukun mmg shalatnya tdk di terima 40 hari.
3.Klo anda shalat sambil merokok atau gak wudhu g perlu kwitansi andapun tau shalat anda tdk di terima begitu pula klo anda habis datangin dukun maka 40 hari tdk di terima kecuali bertaubat.
4.Lakum dinukum waliyadin.
By: salaf on 31 Agustus 2012
at 9:00 am
Kita hidup didunia ini bermacam keyakinan,jadi belajarlah untuk menghormati agama lain jgn memvonis menurut kehendak sendiri.Semua agama mengajarkan kebaikan dan keluhuran,hanya saja penganutnya yang menafsirkannya keliru,baru bisa sedikit sudah sesumbar,atau membaca kitab agama sepotong sepotong,silakan mengatakan agama kita yang terbaik dan terluhur tapi jangan pernah menghina agama lain yang minoritas.SALAM GURU….
By: gusgee on 19 Agustus 2012
at 4:40 pm
Ki Umar Jogja, Terima kasih anda telah menjelaskan tentang mantra dalam tulisan ini !
Tapi jangan salah Mas !! Mantra pada hakekatnya terdapat pada KItab Suci Catur Weda (reg weda, ayur weda, sama weda, atharwa weda ) dan juga pancama weda/bhagawadgita. Jadi bukan semata-mata diciptakan Oleh dukun atau guru sritual sebagaimana penjelasan diatas. (inilah yg menyebabkan banyak orang salah tafsir, seolah-olah Mantra itu hanya merupakan jampi-jampi dari si Dukun).
Tapi oleh karena guru sritual memahami arti mantra, maka guru spritual atau dukun bisa membuat kalimat doa/mantra tersendiri yang disebut dengan PUJA SEHA atau Ajian, yang pada hakekatnya Puja seha/ajian dimaksud adalah penambahan atau pengurangan atau terjemahan dari suatu Mantra, yg terdapat dlm catur weda tersebut) yg pada jaman kerjaaan terdahulu banyak dituangkan dalam Lontar yg memakai berbagai bahasa nusantara, sep : jawa kuno, sunda Bali dll dan memakai huruf palawa , jawa kuno, huruf Bali atau huruf sunda dll jawa kuno yaitu suatu arti bebas dari hakekat maksud dan tujuan mantra). Bayak dukun atau alhi Spritual yang memakai pegangan Lontar, terutama tentang lontar2 pengobatan (baik medis maupun non medis). Saat ini banyak lontar-lontar yang diteliti oleh ahli barat (program Back to nature), karena obat-obatan itu semua memakai tumbuhan/binatang yang bersifat alami. Justru itulah semestinya disyukuri krn sastra masih banyak tersimpan dimasyarakat. di Bali khusus ada museum lontar di Singaraja disebut Gedong Kritya ( koleksi lebih dari 15.000 cakep lontar) 1 cakep = 10-30 keping lontar), lontar tentang pengabatan ini hasil dari terjemahan dari yajur weda serta ditambah budaya lokal kita terdahulu di Nusantara ( terutama jawa dan Bali)
Jadi mantra pada hakekatnya sama saja dengan ayat-ayat alquran atau ruyah tersebut.
Untuk si PREKITEW (komentor diatas). Kalau Mantra dianggap syirik, berarti ayat-ayat alquran ruyah juga syrik dong… !!
Mahon maaf kalau saya menduga : bahwa ada pihak-pihak tertentu yang memang sengaja untuk mendiskreditkan kata MANTRA. sdh dapat dipastikan kata mantra pasti dimaksudkan untuk orang hindu.
Kenapa mantra dikatakan syrik ?? pada jaman dahulu, sdh dapat dipastikan bahwa kata Mantra lebih dikenal dari pada ayat Alquran. dalam rangka mengISLAMkan Jawa dan Nusantara pada umumnya, sehingga timbul provokasi dari para ulama-ulama/Penyebar Islam jaman Dahulu mengatakan bahwa Mantra adalah syrik. !! itu jaman Dahulu ketika sedang gencar-gencarnya penyebaran Islam di P Jawa terutama ketika runtuhnya Kerjajaaan Majapahit dan berdirinya Kerajaan Demak yaitu kerajaan Islam yg pertama di P.Jawa.
nah .. Jaman modern saat ini, dimana orang semua sdh melek tentang Ilmu pengetahuan, … Apakah sekarang anda masih berpikir seperti itu ( Mantra adalah Syrik) ???, kalau anda masih berpikir seperti itu, sama halnya anda menghina agama leluhur anda !! INGAT NENEK MOYANG ANDA adalah Berama HINDU terdahulu !!, artinya sama dengan menghina Nenek Moyang anda sendiri, Kecuali anda bukan orang Indonesia atau bahkan Keturunan ARAB maka wajarlah anda masih berfikir seperti itu !! RENUNGKANLAH !! Hakekat Hidup ini, bukan semata-mata untuk agama, tetapi sejatinya mencari Hakekat Ketuhanan, agama hanyalah salah Satu cara untuk mencari Hakekat ketuhanan itu sendiri, Guna memaknai untuk tujuan apa manusia hidup, manusia itu sejatinya siapa, apakah ada kehidupan setelah kematian raga manusia, dan seteruuuusssssnya !!
Salam !!
By: Ki PASUPATI on 18 Januari 2011
at 3:07 am
Salam pamuji rahayu,
Pada dasarnya tiada beda pengertian yang saya pahami dengan anda. Bila terjadi salah persepsi, itu hanya karena keterbatasan kemampuan saya dalam menyampaikan pada tulisan diatas.
Nuwun,
By: Ki UmarJogja on 20 Januari 2011
at 9:27 am
betul,ki umar jogja,,,
By: karuhun agung on 27 Mei 2012
at 12:51 am
ia bener kata mu ki umar….
kita dlu khan hindu, krna di indonesia ini sangat bagus wilayahnya untuk berdagang maka mereka ingin menguasai indonesia, ingat alkuran lom da papanya dri kitab veda yg bersifat universal… ygmengatakan mantra itu syirik itu hanya orang bodoh dan dangkal ilmu pengetahuannya… dibali bahkan hampir seluru kerajaan di indonesia masi menggunakan mantra” untuk melaksanakan upacara…. ingat wali songomu itu yg membakar lontar” di indonesia n rajamu itu bermula dari hindu semua…
By: yudik nak bali on 5 Februari 2011
at 10:32 am
Salam pamuji rahayu,
Saya malas menanggapi komentar yang bersifat pemicu konflik SARA. Silahkan cari forum lain bila ingin berdebat tentang agama.
Nuwun,
By: Ki UmarJogja on 7 Februari 2011
at 10:36 am
Saya setuju dngan ki umar.
By: Baros on 6 Maret 2011
at 8:22 am
Hmmm… Mungkin ini bisa jadi referensi bagi para sedulur semua yang apabila menemukan ilmu tapi mantranya berbeda-beda. Komentar ini saya ambil dari jawaban Ki Wong Alus.
“Perlu diketahui bahwa mantra itu sama fungsinya dng kunci untuk membuka koneksi dengan alam gaib. Mantra juga yang memunculkan kekuatan supranatural. Jadi mantra memang bisa banyak macamnya. Asli atau palsu sebuah mantra, tidak jadi soal asalkan Manjur. Manjur atau atau tidak mantra tersebut, tentu tergantung pada: genturnya laku dan niat orang yang ingin memiliki ilmu. Tentu laku dan niat yang tulus untuk meminta kepada Tuhan Yang Maha Perkasa agar ilmu yang dikehendaki bisa turun kepada pemohonnya”
Nuwun,
By: Deri on 15 Maret 2011
at 5:27 pm
Salam pamuji rahayu,
Selamat malam Mas Deri dan sedulur semua di RasaSejati. Mohon maaf baru bisa online malam ini, beberapa minggu terakhir ini sedang banyak kerjaan.
Hm..ada 5 page komentar terakhir yang masuk, sepertinya malam ini akan menjadi malam yang panjang. Haha..
By: Ki UmarJogja on 15 Maret 2011
at 7:43 pm
Wah, benar-benar jadi tangung jawab ya guru? Yang penting guru bisa jaga kesehatan…
By: Deri on 15 Maret 2011
at 8:56 pm
Saya undur diri dulu, ada pekerjaan mendadak. InsyaAllah nanti saya lanjutkan lagi balas komentr.
Nuwun,
By: Ki UmarJogja on 15 Maret 2011
at 10:44 pm
Ya, tidak apa@ Guru, kami mengerti… Ohya, Ini saya minta izin kalo saya menjawab ala kadarnya terhadap pertanyaan2 dari para sedulur semua selagi Ki Umar mengerjakan tugasnya, hehe… Jaga kesehatannya Guru, dan semoga berhasil dalam melaksanakan pekerjaan…
By: Deri on 29 Maret 2011
at 11:12 pm
sswatu akan trjadi apbila Allah mghendaki,skuat-kuatnya mantra,seyakin-yakinya orang mmbca mantra apabila Allah tak brkehendak maka kun fayakun tk akan trjadi,lbh baik mnjadi orang bdoh yg tetap yakin akan Allah dan hnya melakukan yg diwajibkan saja dr pda pandai tp trlalu pintar mmkirkan kbenaran yg hakiki yg akhirny membuat bimbang akan keyakinan kpd Allah
By: argo on 8 Mei 2011
at 11:53 pm
Salam pamuji rahayu,
– Anda hanya memandang dari satu sisi saja, yaitu segi keyakinan. Lalu anda benturkan dengan keyakinan kepada Allah, maka jadilah kesimpulan semacam itu. Semua doa mengandung Mantra, anda membaca doa mau makan itupun mengandung mantra. Tetapi tetap saja anda ucapkan dengan penuh keyakinan bukan?
– Bukankah Allah meninggikan derajat orang-orang yang berilmu daripada orang bodoh?
Nuwun,
By: Ki UmarJogja on 13 Mei 2011
at 8:03 pm
Assalamu’alaikum Ki dan sedulur smua, memang u/ membawa rasa saling menghormati dan membawa akhlakul karimah ternyata banyak yg hanya di teori dan ucapan saja.. Nuwun Ki
By: Abdul on 19 Mei 2011
at 2:28 pm
yg jelas itu semua cuma allah yg tau…….masalah dosa dan pahalanya…serta syirik atau tidaknya yg dikerjakan……….jgn pernah mensyirikkan org….lain…….allah aja gak mensyirikkan umatnya..kalau mmg syirik udah pasti langsung dtg hukuman allah swt..
By: protest on 1 September 2011
at 11:20 pm
MAS SAYA INGIN PENJELASAN TENTANG BAGAIMAN LAKUNYA AGAR REJEKI KITA BISA DATANG DARI 7 LAPIS BUMI DAN 7 LAPIS LANGIT…..
By: caren on 15 September 2011
at 2:52 pm
Mantera itu khan sama saja dg ayat atau kalimat. cuma beda bahasa saja. kalau mantera mungkin b sansekerta, ayat b arab dan kalimat juga b arab.
By: DEWA TIDUR on 5 Oktober 2011
at 2:09 am
menurut saya,mantra itu sama dengan do’a.cuma kalimatny yang beda.seperti saya berangkat jualan,saya baca mantra,meminta kpda allah swt,tp saya pake bhs jawa,karena saya gak bsa b arab dan gak tau do’anya.maka dr it saya gunakan b jawa.maaf klo aq salah. Suwun
By: bariman on 14 Oktober 2011
at 10:39 pm
Ass.Wr Wb. Ki Umar………….saya pangudiroso………..he…..he….pewaris rososejati…….ijin menyimak sambil nyadong ijazah keilmuannya……….salam buat warga rososejati semuanya…………………..Wass Wr Wb
By: usman on 16 Oktober 2011
at 4:13 pm
ksh tw mantranx donk……???
By: indra gunawan on 6 Desember 2011
at 6:59 am
guru sedangkan mantra syahadat kencana itu fungsinya apa guru?apkah tergolong mantra penguat?
By: rois on 8 Desember 2011
at 4:50 pm
intinya kita sesama umat manusia harus saling menghormati dan menghargai antar pemeluk agama lain, entah itu hindu, islam, kristen, budha, dan yg lain lain nya,,,,,
karena kita di ciptakan hanya untuk memuji yg kuasa, dgn kepercayaan kita masing masing, seperti dlm hindu membaca mantra, dalam islam membaca surat2 alquran, kristen dgn bernyanyi, dll jadi itu semua sama saja.
jadi saling menhormatilah satu sama lain, kalau kita merasa lbh hebat atau lbh benar, masih ada yg lbh hebat dan lebih benar lagi dari kita, di atas langit masih ada langit.
bukan begitu sedulur sekalian???
By: kapten soprol on 31 Januari 2012
at 9:03 am
Hahaha mantap
By: Taryono on 26 Februari 2012
at 6:26 pm
mantra2 emang asalnya dari kitab weda.yg notabene syirik..jadi musyrik lah orang itu…… siap2 lah dipanggang di neraka!!!!!
By: ghuytree on 3 Maret 2012
at 2:20 am
Coba sebutkan contohnya mantra dalam blog ini yang tertulis di Kitab Weda?
By: Ki UmarJogja on 5 Maret 2012
at 11:21 pm
Kalau mantra dikatakan syirik maka yang tidak ngerti tentang mantra dan menggunakan yang lain lebih syirik lagi bukan?
By: ki batugaing on 14 Maret 2012
at 1:02 pm
Salam GHUYTREE..
Santai bro…!!!
Blog ini di buat bukan tuk perseteruan ataupun pertengkaran..
yg mau menjalankan nya ya silahkan.. yg tdk maupun silahkan di tutup. ngapain anda susah2.
koreksi lah diri anda dahulu bru mengoreksi org lain.. itu akan lebih bijaksana.
Salam Hormat Guru umar,
Sent AlFatehah tuk Guru.
By: Achirul Muin on 30 April 2012
at 2:05 pm
semua agama adalah baik,dan punya nilai luhur,jangan menilai agama lain dari sudut pandang kita sendiri,hormat menghormati…seperti di bali ,muslim jumatan yang membantu parkirnya adalah pecalang yang notabene adalah orang hindu
By: gusgee on 19 Agustus 2012
at 4:25 pm
malam ki, pada dasarnya semua ingin tahu sesuatu tapi karena tidak tahu makanya keliru dan jangan di tiru betul ngak ki . trims.nuwun.
By: Renny on 12 April 2012
at 11:02 pm
Asalamualaykum..ikut nimbrung neh, Ki umar,sebagai muslim tentunya ada prinsip yang dipegang, yaitu rukun islam, dan rukun iman,,,,kita bukan menghina atau mencaci orang yang beda keyakinan, tapi itu adalah kenyataan yang mesti berbeda.
Allah sebagai tuhan umat islam berfirman dengan jelas, bahwa agama yang di ridhoi adalah Agama Islam, karena Islam mengatakan bahwa tuhan itu satu…sedangkan agama lain, seperti Budha, hindu yang meyakini akan dewa-dewa, kan sudah beda prinsip…
Sebagai contoh yang mudah, Islam mempunyai nabi MUhammad, tapi kristen menolaknya, apalagi hindu dan budha.yang mengenal krishna, wishnu, rama, shintha.
Mengenai Kitab suci pun , Islam mempunyai Al-Quran, sedangkan agama lain pun ada Injil, weda dll..
Ketika semua agama dalam kitab sucinya semua mengajarkan kebaikan, tapi jangan disimpulkan bahwa semua agama “sama”.
Berkaitan dengan Mantra,Ki mengatakan kalo di arab dikenal Ruqyah / doa…..mungkin sy boleh melengkapi kalo ruqyah dalam islam yang diperbolehkan adalah ruqyah syar’iyyah, kalo ruqyah yang mengandung kesyirikan itu jelas Haram .
saya jadi bingung, ketika seseorang muslim mengamalkan mantra yang ada dlm kita Weda, namun dia meminta kepada Allah?kan kitab itu bukan milik muslim?walaupun mantranya berkhasiat.
Apakah boleh dalam islam ketika kita menyembah berhala, tapi niat tetap menyembah Allah?
Hal yang harus diperhatikan adalah, kita tidak boleh mencampuradukkan keyakinan.
By: jeky on 30 April 2012
at 1:18 pm
Terimakasih kepada tuhan yang maha esa
Salam sodara…
Dan salam hormat untuk para guru…,,yg telah berbagi ilmu pengetahuanya
@ jeky….ahh anda hanya memandang sebelah mata saja…memang dalam islam agama yg diridhoi oleh allah hanyalah islam…tapi masing2 agama memang tidak mempunyai ayat2 seperti itu dalam kitab suci mereka masing??coba anda pikirkan itu…
2…anda mengatakan agama hindu,kristen,budha dan lain menyembah berhala…seperti contoh hindu menyembah dewa2,krisna atau apalah seperti yg anda katakan di atas….nah coba anda ibaratkan tuhan sebagai presiden…ketika iya menjabat ia dipanggil preisiden,oleh istri dia dipanggil suami,oleh anak dia dipanggil ayah,oleh cucu dia di panggil kakek dst…bgaimana itu hanyalah sedikit ilustrasi dari kebesaran tuhan…
3..tidak ada satu ayatpun baik diislam,hindu,budha,kristen,dll yang melarang tuhan untuk menjadi atau melakukan apa yang dia kehendaki
4..memang semua agama tidak sama atau berbeda…namun itu sangat simple untuk dijelaskan…contoh ketika anda ingin pergi kerumah tuhan…anda bisa belok kiri,kanan,belakang,maupun lurus..
Kesimpulan tuhan hanyalah satu namun terdapat banyak cara ataupun wujud,jalan untuk menyembah hanya kepada…
Jgnlah qta sebagai manusia berbesar diri karna sesungguhnya tuhan maha mengetahui apa yg tidak ketahui…
By: netral on 10 Mei 2012
at 9:41 pm
Maaf sedulur semua ikut nimbrung ya……
” hanya orang yang fanatik saja lah yang akhir nya hanya menghasil kan setengah.
Sejati nya yang beda pada manusia adalah sama”.
Ingat lah yang hidup dan ingat lah NUR MUHAMMAD….
By: Ari yanto on 1 Juni 2012
at 2:38 pm
Mhon ijin kang umar m’ikuti diskusi..
‘stiap dri b’tngg jwb atz ap yg dbrbuatny’
Kl mau b’dbt,
Jgn lri dr alqur’an n hadits..
Kang umar m’prtnyakn yg mana kat2 ‘mantra’ yg brsl dr ktab weda..?
Tdk ad jwbn kan?
Utk kmntr slnjtnya,
Allah tdk bleh diibrtkn dgn ‘seprt ini-itu’
Bner adnya bhw ‘agama yg dridhoi Allah hny islam’
Taurat,zabur,injil n alqur’an adlh ktb yg dtrunkn Allah,
Hny sj b’brp ktb diatz kcuali alqur’an sdh byk yg drkayasa manusia.
Jd byk pnyimpngan dlm 3 ktb tsbt.
So,
Yg kt bhz ni ilmuny Allah
By: Lestari on 15 Juni 2012
at 1:16 pm
Mohon maaf ki sy mau belajar ilmu sulap itu bs egk ki dr Sam
By: Sam on 25 Juni 2012
at 4:21 pm
Maaf, saya tidak memiliki ilmu sulap
By: Ki UmarJogja on 27 Juni 2012
at 9:49 am
Afwan kang m’gagu wktunya..
Dlu sy dh ijin amalan cpt jodoh,
Doa kang umar insya Allah jdoh sya dkat..
Aaamiiin..
Smua bgian kmentr dh trisi pnuh,
Jd bngung mau kmentr dmana..
Sy mau tnya kang,
Amalan cpat jdoh it,
Kl blum hapal boleh dbc liat ctatan yg dh sy tliz?
Dawam it artinya,
Dhapal atau dbc kang?
Kl diamln jdoh,khusus yg dh pny clon pke puasa sunnah.
Tp kl blum pny clon gmana kang?
Mhon pnjlasanya kang.
By: Lestari on 27 Juni 2012
at 8:58 pm
Hallo . . . .
By: Lestari on 29 Juni 2012
at 10:59 am
ah repot u smua buat aph cba debatin hal yg bginian. gx da gunanya
nah yg pnting mh skrng ikuti ajaran agama’a msing” dengan tekun n istiqomah
buat aph coba debat” bginian kLo akhir’a
buka internet trus pas wktu solat tiba di tunda solat’a karna takut ktinggalan komentar.
bwat aph cba sling menjatuhkan satu sama lain.
buat apa ?
nambah-nambahin dosa dwank.
mhon ma’f kLo bahasa saya Kurng sopan.
By: demon on 1 Juli 2012
at 9:51 am
assalamu’alaikum
saya mau sedikit berkomentar tentang hal yang di diskusikan di atas,
sejujurnya kita semua umat beragama tidak boleh saling menjatuhkan dan saling menghina satu sama yang lain, karena keyakinan setiap orang itu berbeda beda. alangkah indahnya jika kita bisa saling menghormati sehingga tidak akan terjadi pertikaian antar umat beragama.
memang setiap orang memiliki hak yang sama untuk berpendapat, tetapi alangkah baiknya jika tidak mencela satu sama lain. terima kasih
By: lemotd on 4 Juli 2012
at 8:28 pm
mantra ucapan dan artinya tidak menyimpang dari ajaran islam dan al-quran hanya orang2 saja yg salah mentafsirkan,
By: kali jaga.indramayu on 28 Juli 2012
at 7:09 am
kita hidup pengen slamat didunia dan akherat,makanya kt harus tau siapa saudara lahir kita,klw yg mengatakan mantra itu syirik cb bisa g mencari saudara lahirnya sendiri.
By: kali jaga.indramayu on 28 Juli 2012
at 7:13 am
sungguh..menarik diskusi ini…salam hormat kepada semua rohaniawan…saya tidak pernah meragukan islam.kristen.budha dll..karena semua itu hanyalah sebuah jalan…mengedepankan salah satu akan berakibat saling tersinggung……dimata tuhan tidak ada yang sempurna maka..sebaiknya sebagai hambanya..harus tetap toleransi…demikian filosofi yang ada di bali……jangan sampai isu sara membuat tuhan semakin marah dan menghukum kita…apa dan siapapun kita semua ciptaan tuhan hanya..keterbatasan membuat kita seakan-akan membenarkan sesuatu …jadi..salam hormat buat semua sedulur dan rohaniawan sejati..semoga bisa menjadi panutan kedepan…. salam
By: made krezna kepakisan on 6 Agustus 2012
at 9:29 pm
aku membaca semua komentar. dan aku hanya bisa tertawa.
kwakaka…………………
By: blangkon ontokusumo on 27 Agustus 2012
at 1:35 am
saya mau tanya ini Mas,,apa bisa saya memiliki dan mengendalikan kekuatan batin saya???ya seperti ilmu begitu??dan apa yang harus saya lakukan untuk menempanya?tanpa harus mengesampingkan agama saya??tolong dijawab di email saya…trims sebelumnya.GBU 🙂
By: frank on 29 Agustus 2012
at 11:35 am