ASMA’ SUNGE RAJEH
Dikalangan penggemar ilmu hikmah Nusantara; konon kabarnya Asma’ Sunge Raja (ASR) dipercayai sebagai raja / mustika dari ilmu kesaktian. Hal ini dikarenakan, bila ilmu ini digunakan dapat mengeluarkan keajaiban khoriqu lil `adat, mengeluarkan daya gaibnya yang luar biasa diluar kebiasaan hukum alam. Yang mana khasiat dari ilmu ini multifungsi untuk keperluan apa saja tergantung dari niat sang pembacanya. Jadi dengan memiliki ilmu Asma’ Sunge Rajeh seolah-olah seperti telah memiliki puluhan ilmu dengan khasiat berbeda-beda.
Disamping daya gaib dan khasiatnya yang luar biasa, ilmu ini banyak diminati oleh para jawara dan spiritualis dikarenakan kemudahan dalam mempelajarinya. Yaitu Asma’ Sunge Raja bersifat siap pakai artinya bisa langsung difungsikan tanpa perlu ditirakati atau dipuasai terlebih dahulu, serta bukan berbentuk jimat atau benda pusaka atau semacamnya. Setiap kali diperlukan, cukup dengan mengucapkan rapal dari Asma’ Sunge Rajeh yang sangat pendek, singkat dan mudah diingat. Sifatnya pun permanen atau untuk seumur hidup. Bahkan bisa diamalkan oleh siapa saja baik muslim maupun nonmuslim.
Konon asma ini merupakan warisan dari Nabiyullah Khidir alaihissalam yang diturunkan secara langsung oleh beliau kepada dua orang pilihan yaitu :
- Pangeran Cakra Buana di Cirebon.
- Syech Su’adi Abu Syamsudin (Bujuk Latthong) di Madura yang kemudian diturunkan kepada anaknya : Kyai Damanhuri
Namun saya pribadi tidak dapat melacak kebenaran riwayat ilmu ini karena saya belum pernah bertemu dengan Nabi Khidir a.s baik secara zahir maupun batin. Menurut riwayat Ilmu batin ini dibisikan oleh Nabi Khidir as disuatu tempat diatas air yang besar (bisa berarti sungai atau lautan). Oleh sebab itu ilmu Batin ini disebut Asma’ Sunge Rajeh atau Asmak Songai Rajjeh. Artinya Sunge Rajeh (Bahasa Madura) dalam bahasa Indonesia adalah Sungai yang Besar.
Meski Asma’ Sunge Rajeh diturunkan di Jawa dan Madura namun rapal dari ilmu ini tidak sedikitpun memakai bahasa Jawa. Bahasa dari rapalan Asma’ Sunge Rajeh diyakini merupakan bahasa kuno.
Versi Asma’ Sunge Rajeh
Pada awalnya, ilmu ini diajarkan secara turun-temurun kepada generasi penerus dan para murid. Mungkin karena pamor kehebatannya, ilmu batin ini menjadi sangat terkenal maka banyak pendekar di pulau Jawa maupun Madura yang juga ikut mempelajarinya. Sehingga kini ilmu ini menyebar di pelosok pulau Jawa dan Madura bahkan hingga saat ini menyebar berbagai wilayah lain se-Asia. Kemudian muncullah berbagai macam versi Asma’ Sunge Rajeh. Paling tidak menurut sebagian besar para sesepuh, Asma’ Sunge Rajeh terbagi menjadi 5 versi.
- Versi Cirebon
- Versi Madura
- Versi Grobogan
- Versi Blora
- Versi Solo
Rapal dari setiap versi tersebut hampir sama, tidak sama persis. Dan sebagian versi memiliki tingkatan-tingkatan untuk membedakan rapal Asma’ Sunge Rajeh satu dengan yang lainnya. Contohnya pada Asma’ Sunge Rajeh versi Cirebon, terdapat 4 tingkatan. Dari keempat tingkatan tersebut rapalannya juga berbeda-beda. Untuk mengetahui keaslian Asma’ Sunge Rajeh cukup sulit. Setiap pemilik Asma’ Sunge Rajeh akan mengklaim bahwa ilmunya adalah asli.
Asma’ Sunge Rajeh dan Khasiyyatnya
Setiap pengamal ilmu ini pasti pernah merasakan khasiat dan kegunaannya. Bahkan saking wingit-nya ilmu ini, dilarang untuk mengamalkan di dalam ruangan karena energi dahsyatnya yang besar bisa membuat rapuh dinding tembok, dan memiliki efek destruktif terhadap alat-alat elektronik dan mesin kendaraan.
Banyak para spiritualis dan paranormal yang menerangkan berbagai khasiat dari ilmu ini. Dari khasiat untuk jaga diri (keselamatan), kanuragan, kekebalan hingga untuk tujuan memindah hujan. Intinya Asma’ Sunge Rajeh berkhasiat multifungsi sesuai kehendak pengamalnya.
Tatacara mempelajari Asma’ Sunge Rajeh
Syarat utamanya adalah siap untuk mengamalkan riyadhohnya, tidak boleh sekedar disimpan apalagi koleksi ilmu tanpa pernah diamalkan. Agar barokah ilmunya tidak hilang. Asma Songai Rajjeh tidak ada amalan puasa, cukup menghafalkan sebaris kalimat mantranya. Kemudian dibaca sebanyak bilangan yang disyaratkan selama 7 hari.
- Belajarlah kepada Guru yang mengamalkan ilmu Asma ini. Jangan belajar dari internet (tanpa tahu orang yang mengijazahkannya). Agar ada yang membimbing dan bisa berkonsultasi manakala ada hal-hal yang perlu ditanyakan.
- Sudah cukup umur untuk mengamalkan ilmu ini, jika masih sekolah (usia dibawah 20 tahun) sebaiknya jangan dulu mempelajari ilmu Asma Sunge Rajjeh.
- Bagi Wanita hamil tidak boleh mengamalkan Asma ini.
- Menjaga kerahasiaan (kewingitan) Asma Sunge Rajjeh agar tuahnya tetap terjaga & sinengker. Jangan suka pamer dan mudah mengijazahkannya kepada orang yang tidak tepat. Sebab di tempat asalnya sana tidak banyak orang Madura yang tahu ilmu ini. Disinipun saya hanya mengijazahkan Asma Songai Rajjeh kepada anggota Sanggar Maya Rasa Sejati saja. Bukan untuk ijazah umum di blog.
- Terakhir, meskipun tidak ada pantangan & larangan bagi pengamal Asma ini, tetap saja tidak boleh digunakan untuk niat jahat & perbuatan dosa.
Demikian sekilas tentang Asma’ Sunge Rajeh yang tersohor itu.
Bagi yang berniat ingin belajar Ilmu Hikmah seperti Asma ini di Sanggar Maya Rasa Sejati, persyaratan dapat dibaca di halaman PROFIL atau buka tautan ini: PENDAFTARAN PEWARIS BARU
Sedangkan bagi anda yang berminat mempertajam ilmu ini TANPA harus menjadi anggota Sanggar Maya Rasa Sejati, ikutilah TABARRUKAN & SHAKTIPAT ASMA SUNGAI RAJEH dengan syarat sebagai berikut : Pria atau Wanita dewasa dan berakal sehat. Biaya sebesar Rp.500.000,- Transfer ke nomor rekening BCA : 45 6489 3589 atau MANDIRI: 137-00-0756054-9 atau BRI: 306301000782502 Atas nama : UMAR SHODICH. Kirim bukti transfer ke nomor WA 08995463377.
Secepatnya akan kami kirimkan Media Tabarrukan & Shaktipat ASMA SUNGE RAJEH ke alamat anda. Yang bermanfaat untuk meningkatkan Daya ASMA SUNGE RAJEH yang selama ini telah anda amalkan.
Semoga bermanfaat.
TESTIMONI
Pengalaman Nyata dari para Pewaris :
Assalamu’alaikum Ki Umar yang dirahmati Allah dan saya hormati. Alhamdulillah saya telah selesai mengamalkan ritual Asma Sunge Rajeh. Saya ingin memberikan testimonial, ini pengalaman nyata saya. Banyak manfaat yang saya dapatkan setelah saya mengamalkan ASR yang 3 hari itu, sakit kepala yang sudah saya rasakan sejak dari SMA dulu mendadak hilang dan tidak pernah kambuh lagi, badan juga terasa lebih sehat. Kemarin waktu saya sedang berpergian ke Bogor saya kehujanan dan saya menepi sebentar lalu saya membaca ASR kemudian saya tiupkan ke langit dengan niat agar hujan itu berhenti. Dan tak lama kemudian hujan pun reda dan akhinya berhenti dalam hitungan menit. Waktu perjalanan pulang pun hujan kembali turun, pada waktu hujan berhenti saya pun membaca ASR lagi dengan niat agar hujan tidak turun hingga saya tiba di Jakarta dan Subhanallah hanya rintik-rintik kecil padahal langit saat itu gelap dan sesekali diiringi petir dan rintik hujan itupun berhenti. Insya Allah akan saya jaga Ilmu ini untuk kebaikan juga meningkatkan kualitas spiritual saya seperti yang Ki Umar bilang. Terima Kasih ya Ki. Wassalamu’alaikum. Yth. Rahmat, Indonesia (by email)
Saya ingin cerita tentang khasiat ASR yang pernah saya rasakan. Saya mewiridkan ASR ini dipinggir pantai, tepatnya di dekat dermaga. Saat wirid saya merasakan angin yang berhembus dari pantai terasa hangat seperti uap air panas yang sedang mendidih, padahal waktu itu Kota Bengkulu baru saja selesai diguyur hujan lebat. Pengalaman yang lain, kerena tidak percaya kalau ASR bisa merusak komponen mesin motor maka iseng-iseng saya baca ASR 3x, keesokan harinya motor langsung ditarik dibawa ke dealer resmi, gara-gara pengapiannya rusak. Dua hari motor saya nginap didealer, hehe… Yang terakhir, karena niat mau menghentikan hujan lalu saya baca lagi ASR, tidak berhenti tapi hujannya agak reda, namun sekali lagi motor saya kena imbasnya. Kali ini yang rusak klep bagian dalam mesin, dan nginap lagi motor saya didelaer.(26 Maret 2011) Malam ini saya agak extream untuk mencoba ASR ini. Biar tambah yakin kalau ilmunya sudah merasuk ke tubuh, maka saya tes untuk kekebalan. Saya pakai pisau dapur yang biasa saya gunakan buat potong sayur sehari2, hehe.. Awalnya agak takut, tapi sudah niat maka saya coba juga, cara saya kencangkan otot lengan sebelah kiri lalu dituip dengan ASR 3x, lalu syat!!! Karena takut saya penjamkan mata. Terus saja sayatkan ke lengan! Makin keras makin saya pejamkan mata. Saya buka mata, Alhamdulillah..selamat!! Cuma kulit gores terkelupas tapi sama sekali tidak berdarah. Yth.Deri, Indonesia, 11 Mei 2011 (by blog)
—oOo—
Ki Umar Jogja, April 2010 rasasejati.id
Doa ku utk @Ki umar dan keluarga… alfatiha.
By: Jatiraga on 11 April 2010
at 2:27 am
Maturnuwun,
Begitu juga dengan Ki Jatiraga sekeluarga, semoga selalu dirahmati oleh Allah SWT, sehat lahir batin, lancar rejeki, diberi kesuksesan dalam hidup.. Al Fatihah.
By: Ki UmarJogja on 11 April 2010
at 3:11 am
maaf ki.. asma’ songe rajehnya mana? saya dari madura jadi kalau ada saya minta yang bahasa madura saja..terima kasih
By: agus wahyudi on 4 September 2011
at 2:49 pm
as ki.ki sya mau minta amalan untuk membuat badan sya keras ki.
By: igo on 16 Oktober 2011
at 9:08 am
as ki.ki syakan brpuasa 7 hri untuk amalan tpi selama puasa sya sya keluar air mani dengan sengaja apakah puasa amalan sya lancar ya ki.
By: igo on 16 Oktober 2011
at 9:23 am
as.ki saya ingin melihat gambar ayat raja yg banyak ki dan sya ingin tau hari menulis raja ki dan saya ingin menjadi muridnya ki.
By: igo on 16 Oktober 2011
at 8:30 am
as,ki sya ingin melihat raja untuk pagar rumah,kewibawahan dan kekuatan dari serangan ghoib ki dan jga menulis raja dengan gampang ki. ki umar adalah jagoanku.
By: igo on 16 Oktober 2011
at 8:43 am
Assalamualaikum wr. wb.
semoga ki Umar dan keluarga selalu mendapatkan berkah Allah SWT, hadiah Al-Fatihah buat ki Umar dan keluarga…Al-Fatihah. Mo tanya ki, untuk pengijazahan sunge rajeh versi madura itu termasuk utara dan selatan + kata kunci penghubungnya atau tidak? apakah di asma rajeh ini ada tingkatan guru dan praktisi ? Mohon penjelasannya. Saya tertarik dengan Ijazahannya, banyak kelimuan yang bisa saya pelajari untuk menambah pengetahuan saya di Blognya Ki Umar…
Terimakasih.
By: core955x on 14 April 2010
at 9:55 am
Wa alaikum salam.
Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan rahmatNYA kpd anda sekeluarga.
Asma’ Sunge Rajeh yang saya pahami tidak ada tingkatan praktisi dan guru, Asma’nya sama saja. Hanya tatacara ritualnya yang berbeda. Untuk pemula, amalan cukup dibaca diluar rumah. Untuk tahap sempurna ritual dilakukan di tempat khusus, menapak tilas perjalanan Nabi Musa as dan wali penerima Ilmu Asma’ Sunge Rajeh ini.
Nuwun,
By: Ki UmarJogja on 15 April 2010
at 12:00 am
Ki…amalan ASR nya yg mana?
By: Deden on 26 Juli 2010
at 7:08 pm
aku ryan di bandung mau tanya..:dalam tangan kita terdiri dari lima jari .. aku mau tanya ibu jari apa namanya dlm ilmu ma’arifat, trs dmna tempatnya..?
By: ryan on 25 Februari 2012
at 8:13 pm
hemmm… ibu jari namanya jempol… adanya di tungkai!
By: Budi Fahri on 10 Juni 2012
at 5:48 am
ki umar punya asma sunge rajeh apa saja??? dan ada berapa tingkat???
By: izan on 18 April 2010
at 12:01 pm
Update:
Saat ini yang kami ijasahkan Asma’ Sunge Rajeh versi Blora, ada juga yang menyebutnya Madura selatan-utara.
By: Ki UmarJogja on 18 April 2010
at 12:23 pm
mhn utk dimaklumi ki, saya berasal dari sumatera selatan, utk ksana setidaknya saya harus meluangkan waktu paling tidak 1 minggu, tp pekerjaan saya yg tidak memungkinkan utk itu. jadi agak susah ki utk pergi langsung kesana. untuk itu mhn petunjuknya dan keikhlasan hati ki umar jogja utk dapat mengijazahkan asma sunge rajeh dari jarak jauh…baik audio maupun tertulis. saya mhn kiranya ki umar jogja dapat memaklumi.
wasallam
By: HENDRA on 20 April 2010
at 11:55 am
Untuk mengikuti PENGIJASAHAN ILMU secara Resmi, tidak harus datang ke Jogjakarta. Bisa jarak jauh. Keterangan dan petunjuk keilmuannya akan kami kirim via E-Book ke Email anda.
Khusus Ilmu Asma’ Sunge Rajeh dan Hizib Maghrobi berbentuk audio MP3.
Cukup didengarkan maka Rapal Ilmu Asma Sunge Rajeh dan Hizib Maghrobi dari kami akan langsung terekam di memory anda selamanya. Karena Asma’ Sunge Rajeh mengandung Sirr (rahasia Tuhan) maka sang murid tidak akan kesulitan dalam menghafalnya. Ini seperti ilmu laduni, sekali terbisikan dalam telinga maka akan terpatri dalam memori otak pikiran anda selamanya.
Demikian penjelasan saya,
Nuwun,
By: Ki UmarJogja on 20 April 2010
at 12:12 pm
Asmikum Ki Umar,secar ringkasnya saya sangat menyukai ruangan ini memandangkan banyak menafaat yang terkandung di dalamnya.Salah satu yang paling saya minati adalah ASMA’SUNGE RAJEH.Walaubagaimanapun apa yang saya inginkan kepastian adalah Maharnya berapa dalam Ringgit Malaysia?saya mohon maaf tapi saya inginkan kepastiannya untuk membuat persediaan.Harap dapat belasan Asmikum WTB.
By: Ab.Amin on 16 November 2010
at 3:35 pm
as.wb.ki sya mo bertny scra langsung karna sy mrs lbh puas,sya mohon aki sedi mengrim no hpny k email sya ekiyulanda@gmail.com sya pngen ambil 2 keilmuan,jdi mohon sedia kirim no hpny k email sy td,atau k no hp sya 081257358806 ,sblmny sy aturkan trmksh waslm
By: eki yulanda on 6 Januari 2012
at 10:47 am
asalamualaikum…salam kenal ki umar…ki,saya ingin memiliki asma sunge raja versi cirebon tingkat 1-v bagaìmana tatacaranya..
By: SUHADA on 20 April 2010
at 6:47 pm
Wa alaikum salam,,
Untuk memiliki Asma’ Sunge Rajeh anda bisa mengikuti PENGIJASAHAN ILMU secara Resmi.
Keterangan selengkapnya bisa anda simak di halaman PENGIJASAHAN ILMU.
Semoga ilmu ini bermanfaat.
Nuwun,
By: Ki UmarJogja on 20 April 2010
at 11:33 pm
Ass. ki mohon di ijasahkan Sungeh rajehnya ki suwun
By: ardianto on 13 Desember 2010
at 9:36 am
mohon ijazah asma sungeh rajeh gratis….emailkan cakrageni201@gmail.com
By: muhammad nabil on 22 April 2010
at 8:32 am
Asma’ Sunge Rajeh dengan segala Khasiatnya hanya diijasahkan bagi yang telah mengikuti PENGIJASAHAN ILMU secara RESMI.
By: Ki UmarJogja on 22 April 2010
at 2:33 pm
salam ki,sy berada di malaysia,bagai mana cara nya jika sy ingin mengikut penginjasahan ilmu ini secara rasmi..
By: neo on 13 Juli 2010
at 3:31 pm
KI seandainya saya sdh dpt ijazah asma sunge rajeh, utk wiridnya bs ga ya didalam rumah, krn terus terang ki, di lingkungan saya byk orang / rame anak2 nongkrong, maklum saya tinggal di kontrakan, jd tidak ada tempat selain didalam rumah. mhon solusi nya ki…wasallam
By: HENDRA on 22 April 2010
at 9:52 am
Saya jawab jujur saja, Asma Sunge Rajeh yang baik adalah diamalkan diluar rumah, paling afdol di pesisir sungai atau pantai, super afdol lagi jika berada di pertemuan arus sungai dan laut.
Namun suatu ilmu bukan untuk mempersulit manusia, maka jika anda tidak bisa mengamalkannya di tempat2 tersebut, saya sarankan amalkan di dalam masjid besar saja. Terbukti bahwa bangunan masjid lebih bisa menampung daya energi ruhani yang besar bila dibandingkan dengan rumah.
InsyaAllah, bila anda punya tekad yang besar kelak akan diberi kemudahan mengamalkan Asma’ Sunge Rajeh ini di pesisir pantai dan akan mendapat ilmu hikmah rahasia dibalik: kenapa Asma’ Sunge Rajeh hrs diamalkan ditempat terbuka.
Demikian jawaban saya, semoga ilmu ini bermanfaat bagi anda sekeluarga dan orang2 yang anda sayangi.
Nuwun,
By: Ki UmarJogja on 22 April 2010
at 2:47 pm
Ke Bengkulu aja sdr.Hendra, disini byk pantainya,
cuma kalo malam ada godaan sikit, yaitu byk wanita penggoda… hehehehe
By: deri on 19 Februari 2011
at 8:13 pm
terima kasih atas sarannya ki, kl boleh curhat dikit ki… saya pernah dapet asma sungai rajeh versi cirebon 1 s/d 4 tp dalam bentuk tulisan. kira2 kl asma sunge rajeh itu saya wiridkan apakah enerji dan keilmuan bisa mauk ketubuh saya…? sekedar curhat keilmuan boleh ya ki..?
wasallam
By: HENDRA on 22 April 2010
at 3:00 pm
Sebenarnya yg lebih tepat menjawab pertanyaan anda ini adalah sang pengijasah ilmu tersebut.
Menurut penelitian saya, Asma Sunge Rajeh memang awalnya diturunkan secara Lisan, namun dalam perjalanannya ilmu batin ini ada juga yg mengijasahkan secara tertulis. Jadi hal ini tidak perlu diperdebatkan bilamana ternyata khasiat ilmu ini sama2 terbukti.
Jadi anda buktikan saja khasiatnya, bila berfungsi ya itu artinya ilmunya masuk dalam diri anda. Bila masih tidak yakin silahkan konsultasi dengan sang pengijasah keilmuan anda tsb.
Nuwun,
By: Ki UmarJogja on 22 April 2010
at 3:09 pm
terima kasih atas segala keterbukaan dan keikhlasan k umar jogja smoga allah swt melimpahkan sgala rahmat dan hidayahnya kpd ki umar jogja, do’ain aja ki kl ada rezeki insya allah saya akan mengambil asma sunge rajeh sm ki umar jogja…wasallam
By: HENDRA on 22 April 2010
at 3:17 pm
Semoga Allah Yang Maha Kaya dan Maha Memberi mengijabahi doa anda demi terwujudnya cita-cita dan harapan anda.
Amiin, ya rabbal alamin
By: Ki UmarJogja on 22 April 2010
at 3:34 pm
Setuju Ki…
Dikenal namun sangat dirahasiakan. Para Ksatria Jawa dan Cirebon yang amat sakti pada masanya pun takluk di tangan Pangeran Walangsungsang (nuwun sewu, Walangsungsang belum sempat jadi Prabu mewarisi tahta sang ayah Prabu Siliwangi). Mungkin terkait dengan Doa Maghrobi-nya juga(hehe, lebih senang menyebut doa biar nggak kedengaran angker). Jujur aja, di antara kami rakyat beliau jarang juga yang memiliki ke-dua amalan itu karena sangat wingitnya.
ijabah Allah yang kita harapkan,, amiiin
By: Jamaludin Muhammad on 22 April 2010
at 8:07 pm
Maturnuwun, tulisan anda menjadi bahan masukan untuk kami, para pengamal Asma’ Sunge Rajeh. Salah satu ciri khas dari ilmu adat ketimuran adalah selalu dijaga kesakralannya.
Saya pernah dengar Hizib Maghrobi Cirebon dengan kedasyatannya, memang sungguh salah satu ilmu batin tingkat tinggi. Sayang sekarang banyak orang yang mengaku memilikinya namun sedikit sekali dari mereka yang menjadi pengamal sejati. Akhirnya ilmunya cm menjadi pelengkap koleksi…
Semoga Allah senantiasa memberikan kemudahan kepada kita dalam mencari dan mengamalkan ilmu-ilmuNYA.
By: Ki UmarJogja on 23 April 2010
at 12:22 am
hizib magrobi cirebon saya sudah punya guru ki…..tapi saya gk amal lagi….sebab ada manfaat sabdi jadi
By: muhammad nabil on 23 April 2010
at 3:13 pm
ki…asma suge rajeh yang pengijazahan resmi gratis atau bayar….ada yang gratis ki….kalau ada bisa ijazah pada saya yang daif ilmu…..
cakrageni201@gmail.com
By: muhammad nabil on 22 April 2010
at 8:55 pm
Asma’ Sunge Rajeh dan segala khasiatnya hanya diijasahkan kepada anda yang telah mengikuti PENGIJASAHAN ILMU secara Resmi.
Jangan menyamakan arti “Mahar” sebagai “Beli ilmu”. Hal itu akan membuat anda kecewa dan gagal mendapatkan keberkahan (khasiat) ilmu.
“Ijasah” dan “beli ilmu” itu berbeda. Jika anda telah mengerti arti “Mahar” yang sesungguhnya, saya jamin kelak ilmu2 anda akan 100% berkah dan bermanfaat.
Nuwun,
By: Ki UmarJogja on 23 April 2010
at 12:35 am
ki……gimana mau mengikuti PENGIJASAHAN ILMU secara Resmi……kena bayar gak….ikhlas guru ki ijazah gratis
By: muhammad nabil on 23 April 2010
at 3:10 pm
Jamin…?
By: Jamaludin Muhammad on 23 April 2010
at 10:08 am
Ya, betul dijamin.
Mahar erat hubungannya dengan keikhlasan. Orang ikhlas pasti dijamin mendapat pahala (kebaikan). Kalau dlm agama: orang ikhlas itu balasannya surga. Dan pahala atau balasan kebaikan itu bisa bermacam2 ujudnya. Salah satunya terkabulnya doa dan cita-cita. Bukankah semua ILMU ini hanyalah bagian dari bingkai doa kpd NYA?
Terkabulnya doa melalui ber-tabarruk dengan ILMU sama artinya ilmu menjadi bermanfaat (berkhasiat).
Sedangkan keberkahan suatu ilmu salah satunya bila ada restu dari Guru atau sang pengijasah. Bagaimana mendapat restu dari guru? jawabannya ikutilah ketentuan yang diberikan guru (selama baik, rasional dan tidak menyesatkan).
Bila kita pernah menimba ilmu langsung dengan seorang Guru, bertatap muka langsung dengan beliau, dan tahu pola kehidupannya sehari-hari, maka akan terasa benar semua ini. Betapa yang kita berikan sangatlah belum pantas. Semata-mata karena keikhlasan beliaulah yang tetap menggerakan dirinya untuk tetap menurunkan semua ilmu dan pengetahuannya kepada kita.
Sedang bila dirasionalkan sepeser uang mahar yg kita berikan seperti tak akan sebanding dengan ilmunya yg ternyata telah banyak bermanfaat menyelesaikan masalah dan cita-cita dalam kehidupan kita.
Banyak orang salah kaprah tentang “Mahar” akhirnya disamakan dengan “beli ilmu” seperti layaknya beli obat di dokter / apotik. Maka makin jauuuuhhh-lah ikatan hati antara guru dan murid. Jika sudah begitu bilamana terjadi kegagalan / gangguan jiwa, akhirnya cm bisa menvonis guru / ilmu. Gilanya lagi, sang Guru juga tidak mau bertanggung jawab, dihubungi tidak bisa, ditelpon tidak diterima, minta solusi cuma dikasih wejangan konyol dsb.
Semua itu hanya berpangkal dari “mahar” dan “ijasah”.
Maka kita harus tahu kenapa harus mencari Ijasah dan memberi Mahar. Jika belum mengerti ya jangan coba-coba, nanti akhirnya malah kecewa.
By: Ki UmarJogja on 23 April 2010
at 1:35 pm
@Muhammad Nabil: Asma’ Sunge Rajeh dan Hizib Maghrobi dari kami hanya boleh diamalkan bagi PEWARIS (orang yg memiliki hak dan wewenang keilmuan).
Untuk menjadi seorang PEWARIS yaitu dengan cara mengikuti PENGIJASAHAN ILMU secara Resmi.
Saya rasa syarat2-nya sudah sangat jelas dijabarkan dalam halaman PENGIJASAHAN ILMU. Begitulah tatacaranya.
Bila anda berminat silahkan mengikuti acara PENGIJASAHAN RESMI ini dengan segala ketentuannya, tp bila tidak sependapat silahkan mencari ditempat lain yg sesuai dgn yg anda inginkan.
Nuwun,
By: Ki UmarJogja on 24 April 2010
at 12:53 am
Ass. wr. wb, ki umar, penjelasan yg sangat baik bagi para pencari ilmu, mahar juga merupakan pelindung bagi seorang murid supaya tetap ajeg dan tidak melanggar aturan gusti alloh serta si murid mempunyai penghormatan yg tinggi terhadap suatu keilmuan dan guru yg mengajarkan ilmu tsb.
intinya dg mahar mengajarkan kepada kita untuk mempunyai adab yg baik(khusnudzon) kepada alloh, orang soleh(guru kita) dan kepada diri pribadi.
By: gusbonex on 24 April 2010
at 8:33 am
@gusbonex: Terimakasih, semakin memperjelas pengertian mahar. Semoga bisa menambah kemantapan kita dalam mengamalkan ilmu.
Nuwun,
By: Ki UmarJogja on 24 April 2010
at 8:50 am
kok kena bayar ya pengijazah resmi…..ilmu gak di bayar…..ilmu di amal….buak nya harta ilmu..
By: muhammad nabil on 24 April 2010
at 12:10 pm
Mhn baca dan pahami lg.
Apakah kami menjual ilmu? Cb sebutkan 1 Ilmu sj kami jual berapa? Apakah kami menerangkannya spt itu.
Coba anda pahami lg ketentuan mendapatkan ilmu di Blog ini. Saya menjadi meragukan daya tangkap dan daya pemahaman anda tentang hal ini. Memahami kaitan “Mahar”, “Ijasah” dan “Pewaris” saja sampai berlarut2 spt ini. Untung, bukan murid saya.
Anda ingin mendapatkan semua ilmu secara gratis.
Sedangkan Anda bukan saudara saya,
anda bukan anak saya,
Anda bukan cucu saya,
anda bukan murid / cantrik saya,
bahkan saya tidak mengenal siapa anda.
Tahu2 datang minta ilmu ini-itu..
Kami telah ijasahkan ilmu2 yg boleh diamalkan secara umum (bukan pewaris) tapi anda minta ilmu ini-itu sesuai nafsu keinginan anda.. menentukan syarat2 sendiri sesuai pemahaman anda.. Jadi sbnarnya yg jd Pemberi Ilmu ini siapa? peminta ilmu (murid) yg mana?
Pantaskah hal seperti ini?
Sbnarnya apakah tujuan anda berkunjung menyambangi blog ini? Berniat mulia belajar ilmu atau ingin menghujat?
Saya tegaskan sekali lagi, Bila anda berminat silahkan amalkan ilmu2 ini sesuai dengan ketentuan yg telah ditetapkan, tp bila tidak sependapat & tidak suka silahkan mencari ditempat lain yg sesuai dgn yg anda inginkan. Gampang khan?!
Pelajaran bagi pembaca yg lain-kita semua para pencari ilmu untuk menghormati pemberi ijasah keilmuan.
Nuwun,
By: Ki UmarJogja on 24 April 2010
at 12:59 pm
KI,,, dalam hati saya berpendapat,,, mahar fungsinya terhadap suatu ilmu supaya ilmu tsb lebih mustajab. Tidaklah layak bagi mereka yang beranggapan ilmu itu untuk diperjual belikan… Mungkin bagi mereka yang tidak mengetahui hal ini akan sangat mudah menghujat Ki Umar berjualan Ilmu…
Saran dari saya ki, bagaimana kalau ki umar mengangkat topik mengenai kaidah seputar makna dibalik mahar, dan umpamakan juga mahar dibalik pernikahan agar para sedulur semua mengetahui akan hal itu…
Teriring doa dan salam saya kirimkan untuk Guru Sejati..
Al-fateha sent..
By: deri on 17 Februari 2011
at 9:17 pm
Salam pamuji rahayu,
Saran anda akan saya pertimbangan. Dari dulu saya sebenarnya enggan mengangkat tema mengenai hal ini (mahar/uang). Sebab dilihat dari sudut mana saja selalu dinilai negatif. Jadi tentang Mahar, terserah persepsi anda masing-masing. Yang pasti saya tidak akan memaksakan pendapat.
Nuwun,
By: Ki UmarJogja on 20 Februari 2011
at 2:37 am
Ya… Guru benar, terkadang membahas masalah mahar hanya akan berujung negatif, hanya sebagian yg benar-benar mengerti tentang mahar… Saya jg pernah kaget ada Paranormal yg iklan dan mereka gak mau dibilang munafik tentang mahar, jd mereka mengganti kata mahar dengan tarif… Padahal sudah menjadi kde etik paranormal utk menolong bagi yg butuh secara iklas, dan selalu ingat bahwa ilmu yg mereka miliki akan kembali lagi ke asalnya. . .
Saya jd mengerti ki, kalau sudah begini memang lebih baik tidak usah diangkat menjadi topik ki, saya takut nanti akan berdampak ngeatif bagi yg ingin memberi komentar. . .
By: deri on 20 Februari 2011
at 2:30 pm
ya guru ki saya bukan nak menghujat…saya niat nak belajar,mendalami,mengamal ilmu….bukan berdebat…maaf bila terkasar…saya masih gak faham…
pengijazahan ilmu resmi kena pembiayaan gak tuan ki..
saya sudah lihat…
By: muhammad nabil on 24 April 2010
at 5:38 pm
Begini sdr M.Nabil: Sebenarnya ada 2 jenis ilmu yg bisa diamalkan oleh seseorang.
Pertama, ilmu hikmah umum artinya ilmu yg boleh diamalkan oleh siapa saja. Seperti ilmu2 yg telah saya tulis diblog ini. Siapapun anda (meski sy belum kenal) bisa mengamalkan ilmu tersebut. Makanya jenis ilmu ini byk juga terdapat di kitab2 Mujarobat.
Alhamdulillah, ternyata banyak pembaca di blog ini yg msh memiliki adab sopan santun, sblm mengamalkannya terlebih dulu meminta ijin (ijasah) kepada kami selaku penjabar ilmu. Itu adalah tradisi bagus. Disini saya tidak memungut bayaran kpd anda yg berminat mengamalkannya.
Kalau dalam tarekat, jenis ilmu ini dikategorikan sebagai Ratib.
Kedua, ilmu hikmah yg hanya boleh diamalkan oleh pewaris. Yaitu para anak cucu atau orang lain (tdk ada hubungan darah) yg disahkan menjadi pewaris. Ilmu jenis kategory ini biasanya ilmu wingit yg secara tradisi diturunkan secara turun-temurun. Contohnya seperti Asma Sunge Rajeh, Hizib Maghrobi, berbagai ilmu Hizib dlm tarekat dll. Dlm dunia tarekat, ilmu ini termasuk jenis Hizib.
Jika dalam tarekat untuk mengamalkan ilmu Hizib harus berbait dulu dengan Guru Mursyid, lalu disyahkan menjadi salik (murid) baru bisa mengamalkan ilmu Hizib. Begitu juga halnya dengan ilmu hikmah jenis kedua ini. Untuk mengamalkan anda harus menjadi Pewaris dl. Kalau diblog ini yaitu dengan mengikuti acara Pengijasahan Ilmu secara Resmi. Maka anda telah syah menjadi Pewaris dengan memiliki hak, wewenang dan tanggung jawab dgn keilmuan ini.
Dengan syarat yaitu Pertama, saya selaku pengijasah harus tahu Nama, umur dan alamat anda calon pewaris keilmuan dari kami. Dan syarat kedua, sanggup mengeluarkan uang sebagai bentuk donasi (boleh saja anda pahami sebagai biaya pengangkatan / infak / iuran wajib atau sebutan2 lain yg mungkin pernah anda dengar). Agar tidak terjadi kesenjangan maka biaya ini kami tetapkan jumlah nominalnya. InsyaAllah tidak memberatkan dan masih tergolong wajar.
Jadi disini kami tidak me-mahar-i ilmu. Ilmunya gratis. Semoga sampai disini, penjelasan ini bisa dimengerti.
Nah, itulah ketentuan2 dalam mempelajari ilmu dari kami. Maka jika anda ingin memiliki ilmu yg termasuk dalam kategory ilmu warisan atau ingin memiliki hak dan wewewang mewariskan ilmu kepada orang lain, maka apakah anda sanggup memenuhi 2 syarat tadi?
By: Ki UmarJogja on 25 April 2010
at 1:06 am
Saya jadi punya keinginan pingin belajar langsung kepada Ki Umar,,,
Terharu, bahkan menitikan air mata saya dibuat Guru, , ,
By: deri on 17 Februari 2011
at 9:22 pm
berangkat dari pengalaman, ketika selesai mengambil suatu keilmuan dari guru saya dg sejumlah mahar(mas kawin), malamnya saya bermimpi : beliau mengajarkan banyak hal, lalu beliau meminta dompet saya sambil mengajarkan keilmuan tersebut, setelah saya rabah saku belakang dompet itu ada kembali, padahal tadi sudah saya berikan ke beliau. seperti yg ki umar katakan bahwa mahar itu akan kembali lagi kpd kita berupa bermanfaatnya ilmu tersebut. wassalam
By: gusbonex on 25 April 2010
at 2:45 pm
bisa mas insyaALLAH…makin minat saya
By: muhammad nabil on 25 April 2010
at 9:24 pm
tapi saya dari malaysia
By: muhammad nabil on 25 April 2010
at 9:25 pm
Pengijasahan Ilmu secara Resmi bisa diikuti oleh siapa saja (sesuai syarat) dan darimana saja. Tidak harus datang langsung ke Yogyakarta Indonesia. Bisa secara jarak jauh.
Petunjuk keilmuan + ijasah, secara lengkap sudah kami format dalam bentuk Ebook sehingga mudah untuk di kirim via email.
Pembayaran bisa lewat transfer bank.
Banyak saudara2 dari Malaysia dan Brunei Darussalam yg juga telah mengikuti acara ini. Dan tidak menemui kendala.
Demikian dari kami, semoga ada manfaatnya.
Nuwun,
By: Ki UmarJogja on 26 April 2010
at 1:01 am
nuwun sewu ki, numpang berteduh….
salam kenal ya ki….
sepertinya ni ilmu versi Madura ya kalau dilihat dari tawasulnya… maf kalau salah
By: BocahWaras on 26 April 2010
at 12:30 am
Monggo pinarak,
Terimakasih tlh berkenan berkunjung ke blog ini.
Riwayat Asma’ Sunge Rajeh yg saya pahami cm dari 2 orang pilihan tsb, dr Madura dan Cirebon. Kalau ada versi Yaman, Bagdad dsb, saya tidak tahu kebenarannya.
Bila berkenan silahkan sharing berbagi pengetahuan kepada pembaca disini.
Nuwun,
By: Ki UmarJogja on 26 April 2010
at 1:10 am
ki saya sudah terima pengijasaan resmi dari dari aki. ki kalo untuk sunge rajeh bisa ga saya mendapatkan yang versi Solo ! kalo bisa berapakah Maharnya ! Ki saya tunggu Jawabannya dan terima-kasih banyak atas berbagi ilmu yang aki berikan semoga Allah SWT membalas semua niat baik aki !
By: supriyadi on 26 April 2010
at 7:58 am
@Supriyadi: Semoga Allah SWT senantiasa memberikan kemudahan dan rahmat kepada anda sekeluarga.
Maaf. Belum ada gerakan hati untuk mengijasahkannya.
Nuwun,
By: Ki UmarJogja on 26 April 2010
at 3:38 pm
ki Umar iki iso wae. moso Sunge Rajeh koq versi Yaman.. Lha wong bosone wae boso lokal koq…
ya bisa jadi mungkin ada juga versi sana, tapi beda istilah dan beda riwayat. Nabi Khidir kan pengelana ulung yang berada di mana2 termasuk juga di pesisir Jazirah Arab
By: BocahWaras on 28 April 2010
at 2:09 pm
Hehehe..
Lha.. maka dari itu, mnjawab versi2 trsebut saya katakan tidak tahu kebenarannya. Bisa jadi bahasa yang dipakai sama, cm judul ilmunya yg berbeda.
Dan sepengetahuan saya Asma’ Sunge Rajeh itu tidak memakai bahasa lokal. Bahkan saya pernah bertanya kepada orang Madura asli dan Cirebon tidak ada yg tahu artinya. Karena memang bukan bahasa daerah sana.
Semoga Allah SWT memberi kesempatan kepada kita untuk berguru langsung kepada Nabi Khidir as. Amin ya rabbal alamin.
Nuwun,
By: Ki UmarJogja on 29 April 2010
at 1:15 am
iya juga, kalo diblang bahasa lokal memang bukan. lucunya,orang Cerbonnya sendiri gak nerti artinya.
kalo diperhatikan,mungkin itu menggunakan bahasa Arab. dalam masanya, amala ini diturunkan secara turun temurun tanpa boleh ditulis. sangat memungkinkan terjadi pergeseran lisan seperti umpamanya kata “tahu” dalam bahasa Indonesia menjadi “tau”. apalagi yang berkembang selama ribuan tahun seperti itu. Amalan sholawat atau yang lainnya yang diijazahkan dengan tulisanpun ada pergeseran lafadz yang katanya menurut riwayat.
Dan seiring perputaran waktu akhirnya muncul kebijakan baru,yang mungkin Ki Umar sendiri memakai kebijakan itu. yaitu boleh ditulis dengan media apapun dengan berbagai pertimbangan.
Mudah2an amalan ini selalu mendatangkan manfaat baik itu bagi yang mengamalkan maupun untuk kemaslahatan ummat. Amiin
By: BocahWaras on 29 April 2010
at 11:51 am
Semoga dengan selalu belajar dan mengkaji keilmuan, seperti diskusi semacam ini akan membuat kita semakin yakin dan mantap dalam mengamalkan suatu ilmu.
Nuwun,
By: Ki UmarJogja on 30 April 2010
at 12:45 am
Karena dulu diturunkan secara lisan , hal ini sering terjadi dalam penurunan suatu keilmuan .
Sebagai contoh , dalam satu hadis ada yang mengatakan bahwa Bismillah adalah termasuk bagian dari Al Fatihah, sementara anak dari perawi hadis tersebut mengatakan bahwa Bismillah bukan bagian dariAl Fatihah , padahal keduanya merupakan tabiin langsung yang pernah menjadi jamaah sholat Nabi Muhammad SAW dan hadis dari keduanya dianggap shahih oleh sebagian besar ulama.
By: luthfi on 14 April 2012
at 5:06 pm
kepada yth ki umar jogja, kalau bicara soal pengijasahan itu cuma formalitas saja karena pada dasarnya uud (ujung2nya duit)jaman sekarang mana ada yang geratis benar ga ki, padahal saya pernah dengar amalkanlah walau hanya seayat berarti harus diamalkan bukan diperjual belikan apalagi ditelan sendiri
By: Pangeran mataram on 30 April 2010
at 11:08 pm
Saya harap ki umar mengerti sebelum dapat teguran selanjutnya
By: Pangeran mataram on 30 April 2010
at 11:25 pm
Hmm..lagi2 tentang Mahar / uang ya..
Sblumnya saya ucapkan terima kasih atas partisipasinya di blog rasasejati.
Mungkin saya dan anda dan bahkan pembaca skalian memiliki pengertian yg berbeda tentang hal ini. Namun yg pasti bagi saya yang jadi “sekedar formalitas” itu adalah Mahar-nya, bukan Pengijasahannya.
Silahkan anda pembaca skalian pahami dan ambil keputusan sndiri. Karena sbnarnya saya terlalu malas bila sudah berdebat tentang “uang”. Dilihat dari sudut mana saja, persepsinya pasti negatif. Jadi bila sudah demikian adanya ya terserah anda, saya tidak akan memaksakan pendapat. Kebetulan saya selalu berpikiran positif dan berprasangka yg baik2 saja, bgitu jg dalam hal “Mahar, uang” dsb, spt pepatah Jawa: “Jer Basuki Mawa Bea”.
Terimakasih atas “teguran selanjutnya” yg anda maksudkan itu kepada saya. Dan saya mendoakan yg baik2 saja deh..
Nuwun,
By: Ki UmarJogja on 1 Mei 2010
at 1:51 am
mudah2an kita bisa ikhlas dalam segala hal,,,
baik itu dengan mahar dan atau tanpa mahar
baik itu pemberi mahar maupun penerima mahar
baik itu pemberi ijazah maupun penerima ijazah
mudah2an bisa mendatangkan manfaat dengan segenap keikhlasan amiiin…….
By: BocahWaras on 1 Mei 2010
at 9:13 pm
Pencerahan yg baik, semoga kita bisa mengambil pelajaran didalamnya.
Nuwun,
By: Ki UmarJogja on 2 Mei 2010
at 12:34 am
salam
betul tu ki Umar… usah lagi di perdulikan tentang orang-orang yang befikiran seperti di atas… bagi mereka….mereka saja lah yang betul… biarkan mereka.. yang penting Ki Umar berniat betul dan ikhlas…
mahar yang Ki Umar minta hanya minimal.. tak seperti web-web yang lain.. untuk mendapatkan satu ilmu dah 10 kali ganda yang Ki Umar syaratkan…
saya doakan Ki Umar tak putus asa dengan kritikan dan pandangn yang sinis… amin
By: Nubuwuah on 2 Mei 2010
at 12:52 pm
Amiin. Terimakasih atas doanya.
InsyaAllah, apapun yg terjadi kami akan terus menularkan ilmu dan pengetahuan. Hanya perlu menunggu saja waktu yg tepat. Kalaupun tidak ada yg berminat, maka biarlah ilmu-ilmu ini akan tetap menjadi warisan untuk anak cucu kami sendiri. Sebagaimana leluhur kami “menyimpan” dan menurunkan ilmunya secara turun-temurun kepada kami.
Nuwun,
By: Ki UmarJogja on 3 Mei 2010
at 1:43 am
Assalamu’alaikum,
Ki Umar, kebetulan saya akan ke Yogya menjenguk anak saya yg kuliah di UGM dan mengantar anak saya yg lainnya belajar di Pesantren di Krapyak.
Saya ingin bersilaturahmi dengan Ki Umar, kalau diijinkan mohon diberi alamatnya.
Salam buat Ki Umar sekeluarga.
Wassalamu’alaikum.
By: Saraswanto on 3 Mei 2010
at 8:25 am
assalamualaikum wr.wb
mas, kl boleh…mohon di ijazahkan asma sunge rajeh, lewat email saya mas. mohon dibantu karena terus terang di daerah saya masih byk titik rawan, jangankan di jalan dikantor pun masih byk yg menganut elmu2 penunduk. lagian jujur mas fisik saya agak down, karena kecelakaan beberapa tahun lalu, kaki saya jadi melemah. jadi untuk itu sekali lagi saya mohon untuk di ijazahkan asma sunge rajeh. tlg dibantu mas…wasallam
By: HENDRA on 3 Mei 2010
at 3:41 pm
Salam Sejahtera,
saya pernah diijazahkan ASR Cirebon, namun sekarang sudah jarang diamalkan.
jika suatu saat saya kembali mengamalkan apakah masih bisa Ki?
By: irwan on 3 Mei 2010
at 9:58 pm
assalamua’alaikum wr wb mas irwan
sekiranya mas irwan berkenan utk ijazahin k saya ASR cirebon, mohon dibantu mas karena terus terang saya mengalami cidera fisik akibat kecelakaan kemaren. utk itu sekiranya mas irwan berkenan sekali lagi saya mohon utk di ijazahin, wasallam
By: HENDRA on 4 Mei 2010
at 2:28 pm
assalamu’alaikum
kang irwan jika berkenan mohon ijazah ASR cirebon nya kang duidextra@gmail.com wassalamualaikum
By: kang ary on 26 Maret 2012
at 11:01 am
lanjuuuuut,,,,,,,,,
By: BocahWaras on 4 Mei 2010
at 9:58 pm
Wa’alaikum Salam Mas Hendra,
bukannya ndak mau mengijazahkan mas, tapi saya sendiri juga ragu apakah powernya masih ada atau malah sudah hilang sama sekali (maklum banyak melanggar pantangan hehe…)
namun kalau mas Hendra mau, saya bisa memberikan file audio ASR + Modul2 tata caranya yg dulu pernah saya terima dari orang yg mengijazahkan ke saya.
saya cuma bisa memberi itu saja mas, tidak bisa memberi transfer energi dsb.
By: irwan on 4 Mei 2010
at 10:39 pm
boleh mas, tlg y mas dikrm k email saya hendrahidayat43@yahoo.co.id
terima kasih sebelumnya mas irwan karena udah berkenan memberi jalan kpd saya…wasallam..
By: HENDRA on 11 Mei 2010
at 2:38 pm
gimana mas file audio dan modulnya dah dikirim…?
saya masih menunggu mas…terima ksih
By: ki pekik nyaring on 12 Mei 2010
at 9:18 am
ok terima kasih kang irwan, emailnya udah saya terima.
smoga allah swt selalu memberi berkah, rahmat dan hidayahNya kpd kang irwan, sekali lagi saya ucapkan terima kasih
By: ki pekik nyaring on 25 Mei 2010
at 9:06 am
Pekik nyaring??? itu kan daerah yang diDekat saya tinggal (Unib Belakang), desa paling dekat dengan Universitas bengkulu… hehehehe
By: Deri on 6 April 2011
at 9:11 pm
@Sdr.Irwan: mnrut saya tidak mengapa mengamalkan kembali amalan Asma Sunge Rajeh-nya, tidak usah mempermasalahkan ada tidaknya Energi ghaib dsb itu, biarlah Tuhan sendiri yg nanti akan memberi dan menentukan semua khasiat dan manfaatnya.
@Sdr.Hendra: Tidak ada ilmu hikmah yang lebih sakti dari ilmu hikmah yang lainnya, semua tergantung ketekunan sang pengamalnya. Anda sudah memiliki amalan, jadi amalkanlah dengan tekun, semoga lebih berbarokah.
Alhamdulillah, bila ternyata ada juga pembaca yang berkenan sharing ilmu kepada sesama. Semoga bisa saling melengkapi.
Nuwun,
By: Ki UmarJogja on 5 Mei 2010
at 4:34 am
asslamau alaikum…
kulonuwuuuuun,,,,,,,,
kulo setuju Ki,,,
kulo nyuwun ridho lan ikhlasipun panjenengan maringi ijazah dhumateng kulo sedantenioun amalan ingkang ditulis ing blog niki kangge diamalaken. mugi Gusti paring manfaat kangge sedantenipun.
fahaadiyatan ilaa Ki Umar Jogja Alfaatihah,,,,,, sent…
nuwun
By: BocahWaras on 8 Mei 2010
at 12:12 am
Wa alaikum salam.
Monggo silahkan diamalkan bila dirasa bermanfaat.
Semoga Allah SWT senantiasa memberi kemudahan dan kesuksesan.
Amiin ya rabbal alamin.
Nuwun,
By: Ki UmarJogja on 8 Mei 2010
at 5:32 am
HHh, menarik sekali ya diskusinya, cuman disini menurut saya probadi, mahar adalah sebagai bentuk penghargaan kepada guru/pemberi ijazah. karena diatara temen2 yg pernah mondok di pesantren salaf,untuk mendapatkan ilmu dari guru tempat mondok harus ngabdi ke beliau lama bisa bertahun tahun, dan sebagai tanda bakti dan hormat kepada guru, santri sering melayani baik mencuci pakaian guru,nyiapin masakan guru dll. sehingga guru menjadi ridho akan santri ini lalu dg sendirinya guru menurunkan keilmuan beliau, karean guru ridho maka santri setelah lulus dari pesantren menjadi orang yg berguna di masyarakat.
demikian, sebagai contoh disini kita banyak dapat keilmuan, mahar dlm pengijazahan resmi ini sebagai bentuk menghormati guru yg telah memberikan ijin pengijazahannya.karena kalo di cek di google saja seorang yg mengijazahkan asma sunge rajah bisa berjuta juta, sementara di sini hanya kecil jumlah maharnya artinya di sini tidak boleh dikatakan ujung2 ujung nya duit.
KI umar mohon di koreksi
Terima Kasih & mohon maaf jika ada yg salah
nuwun
By: khamid on 8 Mei 2010
at 4:21 pm
Setuju.
Bila mahar dipahami sebagai tanda terimakasih kepada Guru, bukan saja sebagai bentuk jual beli ilmu, maka mahar mengandung nilai yang luhur. Apalagi dilandasi dengan kesadaran dan keikhlasan, selain akan berkah dan bermanfaat, kelak akan dibalas dengan berlipat ganda. Kami pernah membuktikannya sendiri.
Jadi selama mahar itu wajar, dalam arti tidak memberatkan – kita mampu memberikannya maka jangan mempermasalahkannya. Atau kita akan kehilangan ilmu yang bermanfaat hanya gara-gara sifat kikir dan siak wasangka kita.
Wallahu a’lam,
Nuwun,
By: Ki UmarJogja on 9 Mei 2010
at 6:40 am
tergantung dari sudut mana mahar dilihat. Apabila itu dipahami sebagai tanda terima kasih seseorang kepada orang yang lain yang dalam hal ini adalah guru, dan guru itu senang dan ridho maka mudah2an bisa membawa manfaat bagi keduanya. tapi ada sebagian Guru juga yang tak suka dengan istilah mahar untuk suatu ilmu dengan dasar ini dan itu. Terlebih lagi ada sebagian orang “memelintirkan” mahar untuk tujuan komersil atau lebih dari itu. Mungkin oleh sebab itu banyak orang yang memandang miring terhadap sebagian orang yang meminta mahar. Kita termasuk bagian yang mana wallahu a’lam, semuanya dipulangkan kepada niat kita.
mudah2an kita bisa ikhlas dalam segala hal,,,
baik itu dengan mahar maupun tanpa mahar
baik itu pemberi mahar maupun penerima mahar
baik itu pemberi ijazah maupun penerima ijazah
mudah2an bisa mendatangkan manfaat dengan segenap keikhlasan amiiin…….
mohon koreksi…
nuwun
By: BocahWaras on 9 Mei 2010
at 5:59 pm
Benar.
Jadi mari murnikan pemahaman tentang Mahar. Agar jangan ada lagi siak wasangka. Karena sesungguhnya Mahar itu satu hal yang simple, sederhana dan luhur. Ikuti saja suara hati bila bingung / bimbang.
Ikhlas bukan sekedar pasrah, ikhlas mempunyai 8 pilar. Jadi mari murnikan juga pemahaman tentang Keikhlasan. Jangan memahaminya secara parsial/sepotong-sepotong, harus memenuhi 8 pilar tsb, baru bisa disebut ikhlas.
InsyaAllah, jika kita mau memurnikan pemahaman dan niat kita dalam belajar ilmu maka kelak ilmu-ilmu ini akan benar-benar menjadi berkah dalam kehidupan kita sehari-hari.
Nuwun,
By: Ki UmarJogja on 10 Mei 2010
at 2:21 am
lanjuuuuut ki,,,,,
artikel terbaru ditunggu
nuwun
By: BocahWaras on 10 Mei 2010
at 6:28 pm
Kalau Asma sungai rajah yang saya dapat versi Grobogan. Baiatnya (penyaluran energi) pas bulan Muharam / Suro biasanya tanggal 1 atau 10 Muharam. dilakukan di Sungai waktu malam hari.
selanjutnya kita di kasih amalan yang emang lumayan pendek dan mudah dihapalkan. pantangannya tidak boleh dibaca didalam ruangan dan tidak boleh ditulis ( hanya boleh dihapal / diamalkan ).
By: Eksan on 10 Mei 2010
at 11:02 pm
asslamau alaikum, Ki
ASR versi Ciribon ada 4 tingkatan. Apa perbezaan diantara tingkatan 1 dengan tinkatan 2 atau antara tingkatan 3 dengan tingkatan 4.
Sekiranya seorang itu hanya mahu ambil ijazah tingkatan3 atau tingkatan 4 terus, tampa mengambil tingkatan 1 atau 2 boleh?
Wasalam
By: Din on 11 Mei 2010
at 2:55 am
@Bocahwaras: Sabar ya mas… Akhir2 ini sedang banyak kerjaan, nulis di blog jadi tersendat-sendat. Harap maklum ^^
@Eksan: hmm…beda guru, beda juga tatacara pengijasahan ilmunya. Tak perlu diperdebatkan bila ternyata sama2 terasa manfaat dan khasiatnya. Bila kembali mengacu kepada beliau para tokoh penerima ijasah pertama dari Nabi Khidir as, saya rasa tidak ada prasyarat/sesaji yang macam2.
@Din: Yang pasti berbeda lafal bacaannya. Boleh-boleh saja, namun tetap saja bila ingin mempelajari ASR dari kami harus tetap mengikuti Pengijasahan Ilmu Secara Resmi sesuai ketentuan.
Semoga bisa dimengerti.
Nuwun.
By: Ki UmarJogja on 11 Mei 2010
at 3:18 am
asslamau alaikum, Ki
Bertnya lagi, banyak saya membaca di internet mengenai cara menguna ASR. Ada yang cakap untuk mengunakan ASR cukup hanya dengan niat, ada yang cakap di mulai dengan niat dan baca ayat ASR “tampa nafas” 3x atau 7x, ada yang cakap berniat dan baca ayat ASR sambil “tahan nafas” , ada juga katanya berniat ddan dibaca ayatnya dengan bernafas saperti normal.
Dari pengalaman KI, apa cara yang sepatunya ?
Saya dari Kuala Lumpur Ki. Salam berkenalan.
By: Din on 11 Mei 2010
at 9:50 am
Bila Asma’ Sunge Rajeh dipahami sebagai sebuah doa mantera – sbg salah satu cara bertabarruk kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, maka apapun cara yang digunakan sebagai landasan doa tsb, tidak menjadi masalah. Cara apa saja bisa dipakai, asal tidak bertentangan dengan norma agama (halal) dan norma sosial (tidak merugikan orang lain). Jadi tak usah bingung apalagi diperdebatkan dengan semua perbedaan cara itu tadi.
Bagi saya pribadi paling baik diamalkan dengan SIRR (rahasia / sembunyi-sembunyi), dibaca lirih bila berdekatan dengan orang lain, Dibaca mantap (keras) bila ada ancaman mendadak yang sangat membahayakan. Bisa memakai media elemen air. Dan lain sebagainya sesuai dengan situasi dan kondisi.
Demikian, semoga bisa dimengerti.
Nuwun,
By: Ki UmarJogja on 12 Mei 2010
at 6:41 am
Soal Supranatural, Indonesia memang ladangnya ya Ki…
mudah2an dengan ini negara lain akan sadar kalau Indonesia kaya akan budaya yang bisa bermanfaat untuk orang lain di luar Indoesia
dan Indonesia tak pantas untuk direndahkan
terima kasih
monggoooo dilanjutken…
By: BocahWaras on 11 Mei 2010
at 11:46 pm
Setuju sekali!
By: Ki UmarJogja on 12 Mei 2010
at 6:42 am
………………………………….
By: BocahWaras on 12 Mei 2010
at 7:32 pm
ki, ASR ama hizib magrobinya bisa di tajrib ga?
By: eman on 13 Mei 2010
at 8:36 am
salam guru ki Umar
smlm saya mimpi membaca ayat sunge rajah..iaitu ayat pertama…padahal saya belum mengahafal dan mengamalkannya…
saya belum mengamalkannya kerana saya agak ragu-ragu disebabkan tidak faham dengan makna ayat sunge rajeh…
mohon pertunjuk guru…
By: Nubuwuah on 14 Mei 2010
at 5:51 am
@Eman: Tergantung keberanian anda.
@Nubuwuah: Seperti yang saya katakan dalam petunjuk keilmuan, Ilmu ini seperti ilmu laduni, sekali terdengar ditelinga maka akan melekat di memori pikiran. Itulah salah satu keramat ilmu Asma’ Sunge Rajeh.
Perbanyaklah berdoa memohon petunjuk kepada Tuhan YME, agar diberi ketetapan hati untuk bisa mengamalkan ilmu ini. Sebaik-baik petunjuk adalah dariNYA.
Nuwun,
By: Ki UmarJogja on 14 Mei 2010
at 9:53 am
asslamau alaikum, Ki Umar
ASR banyak tingkatan nya, 1-4. Adakah ini bermaksud tingkat 4 power nya lebih kuat dari tingkat 1 ?
Bila kita diijazahkan ASR tingkat 1-4, persoalanya ialah bila nak di pakai ASR tingkat 1 atau 2 atau 3 atau 4? situasi mana mau dipakai tingkatan 4 , dan situasi mana mau dipakai tingkat 2 atau 3 atau 1?
By: Ahmad on 15 Mei 2010
at 2:37 am
Hehehe… anda ini aneh-aneh saja, ilmu hikmah itu bukan seperti ilmu rasional seperti ilmu nalar dari bangku sekolah. Ilmu hikmah sejati pasti akan terpatri dalam hati dan lidah yang sering mewiridkannya (merapalnya). Jadi cara penggunaanya jangan disamakan seperti ilmu-ilmu nalar seperti yang anda bingungkan itu.
Contoh mudah, coba anda baca pengalaman ruhani salah satu Pewaris (telah mengikuti Pengijasahan Secara Resmi) sdr.Nubuwah diatas. Secara sengaja belum dihafalkan tapi sudah bisa dilafalkan bahkan sampai dalam mimpi (alam bawah sadar).
Dalam praktek di kehidupan sehari-hari nanti juga begitu, semua dibimbing dari suara hati, bisikan dari Guru Sejati. Secara spontan (otomatis) akan muncul sndiri Rapalan Asma Sunge Rajeh yang paling tepat. Dari sini sang pengamal ilmu akan mendapat pelajaran (hikmah) dari berbagai macam khasiat dan cara menguasai ilmunya. Inilah yang namanya Ilmu Hikmah.
Oleh sebab itulah saya sering kali mengingatkan kepada anda sekalian untuk sering mengaplikasikan / menerapkan keilmuan dalam kehidupan sehari-hari. Jangan hanya dibaca / diwirid saja. Semua itu agar ilmu semakin berdayaguna dan sempurna untuk dikuasai.
Semoga bisa dimengerti.
Nuwun
By: Ki UmarJogja on 15 Mei 2010
at 2:45 pm
kalau begitu bagaiman cara mengetahui ASR ini sudah kita kuasai atau belum jika yang bersangkutan belum berani atau yakin? ada ga ki caranya? saya pengen banget minta ijazah resminya tapi pengen tahu ilmunya dl sebelum mengamalkan. kebetulan saya posisi di gejayan yogya ki.. nuwun ki..
By: eman on 15 Mei 2010
at 9:49 am
Banyak praktek akan banyak pengalaman dan pelajaran. Secara otomatis anda akan tahu dan tidak perlu lagi tanya sini-sana tentang masuk-tidaknya ilmu yang sedang anda amalkan.
Meski saya katakan seribu kalipun bahwa ilmu telah merasuk dalam diri anda, namun ternyata anda sama sekali tidak pernah merasakan manfaatnya maka sama saja bohong.
By: Ki UmarJogja on 15 Mei 2010
at 2:49 pm
Semua orang berlomba menawarkan segala jenis ilmu kanuragan dan kesaktian. Bagi saya ada ilmu yang tinggi yang tidak tertandingin di jagad persilatan ini, yaitu doa selamat. betapapun hebat dan sakti seseorang, kalau tidak selamet yach sama saja tidak sakti
By: wong biasa on 16 Mei 2010
at 6:50 pm
Setiap insan memiliki cara yang berbeda-beda untuk menggapai perlindungan (keselamatan) Tuhan YME. Ada yang berbentuk doa, mantera, hizib, ratib, shalawat, Aji-aji bahkan walau hanya sekedar NIAT (suara hati). Apapun itu jenis dan namanya, intinya tetaplah memohon kepada ridho Tuhan YME.
Mau baca doa beribu-ribu kalipun, jika Tuhan tidak memberikan ridhoNYA maka tak akan selamat.
Mau wiridan sampai bibir kering sekalipun, jika Tuhan tidak mengijabahi, tidak bakal selamat.
Mau baca Hizib, ratib, Ajian, Mantera namun bila Tuhan berkehendak lain, maka usaha manusia tidak akan berhasil.
Tidak ada ilmu Hikmah yang lebih sakti dari ilmu hikmah lainnya, bila tiada ridho dari Tuhan.
Tidak ada doa yang lebih mujarab daripada doa yang lain bila tidak ada keikhlasan & ridho dari Tuhan.
Jadi bila telah menyadari demikian, mari sandarkanlah segala harapan dan kekuatan hanya kepada KuasaNYA. Bingkailah semua jenis ilmu-ilmu, doa, mantera, hizib dan sebagainya itu sebagai salah satu cara ber-tabaruk kepada Tuhan YME. Semoga Tuhan YME senantiasa memberikan ridhoNYA kepada kita semua. Amiin
Nuwun,
By: Ki UmarJogja on 17 Mei 2010
at 8:09 am
penyelasan yang begitu tepat…
amin
By: Nubuwuah on 17 Mei 2010
at 5:37 pm
assalamualaikum ki,pengijazahannya pake penyelarasan ga?
By: eman on 17 Mei 2010
at 9:00 am
Wa alaikum salam wrwb
Bila anda telah mengirimkan persyaratan yang diminta dalam Pengijasahan Ilmu, itulah penyelarasan. Tidak ada syarat dan ritual aneh2 dalam pengijasahan ilmu dari kami.
Nuwun,
By: Ki UmarJogja on 19 Mei 2010
at 12:19 am
ass, ki, sy jg pernah mendapatkan ijazah asma sunge rajeh versi grobogan, kata yg memberi ijazah bisa dibaca di dalam rumah atau kendaraan, dan pernah sy buktikan untuk memindahkan hujan bahkan ketika di ijazahkan ke murid sy ternyata bisa jg membuktikannya,…apa benar ki ASR itu banyak, seperti asma bledug awu rajeh dll…. mohon pencerahannya
By: kimin on 19 Mei 2010
at 7:35 am
@Kimin : Grobogannya mana? kebetulan saya juga versi grobogan.
By: Eksan on 19 Mei 2010
at 7:25 pm
ass, @eksan : versi grobogan ada 4 tingkat. tapi kata yang memberi ijazah ga boleh di tulis jadi sy ga bisa menuliskannya….
By: kimin on 20 Mei 2010
at 7:34 am
Wass,@Kimin : iya memang tidak boleh ditulis. dptnya Grobogan sebelah mana? kalo saya daerah Mojo agung ( Pleret ). Deket Karang Rayung.
By: Eksan on 20 Mei 2010
at 10:00 am
@Kimin: Kenyataannya ASR yang beredar dimasyarakat memang ada beberapa macam versi dan sebagian oleh sang Pengijasah / Guru dibuat tingkatan-tingkatan.
Namun tak perlu bingung, tetap amalkan saja yang selama ini telah anda amalkan. Tak perlu ragu, selama sudah terbukti dalam praktek dikehidupan sehari-hari.
Semoga bisa dimengerti.
Nuwun,
By: Ki UmarJogja on 20 Mei 2010
at 8:42 am
Salam syekh ki jogja, sudah lama saya nyari ttg ilm ghaib yg srek gak dapet2, ya karena gak ad penjelasan yang ilmiah. Ahsantum… Emailnya kijogja ap?
By: Morteza sahab on 22 Mei 2010
at 9:04 pm
hm… Nampak jalan pemikiran anda maju-mundur, turut mmpengaruhi pola kehidupan anda, terkadang sudah melangkah maju namun ketika timbul keraguan lalu berbalik mundur, mulai dari nol lagi. Walau sbenarnya di satu sisi anda punya tekad untuk maju terus, meskipun ada aral melintang tapi tak membuat anda brputus asa dalam bertekad.
Saya salut dengan gambaran tekad anda tersebut. Iringi dengan langkah pasti, insyaAllah akan sukses sesuai dengan harapan anda. Bila ragu-ragu, mintalah selalu petunjuk dari Tuhan YME, melalui ibadah malam dll. Karena sebaik-baik petunjuk adalah dariNYA.
Mencari Ilmu Sejati juga begitu, butuh tekad kuat dan apapun yg terjadi tetap YAKIN. InsyaAllah apapun ilmu yang anda amalkan akan lebih bermanfaat dalam kehidupan anda.
Email kami: rasa.sejati@yahoo.com
Nuwun,
By: Ki UmarJogja on 23 Mei 2010
at 9:58 am
@Kimin dan @Eksan: Monggo, silahkan dilanjutkan diskusinya, semoga bermanfaat.
Nuwun.
By: Ki UmarJogja on 23 Mei 2010
at 10:01 am
katur Ki Umar,
Ki saya sudah kirim email pada Ki Umar, mohon penjelasannya sebelum saya akan melakukan pengijasahan.
matur nuwun
By: r. wijaya on 29 Mei 2010
at 9:31 am
Silahkan cek mail.
Nuwun,
By: Ki UmarJogja on 29 Mei 2010
at 8:39 pm
matur nuwun ki umar
By: r. wijaya on 30 Mei 2010
at 3:14 pm
semoga kita semua dirahmati Allah SWT dan selalu istiqomah dalam beramal..amin
By: aslam on 7 Juni 2010
at 2:43 pm
bagai mana cara mengikuti pengisian yang resmi dan apakah di perlukan mahar. mohon jawabannya
By: hamba allah on 3 Juli 2010
at 5:38 pm
Salam,
Kami tidak melakukan pengisian ilmu, transfer energi / khodam dsb. Yang kami berikan adalah ijasah ilmu, menurunkan ilmu kepada anda yang berminat mengamalkannya untuk kemaslahatan umat.
Disini telah kami jabarkan keilmuannya, ada yang bersifat umum (artinya boleh diamalkan oleh siapa saja) dan ada pula ilmu khusus yang diajarkan hanya kepada murid (pewaris) misalnya ilmu Hizib basmalah, Hizib Maghrobi dan Asma Sunge Rajeh.
Untuk menjadi pewaris harus mengikuti acara Pengijasahan Ilmu Secara Resmi. Keterangan selengkapnya silahkan dibaca di artikel Pengijasahan Ilmu.
Nuwun
By: Ki UmarJogja on 3 Juli 2010
at 8:01 pm
Asalamualaikum ki… Salam hormat dari saya suhaimi buat ki. Ki bakal jadi guru saya… Ya allah berkati dan rahmatilah keluarga saya dan guru saya. Limpahilah nikmat yg berkekalan dari dunia hingga akhirat. Sekali lagi salam penghormatan dari saya yg akan menjadi murid ki omar. Email saya suhaimi1210@yahoo.com.
By: Suhaimi on 4 Juli 2010
at 2:23 pm
Wa alaikum salam wrwb
Terimakasih atas semua doanya. Semua tak lepas dari ikatan takdirNYA, insyaAllah jalinan persaudaraan ini bisa membawa manfaat. Semoga rahmat Allah SWT senantiasa menyertai anda sekeluarga. Amiin ya rabbal alamiin.
Nuwun,
By: Ki UmarJogja on 4 Juli 2010
at 10:54 pm
assalamualaikum ki.saya hafiz dari malaysia berminat untuk mempelajari asma sungai raja.minta hantarkan maklumat berkenaan pengijazahannya,maharnya dlm ringgit malysia dan alamat wang pos ke email saya.casmoday@yahoo.com.mohon maaf ki,sbgai org islam sya ingin tahu makna hizib trsebut selepas mengikuti pengijazahan dan dri mana sanadnya.
By: hafiz on 9 Juli 2010
at 7:51 pm
Wa alaikum salam wrwb,
Salam kenal.
Asma’ Sunge Rajeh dalam tuntunan ilmu kami termasuk ilmu wingit (rahasia) oleh karenanya hanya diturunkan kepada para murid/pewaris saja. Bila berminat menjadi pewaris untuk mewarisi ilmu ini silahkan ikuti acara Pengijazahan Ilmu Secara Resmi.
Untuk biaya saat ini hanya dilayani via Bank BCA saja. Setelah itu petunjuk keilmuan dengan penjelasannya seperti yang anda tanyakan itu akan segera kami kirim ke email anda. Demikian prosesnya.
Nuwun,
By: Ki UmarJogja on 10 Juli 2010
at 5:53 am
melakukan wirid yang ada adalah bentuk kepasarahan akan Kuasa Illahi.niscaya kita akan dituntun oleh Sang Pencipta. jangan ada keraguan akan Keagungan Kuasa Illahi.(berdasarkan pengalaman mengamalkan ASR)
By: r. wijaya on 13 Juli 2010
at 4:45 pm
Salam rahayu,
Dunia supranatural memang masih banyak diselimuti misteri, terasa asing dan samar untuk orang awam, oleh karenanya agar tidak tersesat ikutilah tuntunan ilmu yang ada.
Dari pengalaman selama mengamalkan ilmu itulah nanti akan banyak membantu membuka pintu keghaiban diri guna mendapatkan kehidupan yang lebih baik.
Nuwun,
By: Ki UmarJogja on 14 Juli 2010
at 8:16 am
salam rahayu,
sewaktu melakukan wirid akan dijumpai berbagai macam yg akan membuat kaget,takjub dll ada juga yg datang mengaku sebagai leluhur atau apapun. berdasarkan pengalaman saya sebelum wirid batin harus manteb, dan tidak boleh “gumun”. jangan sampai dibelokkan pada hal yg membuat takjub. tetap pada tujuan wirid yaitu pasrah pada Sang Pencipta.
Nuwun
By: r. wijaya on 14 Juli 2010
at 9:01 am
Assalamu’alaikum wb.wb
Salam Sejahtera selalu buat Ki Umar Jogja, Ki maaf mau tanya. Dalam Dunia Supranatural ada yang namanya Pengijazahan Keilmuan, tapi semakin berkembangnya jaman. Sekarang banyak Keilmuan yang sudah dibukukan dan di jual bebas. Yang saya mau tanyakan jika kita membeli buku tersebut apa sama saja kita sudah diijazahkan ilmu tersebut atau tidak.
Mohon penjelasannya……
Wassamu’alaikum wr. wb
By: nataurip on 14 Juli 2010
at 9:11 am
Wa alaikum salam wrwb,
Bisa saja mengijazahkan ilmu via buku/kitab atau internet. Yang pasti harus ada kata-kata pengijazahan dari pengarangnya. Hanya saja belajar ilmu ghaib dari buku sangat susah, karena buku bersifat dogmatis dan tidak bisa diajak konsultasi. Yang lebih berbahaya, adanya salah ketik dan cetak sehingga ilmu menjadi tidak sempurna seperti aslinya lagi.
TIPS:
Jika anda ingin belajar dari buku/kitab, belilah buku yang asli, bukan fotocopy / bajakan atau gratisan. Sebab dengan membeli buku yang asli berarti anda telah memberi donasi kepada pengijazah / pengarangnya. Hargailah HAK intelektual & Spiritual para pengijazah dengan memberikan doa dan materi sesuai harga buku yang menjadi keikhlasan beliau.
Nuwun,
By: Ki UmarJogja on 14 Juli 2010
at 9:32 am
salam ki, sy dari semenanjung amalaysia berminat untuk penijazahan asma sunge rajeh. tpi sy tak tahu bagaimana cara nya? berapa kah mahar dan cara2 nya..kalu boleh ki dpt menjawap didalam Gmail sy secepat mungkin neo.qaz@Gmail.com
By: neo on 14 Juli 2010
at 10:41 pm
Salam rahayu
Sekarang sudah banyak yang mengamalkan Asma Sunge Rajeh, anda bisa belajar dari Guru-guru spiritual yang mengamalkannya.
Dalam tuntunan ilmu kami, Asma Sunge Rajeh hanya diijazahkan kepada para Pewaris saja. Jadi bila anda ingin mengamalkan ilmu Asma Sunge Rajeh dari kami, anda harus mengikuti Pengijazahan Resmi dulu (sah sebagai Pewaris). Untuk cara menjadi Pewaris bisa anda simak di halaman IJAZAH RESMI.
Nuwun,
By: Ki UmarJogja on 15 Juli 2010
at 11:53 pm
ki umar, waktu sya wirid ASR kenapa ada angin kencang di sekitar sya,suara katak keras sekali (pdhl di jkt sdh jarang katak), bulu kuduk merinding.
By: r. wijaya on 4 Agustus 2010
at 9:05 am
Respon dari alam, biarkan saja dan tak perlu takut. Fokus saja pada meditasinya.
Nuwun.
By: Ki UmarJogja on 5 Agustus 2010
at 5:16 am
Pengalaman yang cukup sama dengan pengalaman saya saat pertama wirid…
By: Deri on 14 Mei 2011
at 8:21 pm
ass.wr.wb.ki saya mau tanya saya sdh mengamal kan 7 malam berturut2 asr v.madura utara ?trus skrng saya wirid 7x ssdh sholat 5 wktu blh gak kl istri lg hamil saya wirid asr tsb wassalam
By: leo on 8 Agustus 2010
at 5:53 am
Wa alaikum salam wrwrb
Adakah ilmu tersebut dari ijazah saya? ataukah dari Guru lain? Karena beda Guru beda tuntunan. Dan merupakan kewajiban seorang Guru pengijazah untuk membimbing muridnya.
Dalam keilmuan kami, sudah dengan jelas diterangkan tatacaranya. Asma Sunge Rajeh tidak wajib diamalkan setiap hari yang penting jangan sampai lupa. Jikalau ingin diwirid, ada waktunya sendiri.
Nuwun,
By: Ki UmarJogja on 8 Agustus 2010
at 7:44 am
ki umar, ASR yg dr ki umar setiap hari selalu ada dorongan dari dalam hati untuk wirid meski saya tidak pernah menghitung berapa kali kalo wirid ASR.itu kenapa ya Ki umar?
nuwun
By: r. wijaya on 8 Agustus 2010
at 12:12 pm
Jika ada waktu luang, coba amalkan dipinggir sungai atau pantai. Agar getaran ghaibnya lebih terasa. InsyaAllah, anda akan menemukan pencerahan baru akan kedahsyatan ASR.
Nuwun,
By: Ki UmarJogja on 9 Agustus 2010
at 10:22 am
apakah ASR sudah menyatu sehingga selalu ada dorongan dr hati u selalu wirid ASR? jika ada kesempatan nanti saya amalkan dipinggir sungai atau pantai.
By: r. wijaya on 10 Agustus 2010
at 7:34 am
salam..
Nuwun sewu bade tangket..
Apa ASR ini bs pukulan jarak jauh atau bs mengunci lawan Ki..mksd saya tanya begitu daripada menunggu lawan menyerang mungkin dgn pukulan jrk jauh atau kunci lawan bs membuat lawan jera atau lari duluan..maaf klu tanyanya terlalu mengada ada.
pingin cerita dikit Ki dulu saya pingin sekali punya ilmu kanuragan…trs ada seorang yg ngomong ke saya, buat apa ilmu seperti itu, dan balik malah saya di tanya kamu pingin punya ilmu atau selamat..trs saya jwb selamat krn menurut saya pada intinya ilmu buat keselamatan…Ehh malah di suruh sholawat aja yg buanyak insya Allah selamet dunia akhirat…mhn maaf ya Ki klu ada kata yg tdk berkenan di hati..bc uraian di Asr pingin sekali mengamalkannya..
hehehe tp jiwanya bebal sekali buat ngelmu..amalkan Sirr aja sp skrg aja blm ada getarannya apalagi ilmu wingit ..malah sp ulang2 saya teliti lagi crnya.. tp tetap aja kayak g ada getaran..oh ya Ki waktu saya wirid sirr dgn pejam mata kaya liat piramid mulanya jauh trs malah mendekat dan pernah juga liat gunung dan matahari..hanya imajinasi ya ki..
By: wanoko on 10 Agustus 2010
at 11:26 am
ki Umar, apa punya asma suryani? mohon penjabaranya, maturnuwun.
By: Wong Lemah on 11 Agustus 2010
at 1:27 am
Salam pamuji rahayu,
@r.wijaya : Dorongan besar untuk wirid bisa berarti juga nafsu tersembunyi, jadi juga harus diwaspadai. Yang penting adalah istiqomah (tetap / ajeg). Yang ditingkatkan adalah penghayatan RASA, jangan jumlah bacaan.
@Wanoko : Kunci ilmu ghaib adalah penghayatan RASA. Amalan hanya untuk menghantarkan saja. Jangan terjebak dengan ilmu atau amalan. Perbanyak meditasi. Semoga anda semakin menyadarinya.
@Wong Lemah : Asma Suryani membutuhkan Rajah, sedangkan untuk membuat Rajah membutuhkan pemahaman ilmu Rajah dan Wafaq. Jadi sekarang masih taraf memperkuat pondasi spiritual dan pemahaman ilmu. Jika tiba saatnya nanti juga akan diuraikan disini.
Nuwun,
By: Ki UmarJogja on 11 Agustus 2010
at 6:23 am
Ki Umar, mohon penjelasannya mengenai meditasi itu bagaimana ?
By: Ivan on 13 Agustus 2010
at 1:46 pm
Salam,
Menjelaskan meditasi bisa panjang lebar. Banyak cara / metode yang dipraktekan dalam dunia seni meditasi. Intinya meditasi adalah mengendapkan jiwa, raga dan pikiran dalam keheningan yang sejati. Anda bisa mengambil posisi duduk, diam, sadari yang sedang dilakukan. Biarkan jiwa dan raga anda menemukan “dunia”nya sendiri. Meditasi yang benar akan memberikan kenyamanan pikiran, jiwa dan raga selepas selesai bermeditasi. Jika beruntung bisa terjadi “percikan” indera keenam.
Nuwun,
By: Ki UmarJogja on 14 Agustus 2010
at 2:54 pm
salam Ki..
Berkat di bulan Ramadhan yang mubarak ini… terbukalah hati saya untuk mengamalkan ASR ini…doakan berjaya…amin..
By: Nubuwuah on 15 Agustus 2010
at 9:40 am
mau tanya Ki..
dalam versi ebook yng baru..nampaknya ASR versi Blora ditiadakan…
By: Nubuwuah on 15 Agustus 2010
at 11:20 am
sorry ki… ASR versi Cirebon yg ditiadakan..
By: Nubuwuah on 15 Agustus 2010
at 11:21 am
hehehe baru nyimak ebook baru…. apa ditarik kembali ijazah versi ceribonnya ki….
By: shafenddy on 15 Agustus 2010
at 1:32 pm
Salam pamuji rahayu
Kepada @sdr.Nubuwuah dan @Shafenddy : Tidak ada ijazah yang ditarik, itu sudah menjadi hak dan wewenang anda sekalian. Hanya saja beberapa pekan yang lalu saya dapat wisik (ilham) dari guru pendahulu, untuk menekankan kepada para pewaris agar lebih fokus pada pendalaman ilmu bukan pada jumlah koleksi ilmu. Hal ini mungkin disebabkan ilmu belum benar-benar diamalkan. Baru sekedar dibaca atau di save (disimpan).
Oleh sebab itu, untuk para pewaris baru, kami berikan keilmuan yang lebih ringkas, tidak terlalu banyak versi, (khususnya ASR) supaya lebih ringan untuk segera diamalkan, sampai benar-benar terasa manfaat dalam kehidupannya. Baru nanti diijazahkan versi atau tingkat ilmu selanjutnya.
Sedangkan bagi yang masih menyimpan varian ASR juga tidak mengapa, semoga cepat atau lambat bisa segera diamalkan. Demikian penjelasannya.
Nuwun,
By: Ki UmarJogja on 15 Agustus 2010
at 2:09 pm
ki setau saya pantangannya yang paling harus hati2 adalah godaan wanita
By: KHOIRUL ANWAR on 15 Agustus 2010
at 7:54 pm
Salam,
Hm…yang namanya godaan wanita tidak hanya berbahaya untuk para pengamal ASR. Para pejabat, artis (publik figur), ulama, ahli ibadah, kaum suami juga perlu waspada dengan yang namanya godaan wanita (bukan muhrim). Sebab kata Nabi SAW, fitnah yang banyak menimpa kaum lelaki adalah godaan wanita. Jadi saya rasa pantangan yang anda sebut itu adalah pantangan umum, artinya tidak berhubungan langsung dengan efek ASR. Biasanya pantangan ini diberikan oleh Guru ASR yang berlatar belakang ustad atau kyai.
Nuwun,
By: Ki UmarJogja on 16 Agustus 2010
at 8:59 am
asalamualaikum, mohon ijazahnya asma sunge raje
By: aecro on 16 Agustus 2010
at 12:46 pm
salam
ASR nya juga bisa diamalkan oleh orang non muslim ya Ki Umar??
By: edi on 16 Agustus 2010
at 10:07 pm
@edi : ASR bisa diamalkan oleh non muslim.
By: r. wijaya on 17 Agustus 2010
at 11:55 am
Assalamualaikum Ki Umar, saya ada yang ingin dishare dengan ki umar tentang asma sunge rajah tingkat tinggi, minta dilacak sebesar mana energi asma ini…… saya tampilkan di email rasa.sejati@yahoo.com….
By: shafenddy on 17 Agustus 2010
at 12:51 pm
Wa alaikum salam wrwb
@edi : bisa, seperti yang diutarakan sdr.R.Wijaya. Beliau sudah mengamalkannya. Silahkan bertanya-jawab dengan beliau tentang pengalaman selama mempelajari ilmu ini. Agar lebih objektif.
@Shafenddy : ok, seperti biasa untuk konsultasi via email mohon bersabar ya.
Nuwun,
By: Ki UmarJogja on 17 Agustus 2010
at 1:27 pm
Salam
Terima kasih Ki atas sarannya,mohon cek emailnya Ki,untuk saudara R.Wijaya mohon bantuannya,email saya jayaedi@yahoo.com
By: edi on 17 Agustus 2010
at 2:06 pm
Salam,
OK, saya cek mail dulu.
By: Ki UmarJogja on 18 Agustus 2010
at 8:27 am
@edi : kirim saja apa yg ingin diketahui seputar ASR ke email wijaya_sip@yahoo.com
By: r. wijaya on 18 Agustus 2010
at 6:16 am
@edi : sebatas kemampuan saya dalam menjelaskan pengalamaan saya menggunakan ASR. untuk ASR lebih lengkap bisa menanyakan lsg kepada Ki Umar
By: r. wijaya on 18 Agustus 2010
at 9:28 am
Assalamualaikum Ki Umar
mau naya ni , apa diperbolehkan untuk kita membaca asr blora lebih dari 333x sebagai contoh 1000x buat nambah borkah bulan ramadan….dan rasa batin yang melonjak mahu menambahkan lagi bilangannya…….saya mau minta izinnya dulu sama Ki sebelum menambahkanya hanya untuk keperluan sendiri….
atas penjelasan di email, ki umar, saya ucapkan terima kasih. Maklum, masih di tingkat belajar lagi…….Ki
nuwun
By: shafenddy on 18 Agustus 2010
at 8:46 pm
Wa alaikum salam wrwb
Sdr Shafenddy yang dirahmati Allah, silahkan baca semampu anda. Yang penting bisa merasuk dalam HATI. Sebab jumlah bacaan wirid bukanlah inti ilmu ghaib. Ia hanya pengantar untuk masuk dalam kekedalaman RASA SEJATI. Ditandai dengan rasa hening (suwung). Dari wilayah itulah kemampuan ghaib terjadi.
Nuwun,
By: Ki UmarJogja on 19 Agustus 2010
at 7:53 am
makasih ki,komentar ki yg ini menyadarkan saya,saya bisa baca tulisan ini juga,alhamdulillah mungkin adalah petunjuk. Alfatihah buat ki umar
By: fendi on 19 Februari 2012
at 1:13 pm
Assalamualaikum Ki Umar
maaf ya jika banyak naya, versi blora dari 1-IV saya baca sekaligus kalau ikut pemahaman mp3nya, bagaimana pula sewaktu cara gunanya adakah perlu dibaca sekaligus atau bertingkat seperti versi ceribon 1-IV…….mohon pencerahan Ki…agar jelas….maklum ki baru baru masuk 2 kali baca tanpa nafas, sudah x tertahan….kurang olahraga…..hehehehe
By: shafenddy on 20 Agustus 2010
at 4:25 am
Wa alaikum salam wrwb
Ikuti tuntunan saja, dibaca sempurna, jangan baca sepotong-potong. Tahan nafas jangan dipaksakan, bila belum kuat. Baca dengan nafas biasa saja dulu ya. Semoga Allah mengijabahi.
Nuwun,
By: Ki UmarJogja on 20 Agustus 2010
at 9:13 am
Salam rahayu
Ki umar bagaimana tata cara penggunaan ASR untuk membakar JIN Kiriman dr orang.
Nuwun
By: r. wijaya on 20 Agustus 2010
at 1:42 pm
Salam pamuji Rahayu,
Cukup dibaca saja, atau melalui media air, lalu yang dipercikan disekitar lokasi atau ruangan. Tidak usah berniat membinasakan. Niatkan saja untuk menyingkirkan. Mengembalikan keharmonisan kedua alam.
Nuwun,
By: Ki UmarJogja on 22 Agustus 2010
at 7:09 pm
Assalamualaikum Ki Umar. sy pernah belajar ilmu kasepuhan sabdo dadi dr padepokan sabdo langit, tp khasiatx smpai skrng nda terasa Ki. tolong keikhlasanx Ki Umar utk mengijazahkan kepada saya Asma sungeh rajah.
By: Indra on 21 Agustus 2010
at 1:12 pm
Wa alaikum salam wrwb
Ini kesekian kalinya pembaca mengeluhkan keilmuan dari perguruan lain. Saya tiada punya hak untuk menyempurnakan dan membimbing anda dalam mengamalkan keilmuan mereka. Jadi silahkan konsultasi kepada Guru yang bersangkutan.
Tips : kegagalan bisa disebabkan karena keilmuan yang palsu. Atau bisa juga karena faktor internal dari diri sang pengamal ilmu. Jadi hati-hati dalam memilih guru dan selalu intropeksi diri.
Untuk ASR, mohon maaf di Rasa Sejati hanya diijazahkan kepada para Pewaris saja. Tentu untuk mengamalkannya dilandasi dengan amalan2 sebelumnya sesuai dengan kurikulum. InsyaAllah lebih mustajab.
Nuwun,
By: Ki UmarJogja on 22 Agustus 2010
at 7:15 pm
Assalamualaikum Ki Umar,
alhamdulillah, malam tadi selesai juga 3 hari ritual rapalan asrnya, walau banyak gangguan habis juga dibaca, ki umar gi mana cara merawat asr apa tiap malam boleh dibaca didalam rumah untuk merawatnya….
lagi satu ki sejak mengamalkan asr kok makin kerap diganggu sama jin, sampai dalam watu hapalan kemarin malah ada suara yang marah suruh menghentikan rapalannya….tapi tidak saya layan…..lo kok ada brontakan energi ketika di rapal di luar rumah……..pusing juga mikirin…..
By: Shfenddy on 22 Agustus 2010
at 6:05 am
Wa alaikum salam wrwb,
Renungi dan patuhi 4 Perkara. Salah satunya adalah apapun yang terjadi tetap tekun menjalankan dan menghayati ilmu. Sampai berhasil dan berdayaguna.
InsyaAllah, apa yang menjadi harapan anda lebih cepat terkabul.
Nuwun,
By: Ki UmarJogja on 22 Agustus 2010
at 7:18 pm
Assalamu’alaikum,ki sy mau amalkan asr menurut ki umar gimana apa sy bisa ki?Mohon petunjuknya,nuwun,wassalam
By: Syam on 22 Agustus 2010
at 7:34 am
Wa alaikum salam wrwb
Setiap orang bisa mengamalkannya. Termasuk diri anda. Namun saya berharap jangan memilih ilmu karena rasa malas kita dalam bertirakat / lelaku / puasa dari suatu ilmu. Jadi alangkah baiknya para pewaris memiliki pondasi spiritual yang mapan dengan tetap menjalankan ilmu-ilmu seperti tertera pada kurikulum ilmu. InsyaAllah lebih mustajab.
Nuwun,
By: Ki UmarJogja on 22 Agustus 2010
at 7:20 pm
salam
terimakasih ijasahnya Ki Umar.
apasih perbedaan membaca wirid yg dibarengi tahan napas dengan yg tidak?
Ki tolong check emailnya ya…..
nuwun
By: edi on 22 Agustus 2010
at 2:20 pm
Salam pamuji rahayu,
Nafas memiliki arti “hidup”. Membaca amalan dengan tahan nafas memiliki sensasi yang berbeda dalam penghayatan ilmu. Silahkan anda coba bandingkan dulu. Nanti baru kita bahas lebih jauh lagi.
Nuwun,
By: Ki UmarJogja on 22 Agustus 2010
at 7:23 pm
assalamu’alaikum,terimakasih ki atas masukannya,insyaAllah selepas bulan ramadhan sy bisa menjalankan lelaku puasa seperti yg tertera di kurikulum ilmu,sy mohon doa restunya dan bimbingan ki umar, agar sy bisa tetap istiqomah dalam menjalaninya…nuwun…wassalam
By: syam on 22 Agustus 2010
at 10:12 pm
Wa alaikum salam wrwb
Semoga Allah mengijabahi doa dan harapan anda.
Nuwun,
By: Ki UmarJogja on 23 Agustus 2010
at 7:46 am
jika kiriman JIN cukup disingkirkan, setelah disingkirkan dikirim lagi…repot juga ya ki harus sabar juga menghadapi orang rakus yg mengganggu keharmonisman. terakhir Pasrahkan saja sm Gusti Yang Maha Kuasa biar yg memutuskan.
Nuwun
By: r. wijaya on 22 Agustus 2010
at 10:19 pm
Salam,
Hehe…jika berpikir demikian memang melelahkan. Maka jadilah pribadi yang kuat, selalu optimis dan tidak berprasangka buruk. Dengan cara membekali diri dengan ilmu pengetahuan dan ilmu hikmah. Misalnya Amalan Anti Sihir (puasa weton) InsyaAllah, semua ancaman ilmu hitam kalis dengan sendirinya (otomatis).
Untuk rapal doa, bisa disesuaikan dengan keyakinan anda, yang penting mengandung DOA SELAMAT, bisa juga merapal ASR. Selemah-lemah energi manusia adalah 7 hari orbit dihitung dari hari lahirnya (weton). Maka perbanyaklah berdoa / tirakat / puasa. Itulah keutamaan puasa weton.
Dulu para leluhur sering melakukan puasa weton dan membuat “bancakan” (syukuran nasi urap + lauk pauk) maka walaupun jaman dulu sering terjadi perang santet, mereka tetap aman sentosa.
Nuwun,
By: Ki UmarJogja on 23 Agustus 2010
at 7:58 am
JIN msh saja dikirim untuk selalu mengganggu istri saya.sdh kita ikhtiyar dgn doa dan pertolongan dr keluarga yg kebetulan mengetahui tentang gaib.msh saja nekad untuk menganggu dan menyakiti istri saya. ternyata msh ada orang yg sangat rakus menganggu keharmonisan meskipun dr pihak penganggu istrinya jg sdh tahu.itulah manusia yg dibutakan dg menghalalkan segala cara tidak perduli menganggu keseimbangan dan keharmonisan kehidupan sesama manusia.Bukan bermaksud membalas dendam tetapi biarlah tidak bisa menyakiti orang lain lagi misal dgn cara dikunci agar tidak bisa menggunakan media gaib.Mohon pencerahannya.
Nuwun
By: r. wijaya on 23 Agustus 2010
at 9:30 am
salam
saudara R.Wijaya kenapa ngak dicoba pakai ASRnya bukankah salah satu kegunaan ASR adh mempengaruhi pikiran orang lain untuk berbagai tujuan positif.maaf sayapun belum megamalkan ASR krn istri saya lagi hamil
Ki Umar tolong balas emailnya,ditunggu
nuwun
By: edi on 23 Agustus 2010
at 9:55 am
@edi : sdh dicoba dg ASR,tentu perlu proses bukan instan karena penggunaan ASR tidak seperti menggunakan media gaib (Jin) yg dpt secara instan. karena saya msh awam tentang ASR tentu memerlukan bimbingan dr Ki Umar sebagai seorang Guru.
By: r. wijaya on 23 Agustus 2010
at 10:57 am
Salam Rahayu,
Ki, Saya menggunakan ASR untuk menyembuhkan istri saya dr pengaruh guna2 dr org. sampai saat ini istri saya masih saja diserang, bedanya tiap kali istri saya diserang (pundak terasa ditekan, punggung bag atas nyeri, belakang telinga terasa berat) sakit istri saya seperti tersedot oleh saya hingga istri saya tidak meraskan sakit seperti dulu.Saya tetap wirid ASR dan menggunakan media air untuk menghilangkan pengaruh guna2 tsb dengan jumlah amalan berdasarkan weton istri saya. Apa itu pengaruh dr ASR hingga rasa sakit akibat diserang bisa tersedot oleh saya. Mohon bimbingan dan pencerahannya
nuwun
By: r. wijaya on 26 Agustus 2010
at 9:26 am
Salam rahayu
Tidak, itulah gunanya sebuah media (air) sebagai sarana ikhtiar doa. Energi negatifnya tidak akan terserap dalam diri anda. Selama anda tidak meniatkannya.
Nuwun,
By: Ki UmarJogja on 27 Agustus 2010
at 12:47 pm
Salam Rahayu,
Niat saya hanya untuk menghilangkan pengaruh guna2. Mgkn rasa sakit yg saya rasakan semacam “warning”.Tiap kali istri saya merasakan sakit, saya wirid ASR..istri saya perlahan tidak merasakan sakit lagi.Sekedar kelakar istri saya bilang “mending dulu tidak usah berobat ke spesialis syaraf tapi pakai wirid ASR”hehehehehe. Teriring Salam Hormat saya pada Ki umar selaku Guru yg sudah berkenan mewariskan ASR pada saya. Semoga ASR dapat saya gunakan untuk menolong Keluarga saya & sekitarnya.
Nuwun
By: r. wijaya on 27 Agustus 2010
at 1:48 pm
Salam pamuji rahayu,
Kami hanya “perantara” saja. Dalam masalah ini sebenarnya anda lebih mengerti daripada saya. Asal mau berpikir dengan kepala dingin dan mau mendengarkan hati nurani. Dengan jalan: diam penuh kesadaran. Sebab setiap manusia selalu diberikan bimbingan.
Nuwun,
By: Ki UmarJogja on 28 Agustus 2010
at 9:30 am
Salam Rahayu,
ada pengalaman yg saya dpt setelah sering wirid ASR, seakan saya bisa melihat diri sendiri yg sedang tidur, saya dibawa pada suatu tempat dimana saya bisa melihat apa bentuk makhluk yg selama ini masuk pd tubuh istri saya.tetapi saya tetap lebih fokus menggunakan ASR. biarlah wujud yg ditunjukkan, saya anggap sebagai peringatan untuk saya lebih fokus wirid ASR.
Teriring Salam Hormat saya pada Ki Umar
Nuwun
By: r. wijaya on 28 Agustus 2010
at 10:34 am
terimakasih ki atas ijazahnya sudah sy terima dan hari ini adalah hari pertama saya melakukan wirid asr, tidak ada getaran spt saat mewiridkan Asma Sirr mungkin karena sy masih kesulitan dengan doanya, ada gambaran di tengah laut yg biru dengan gelombangnya, saya mengamalkannya di mesjid, ini id saya di wordpress ki… ttd susanto
By: Santribiru on 6 September 2010
at 7:47 am
Salam pamuji rahyu,
Selamat bergabung dengan keluarga besar Rasa Sejati. Semoga ilmu yang anda warisi senantiasa bermanfaat.
Hehehe…”getaran” itu hanyalah sensasi. Sebaiknya anda mencari keberkahan dan kemanfaatan dari suatu ilmu.
Nuwun,
By: Ki UmarJogja on 6 September 2010
at 10:01 am
insyaallah …terimakasih ki Umar
By: Susanto on 6 September 2010
at 10:31 am
Ass.ki Umar saya mau ijajah Asma sungai rajah bisa tidak dan berapa maharnya?dan saya minta wiridannya,nanti InsaAllah saya kirim maharnya lewat westernunion,tolong jawabannya?
By: dadi on 8 September 2010
at 12:58 am
Wa alaikum salam wrwb
Untuk mempelajari keilmuan disini tidak ada Mahar. Anda hanya diwajibkan memberikan donasi untuk pengembangan paguyuban Rasa Sejati agar tetap bisa eksis sampai tahun-tahun mendatang. Sebagai tanda terimakasih kami kepada anda yang telah menjadi donatur (memberikan donasi) maka kami angkat menjadi murid resmi (pewaris) dan kami ijazahkan SEMUA keilmuan termasuk Asma Sunge Rajeh. Selengkapnya bisa anda simak di halaman IJAZAH RESMI.
Nuwun,
By: Ki UmarJogja on 9 September 2010
at 2:25 am
kalau untuk non muslim, berarti tanpa tawassul ya ki ? mohon penjelasan apakah sebenarnya fungsi tawassul itu ? sebelumnya terima kasih ki…
By: gus moes on 11 September 2010
at 7:40 pm
Salam pamuji rahayu,
Dalam pengertian umum biasanya tawasul hanya sebatas dipahami ritual pembacaan hadiah Al Fatihah. Misalnya dalam acara Selamatan (syukuran), Yasinan, membaca hizib dan Asma. Tetapi arti sebenarnya dari tawasul adalah bentuk KECINTAAN kita, umat muslim, kepada Nabi dan orang-orang saleh pewaris ajaran Nabi SAW dengan melakukan pembacaan hadiah S. Al Fatihah. Dari jasa dan perjuangan mereka dalam menyiarkan agama Islam dan mengajarkan ilmu sehingga kita bisa merasakan nikmat iman Islam.
Tawasul juga berarti WASILAH (perantara atau penghubung). Al-Wasilah adalah segala sesuatu yang dijadikan Allah sebagai penyebab untuk mendekatkan diri kepadaNYA, dan penyambung untuk dipenuhiNya segala kebutuhan. Untuk itu yang ditawasuli haruslah orang yang benar-benar shaleh, yang mempunyai kedudukan yang mulia disisi Allah SWT. Maka tawasul banyak memakai nama Nabi dan WaliAllah. Jadi tujuan akhir dari tawasul adalah semakin mendekatkan diri kepada Allah SWT. Sebagaimana firmannya : “Wahai orang-orang yang beriman, taqwalah engkau kepada Allah dan carilah WASILAH sebagai jalan yang mendekatkan dirimu kepadaNya dan bermujahadahlah (berjuanglah) pada jalanNya, supaya kamu mendapatkan keberuntungan”. (QS. Al-Maidah:35).
Itulah arti tawasul, KECINTAAN kepada para Nabi & WaliAllah dan sebagai WASILAH untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Maka bagi mereka yang nonmuslim tentu saja tidak bisa mengamalkannya. Alasannya sudah jelas. Makanya dulu pernah saya katakan bahwa tawasul bukanlah bagian dari Ilmu Ghoib yang wajib dilakukan.
Nuwun,
By: Ki UmarJogja on 13 September 2010
at 3:36 am
Awrwb ki Umar yg dikasihi Allah swt, hal tawasul ini masih terbilang baru bwt sy. Pertama kali mendengar ialah drpd mas`ku, tetapi kmd saya tolak. Setelah membaca keterangan panjenengan diatas, skg saya agak mengerti… Namun, boleh tanya sedikit lagi ki?
Setiap sampai pada ayat “ihdina sirratal mustaqin..” sy selalu membayangkan orang yg sy kirimi Fatihah tsb {spt almarhum ayah misalnya}. Pd waktu bertawasul untuk ke4 malaikat.. bagaimn merasionalisasikannya ya, sebab setengah dari ayat al Fatihah itu diperuntukan kepada manusia yg pendosa atau insani yang pelupa, sedangkan malaikat tidak mempunyai sifat2 seperti itu.
Terima kasih sebelumnya atas pencerahannya, semoga Allah swt melipat gandakan beribu BerkahNya kpd ki Umar Jogja beserta organisasi yg diasuh ini, amin ya Rabb.
By: iandre on 23 Januari 2011
at 12:19 pm
Wa alaikum salam wrwb
Perlu anda ketahui, menghaturkan bacaan Al Fatihah itu bukan berarti orang yang dihadiahi itu ada dosa. Sebaiknya lebih diutamakan sebagai bentuk rasa cinta dan terimakasih kepada beliau para Nabi, Malaikat, Wali, Auliya, Orang tua dan Guru. Dari jasa dan doa-doa merekalah sampai saat ini kita bisa merasakan nikmat iman Islam, mendapatkan berbagai ilmu yang bermanfaat, dan masih merasakan kasih sayangNYA. Memang jika dipandang dari segi hakekat semua itu atas kehendak Allah SWT jua. Itulah inti Tawasul / menghadiahkan Surat Al Fatihah.
Nuwun,
By: Ki UmarJogja on 24 Januari 2011
at 7:42 am
salam
waktu wirid yang paling bagus,pagi siang,sore pa malam KI ato pakai hari tertentu??
By: adik on 13 September 2010
at 12:08 pm
Salam pamuji rahayu,
Tergantung wejangan (petuah) Guru pengijazahnya. Beliau yang lebih paham tentang ilmu yang ijazahkan dan memikul tanggung jawab atas muridnya.
Untuk pewaris Rasa Sejati silahkan anda simak lagi Petunjuk keilmuan yang telah saya ijazahkan. Disana sudah diterangkan dengan jelas.
Nuwun,
By: Ki UmarJogja on 13 September 2010
at 12:47 pm
ass wr. wb
sy baca di undangan KWA akan diadakan pengijazahan ASR Kubro bedanya dengan dari ki umar ap?sebagai pewaris boleh dong diberi amalannya?
By: iwan on 15 September 2010
at 3:38 pm
Wa alaikum salam wrwb
Setahu saya ASR Kubro seperti RDR. Diacara gathering di Pantai Parakusumo yang mengijazahkan ilmu tersebut bukan saya, tetapi sesepuh yang lain, lagipula saya tidak mengamalkan ilmu tersebut maka saya tidak bisa mengijazahkan kepada anda.
Jika anda berniat serius ingin mengamalkannya, bukan sekedar dikoleksi, nanti saya berikan surat rekomendasi kepada sesepuh KWA untuk mengijazahkan kepada anda. InsyaAllah dikabulkan.
Nuwun,
By: Ki UmarJogja on 19 September 2010
at 6:25 am
Trims atas jawabannya ki umar trlalu byk ilmu malah bingung saya mengamalkan dari ki umar lgian bisa share klau tidak mengerti mksih
By: iwan on 19 September 2010
at 7:30 pm
terima kasih ki atas penjelasannya, soalnya sblm ini, masalah tawasul ini bg saya memang agak kurang sreg, krn byk yg melakukannya asal2an, yg kita sendiri tdk tahu kualitas org yg dihadiahi. semoga manfaat bg semuanya.amin
By: gus moes on 15 September 2010
at 7:38 pm
ki saya pndtang baru dan ingin bergabung disini, boleh ya ki?
oh iya ki ASR apa saja yang ki miliki?
ASR madura utara ada tidak ki?
no hp ki umar brapa ya kalo boleh tau?
By: Hamba Allah on 17 September 2010
at 11:21 am
Salam pamuji rahayu,
Salam kenal mas Anton. Terimakasih telah berkenan berkunjung di blog Rasa Sejati.
ASR saya sebenarnya oleh Guru pengijazah tidak pernah diberikan nama khusus, tetapi selama ini banyak bersinggungan dengan para pengamal ASR lainnya, katanya ASR yang kami amalkan adalah ASR Blora. Namun ada juga yang menyebutnya ASR Madura Selatan ataupun Madura Utara. Apapun itu namanya, keberkahan dan kemanfaatannyalah yang mendasari kami untuk mengamalkannya.
Nuwun,
By: Ki UmarJogja on 19 September 2010
at 7:25 am
Assalamualaikum..Salam kenal ki umar (jay Bogor)
beberapa wktu lalu sy izajah ASR versi Madura dr guru sy.selang beberapa minggu sy mendapat cobaan yg begitu berat yaitu hutang dimana-mana namun setelah sy stop wirid ASR semua normal kembali,apakah itu merupakan pengaruh daya wingit nya ASR yg begitu besar?mohon pencerahan
Salam
By: yayat on 18 September 2010
at 2:12 pm
Wa alaikum salam wrwb
Bukan pengaruh dari ASR tetapi pengaruh waktu pengijazahan yang tidak tepat. Seharusnya ilmu yang anda amalkan adalah amalan kerejekian, baru nanti ilmu yang lain. Setidaknya, begitulah cara saya mengijazahkan ilmu, terkadang harus menunggu sampai ada gerakan hati baru bisa mengijazahkan suatu ilmu. Jadi bukan murid yang menentukan minta ijazah ilmu ini-ilmu itu, tetapi Guru yang berhak. Sebab kita yakin Sang guru lebih berpengalaman dan waskita.
Nuwun,
By: Ki UmarJogja on 19 September 2010
at 7:48 am
Apakah semua versi ASR juga tidak cocok dengan badan saya ki ? apakah karena waktu sy mengamalkan dulu di dalam rumah hingga berpotensi berpengaruh thd org di sekitar kita?
By: yayat on 21 September 2010
at 10:22 am
assalam….wr.wb.
salam kenal..
saya mohon bisa di ijasahkan ASR dan HIzib Maghrobinya…untuk saya amalkan sendiri.
email saya rody_andhika@yahoo.com
makasih ki,
SALAM
By: TAKARABAS on 18 September 2010
at 4:31 pm
kalo ijazah dari ki umar apakah melalui tulisan/ lisan d email?
dan sya mau tnya ki, ada di beberapa halaman website mengijazahkan ASR dgn tulisan secara ikhlas, bila kita amalkan apakah insya allah khasiat/keampuhannya tetap ada?
By: anton on 20 September 2010
at 9:02 am
Salam pamuji rahayu,
ASR kami ijazahkan melalui media MP3 (rekaman). Kami masih menjaga adat lama, tuntunan dari para guru pendahulu. Sebab saya yakin ada makna dibalik semua itu. Untuk ASR yang ditulis itu, silahkan tanyakan saja langsung kepada pengijazahnya.
Nuwun,
By: Ki UmarJogja on 20 September 2010
at 3:00 pm
Assalamulaikum Ki
By: Nasrudin on 20 September 2010
at 4:27 pm
Wa alaikum salam wrwb
Salam kenal sdr Nasrudin. Terimakasih telah berkenan berkunjung di blog Rasa Sejati.
Nuwun,
By: Ki UmarJogja on 20 September 2010
at 4:30 pm
asr diijazahin secara sir bukan rahasia, tatapi karena asmanya bukan arabi, karena kalau jatuh ketangan ulama fiqih dan tauhid, bisa ribut, dan dicap sesat, dan mungkin anda tahu blog saya dan kenapa jadi ribut, andai lafaznya belum sampai kepermukaan sayapuntak kan bersuara. jujurlah kita pada diri kita masing masing,
By: wongalusaceh on 20 September 2010
at 9:27 pm
saya bukan mau ribut mas, cuma sekedar berbagi pendapat siapa tahu suatu saat bermamfaat
By: wongalusaceh on 20 September 2010
at 9:28 pm
coba mas bawa lafaz asr itu keabah anom, kiyai siraj, dan ualma besar nu, saya yakin 100 persen mereka akan mengharamkannya.
By: wongalusaceh on 20 September 2010
at 9:42 pm
Ass.wr.wb. Ki Umar
By: Yuan on 20 September 2010
at 9:48 pm
Wa alaikum salam wrwb sdr Yuan
By: Ki UmarJogja on 20 September 2010
at 10:16 pm
BLOG ENTE SANGAT BAGUS, SEMOGA BARAKAH, NAMUN SETIAP ILMU ALANGKAH LEBIH BAIK DIKONSUL SAMA ULAMA SEPUH YANG MU’TABAR DULU, KARENA MEREKA PASTI GAK KAN BOHONG.
By: wongalusaceh on 20 September 2010
at 9:50 pm
Salam pamuji rahayu,
Mengenai halal dan haram mereka para ahli agama yang lebih tahu. Jadi silahkan saja anda berkonsultasi kepada mereka. Saya hanyalah seorang yang menapaki jalan “paranormal”. Jika berkenan silahkan diamalkan, jika tidak sependapat maka tinggalkan saja.
Nuwun,
By: Ki UmarJogja on 20 September 2010
at 10:12 pm
Wongalusaceh@ : Kata “ENTE” yang anda keluarkan buat telinga kami disini jadi panas, dan otomatis kami para sedulur secara tidak sengaja akan sangat memungkinkan mendoakan anda supaya celaka. kalau pun kami bertemu anda mungkin tangan ini akan sangat ringan melekat di mulut anda.
Ki Umar@ Maaf ki,,, mungkin saya agk emosi. Jujur saya tidak terima perkataan saudara wongalusaceh tsb.
By: deri on 17 Februari 2011
at 9:08 pm
YA MAKASIH SAYA PERMISI, NAMUN PARA NORMALPUN SEBAGAI SEORANG MUSLIM TIDAK TERLEPAS SETIAP AMALANYA DARI TINJUAN FIQIH, DAN AQIDAH DARI TINJAUN ILMU TAUHID, DAN JAWABAN ANDA SEMAKIN MEBUAT SAYA MENJADI JELAS, DAN SEMAKIN MEMAHAMI KENAPA ORANG TIDAK TAKUT MENGAMALKAN ASR. ATAS NAMA SAUDARA SAYA MINTA MAAF TELAH LANCANG BERTAMU, BILA SANG PEMILIK RUMAH TIDAK BERKENAN, DALAM PERBEDAAN KITA SAYA RASA BANYAK HAL YANG SAMA DIANTARA KITA.
By: wongalusaceh on 20 September 2010
at 10:25 pm
Salam pamuji rahayu,
Jika anda bermaksud berdakwah dengan cara seperti ini, maka tiang dakwah anda rapuh. Kita menyadari perbedaan pendapat selalu ada. Namun demikian bukan berarti harus memaksakan kehendak. Gusti Allah saja selalu memberikan pilihan kepada para hambaNYA. Silahkan anda menyuarakan apa yang menurut anda yakini kebenarannya. Saya tidak melarangnya. Biarlah para pembaca dan pengamal ilmu disini yang menilai. Jika para sedulur memang sependapat dengan anda dan meninggalkan amalan ASR, itu juga hak mereka. Begitu juga sebaliknya. Tugas anda dan saya hanya menyampaikan, tiada hak memaksakan pendapat. Jika memang anda berniat mulia, maka doakanlah kami semua menuju jalan kebaikan.
Nuwun,
By: Ki UmarJogja on 20 September 2010
at 10:37 pm
@wongalusaceh….slmt mlm….smp dsini jg ya….
@ki umar jogja….asswrwb….ki mhn maaf td siang jaringan error jd sy prg tnp sempat pamitan…..msh sibuk ini ki?….
By: bengawan.candhu on 20 September 2010
at 10:45 pm
Wa alaikum salam wrwb
Alhamdulillah, masih dalam rutinitas sehari-hari. Cuma sekarang lagi agak pilek saja, bedagang terus tiap malam mengerjakan “PR” dari poro sedulur. Tidak mengapa, saya juga biasanya habis balas komentar langsung off.hehehe…
Nuwun,
By: Ki UmarJogja on 20 September 2010
at 10:53 pm
SAYA RSA CUKUP DISINI, SEMOGA KIUMAR BARAKAH DAN DIBERI TAUFIQ OLEH ALLAH, SAYA SEMENJAK NYANTRI SELALU BIKIN RIBET TEMAN TEMAN SAYA. KADANG WAKTU MENGAJI BARU SATU BARIS AJA KADANG SAMPAI DUA JAM, KARENA SAYA SELALU MENDEBAT GURU SAYA PADAHAL YANG SAYA BELUM MENGERTI.
PERNAH TEMAN SAYA BILANG “GURU BUKAN HANYA MENGAJAR KAMU SEORANG”. BEGITULAH SIFAT HAUS ILMU SAYA. DAN KETIKA SAYA MENINGALKAN DUA SANTRI SAYA, TEMAN TEMAN YANG MENCELA MUALI MERSA KEHILANGAN , GAK DA YANG NANYA DAN DBAT LAGI RATA RATA DIAM DAN PUAS, CEPAT SEKALI TAMAT KITABNYA,
DAN TERNYATA SIFAT SUKA BERDEBAT ITU TELAH MENYELAMATKAN BEBERAPA KAMPUNG DARI PENGARUH WAHABI, DENGAN PERDEBATAN YANG SUDAH SAYA BIASA SAYA LAKUKAN DENGA MUDAH SAYA PATAHKAN ARGUMENT MEREKA.
DAN MASYARAKAT KEMABLI BERPEGANG KEPADA ILMU PARA ULAMA ACEH.
INILAH KARAKTER SAYA, GAK BISA MELIHAT SESUATU YANG MENGELITIK NALAR LOGIKA SAYA, DAN KARAKTER INI HANYA SAYA GUNAKAN BILA ADA SESUATU YANG SAYA DUGA ATAU SAYA YAKINI SALAH, SELAIN ITU SAYA BIASA SAJA. MOGA KI UMAR BISA MEMAHAMI KENAPA SAYA SUKA BIKIN RIBUT, BUKAN UNTUK MENJELEKKAN SESEORANG, TAPI HANYA MENJADI PEMBANDING ILMU, SIAPA TAHU DEBATAN SAYA KADANG BISA JADI SISI PENAMBAH ILMU BILA DILIHAT DENGAN MATA HATI YANG SABAR SEPERTI KIUMAR . WASALAM.
By: wongalusaceh on 20 September 2010
at 11:02 pm
Salam pamuji rahayu,
Perjalanan dakwah anda sarat dengan nuansa debat. Memang terkesan kontroversial, tetapi saya bisa memahami niat baik anda. Tetapi jangan memposisikan sedulur semua disini seperti rekan-rekan santri anda itu. Bukan berarti sedulur ini diam karena tidak tahu. Merekapun banyak yang telah belajar ilmu agama. Itulah yang saya sebut sebagai pondasi spiritual. Jika yakin silahkan diamalkan, jika tidak meyakini maka tinggalkanlah. Jadi tidak pernah ada perdebatan disini. Lah mau mendebat siapa??
Ini bukan kali pertama ada yang mengatakan ASR adalah sesat, berkhodam JIN dan sebagainya. Saya terima setiap kritik dan pandangan mereka. Akhirnya kita semua harus memilih tetap mengamalkan atau meninggalkannya. Ilmu ghoib masih diselubungi misteri. Anda yang berilmu pengetahuan memandang dari sudut kajian ilmu, sedang saya memandang dari sudut pengalaman ruhani pribadi.
Saya sangat berharap, jika anda ingin berdakwah disini maka hormati karakter para sedulur semua disini. Tidak semua orang bisa menerima ajaran agama dengan jalan debat. Adakalanya dengan contoh-contoh mulia dan petuah bijak. Apalagi saya sebagai orang Jawa, leluhur kami lebih suka memakai jalan lembut dan contoh amal perbuatan yang mencerminkan nilai ajaran yang dibawa. Semoga bisa dimengerti.
Nuwun,
By: Ki UmarJogja on 20 September 2010
at 11:43 pm
SETUJU KI!!!!!
By: deri on 17 Februari 2011
at 9:03 pm
@ki umar jogja….injih ki,mnm vitamin c ki,biar daya tahan tubuh tgg jg tdk mdh sakit….jg mgkn nnt tmn2 akan byk yg maen ksini….yg sabar ki nnt butuh admin kaya di blog wongalus…smp buka lowongan nnt ha5x….
By: bengawan.candhu on 20 September 2010
at 11:04 pm
Assalamu’alaikum,ki umar..ikut nyimak komentarnya,nuwun..wassalam
By: syam on 21 September 2010
at 12:10 am
Assalamua’alaikum
Nuwun sewu Ki…Ketingale kok msh byk sedulur yg msh singgah, nderek nimbrum lan nyimak komentaripun nggih Ki..
By: wanoko on 21 September 2010
at 12:35 am
ki umar,nasehatmu sungguh bijaksana.
By: mbah jenggot on 21 September 2010
at 12:50 am
mengenla manusia tidak cukup dengan sebuah buku dan sepenggal kalimat, dunia ilmu sarat politik, demi terwujud sasaran yang dituju. muawiyah merebut kursi khalifah dari ali, mungkin bagi yang tidak paham akan dinggap tidak sopan dan curang, tapi itulah,jangan kita persempit islam dengan kelembutan, tak jarang kelembutan adalah talbis syaitan, yang merayu dengan indah agar calon mangsanya jatuh, saya rasa kalau kita bermotif ekonomi harus menjaga sikap dan tutur kata kita kalau tidak orang akan lari dan uang akan jauh juga dengan kita,
intinya ada dua sisi kita lihat dalam menilai ilmu
membahas ilmu yang terlepas dari adap
membahas ada yang terlepas dari ilmu
membahas ilmu dengan adap
membahas adab dengan ilmu.
dari empat katagori ini kita kadang salah menilai orang, kita sering melihat adap tampa ilmu, dan menilai ilmu dengan adap, padahal dua yang lain sering digunakan sebagai politik dalam berilmu.
kanjeng sunan kali jaga mendajwah dengan wayang, karena itu adalah politik untuk melunakkan hati masyarakat jawa, dan barhasil.
tapi saya sengaja tidak beretika agar muncul kemarahan dan booming dimana mana, agar masalah asr ini sampai ketelinga ulama, lalu dibuatlah mubahasah ulama, lalu keluar fatwa, inilah yang saya inginkan, dan bila ternyata asr boleh diamalkan maka berbahagialah saudara karena ulama berada dibelakang anda, dan tidak ada yang bisa mengugat lagi, namun kalau didiami terus, dan ternyta salah hakikatnya, langkah sedihnya kita yang telah ditipu syaitan.
demikian ki, moga aki bisa membaca dengan nurani, karena saya yakin orang berilmu akan bisa menerima saudaranya yang mau saling berbagi.wasalam
By: wongalusaceh on 21 September 2010
at 10:48 am
Salam pamuji rahayu,
“tapi saya sengaja tidak beretika agar muncul kemarahan dan booming dimana mana..”
Itukah jalan dakwah anda?? hmm…bila seperti itu tak heran jika beberapa tahun lalu banyak kyai di Jawa Timur yang dibunuh oleh orang misterius (ninja). Tak heran pula jika kemarin ada Pendeta yang ditusuk orang tak dikenal.
Nuwun,
By: Ki UmarJogja on 22 September 2010
at 1:14 am
Ninja??? waduh… bagaimana ceritanya itu guru???
Orang jepangkah juga ninja itu? heheheh(bercanda)..
By: deri on 17 Februari 2011
at 8:59 pm
hindari perdebatan…….tanya ki klo ASR boleh diamalkan siang hari ga?…soalnya mesjid kalo malam di tutup..hehehe..sedangkan saya masih tinggal di mertua indah, maaf saya bukan pengamal ASR. mungkin nanti akan mengamalkan..
By: zenzen masih mencari berkas on 21 September 2010
at 11:03 am
Salam pamuji rahayu,
Iya, sebisa mungkin saya hindari perdebatan. Sebab saya juga tidak suka berdebat. Tugasnya hanya menyampaikan, diterima atau ditolak terserah keputusan setiap orang.
ASR sebaiknya diamalkan malam hari. Lakukan saja di serambi Masjid atau dialam terbuka sekalian yang bersih (suci).
Semoga Allah mengijabahi dharapan anda.
Nuwun,
By: Ki UmarJogja on 22 September 2010
at 1:19 am
maaf yg awam ikut nimbrung.Menrut sya semua ilmu brsifat netral,baik itu ilmu fisik,gaib,hikmah maupun sihir sekalipun.karena sya yakin smua ilmu itu ciptaan allah swt.smua ilmu adalah mulia dan brmanfaat bgi alam smesta.jikapun ada yg mngatakan ada ilmu yg sesat,maka ssungguhnya manusia itu sendirilah(dgn bantuan syetan) yg mnyesatkan ilmu,bukan ilmu yg menyesatkan manusia.sbg cntoh ilmu ‘hipnotis’.jadi lebih bijaklah menilai ilmu. wallahu’alam…
By: ari arman dani on 21 September 2010
at 6:56 pm
Salam pamuji rahayu,
Sedikit menambahkan, ilmu hitam tetaplah hitam, putih tetap putih. Dalam mensikapi hal ini harus didasari dengan memahami hukum keseimbangan alam. Ada hitam ada putih, Madu-racun, Baik-jahat dsb. Semua itu baik adanya, mengandung fungsi dalam mekanisme alam semesta.
Seperti tanaman jamur. Ada yang bisa dimakan manusia dan ada juga yang beracun bagi manusia, tetapi tidak beracun bagi binatang / tumbuhan lain.
Ilmu Putih dan Ilmu hitam juga begitu. Ilmu putih layak diamalkan orang sebagai makhluk yang berbudi pekerti luhur. Ilmu hitam layak disandang oleh makhluk lain, yaitu kaum durjana. Sebab seperti dalam kajian Mantra, ilmu hanya bisa tinggal dalam diri seseorang yang memiliki perwatakan yang sama.
Nuwun,
By: Ki UmarJogja on 22 September 2010
at 1:39 am
Saat membaca komentar ini saya jadi ingat lagi dengan buku “NAGABUMI, Pendekar Tanpa Nama”, disana diceritakann bahwa pendekar tanpa mewarisi Ilmu hitam setelah mengalahkan pendekar yang terkenal sadis, tak punya norma, dan selalu membakar tiap desa yang dia lalui. Sebelum kematiannya si Pendekar tsb menunjukan sifat aslinya yang sangat baik, dan dengan iklas menurunkan ilmunya kepada Pendekar Tanpa Nama…
Ki Umar benar, Ilmu hitam memang memiliki efek yang bisa membuat kepribadian pemiliknya berubah drastis…
Hmmmmmm… Saya jadi merung kembali ki. . .
By: deri on 17 Februari 2011
at 8:56 pm
Salam guru Ki Umar..
wah!!! agak panas diruangan ini… sebenarnya saya jarang masuk ke ruangan ini… semoga yang membawa berdebat meluruskan niat dia….
Perbezaan pendapat itu rahmah untuk umat muhammad s.a.w tapi perdebatan yang panjang itu hanya membawa kecelakan dan kemunduran umat Muhammad s.a.w
maaf..ini hanya pendapat dari saya yang awam ini…
By: Nubuwuah on 22 September 2010
at 12:17 pm
terima kasih saudraku, memang hidup akan berjumpa dengan tiga halal, yang setuju dan tidak setuju. yang tidak setuju terbagi dua.
1. firqah, ini dalam aqidah, perpecahan yang tidak mungkin dihidari dalam islam, 72nya penghuni neraka, hanya satu dalam surga, yaitu ahlus sunnah waljamaah, yaitu yang sesuai aqidah rasul dan sahabat, dan imam al’asrary dan maturidylah yang mempertahankan aqidah dari penyelewengan, semua wali songo dalam aqidah mengikuti paham ini.
2. ikhtilaf, perbedaan pendapat, ini dalam bidang fiqih, ini adalah rahmat, bila yang berbeda itu imam mujtahid mutlaq seperti imam, syafi’i, maliki, hambali, hanafi, dan semua waly songo ,menganut paham syafi’i, namun bila perbedaan selain mereka ini bukan rahmat karena perbedaan seperti ini biasanya membawa dosa karena saling menghujat, beda perbedaan syafi’i dan maliki karena mereka benar semua karena hasil ijtihad.
3. ijma’ kesepakatan para ulama mujtahid terhedap suatu masalah. nabi mngatakan tidak mungkn umatku sepakat kepada suatu kesesatan. kesesatan itu adalah kufur, bid’ah, dosa besar, dosa kecil, dan hal sia sia. nah apabila ada ummat larut dalam lima perkara ini pasti akan ditentang oleh orang berilmu karena mereka memang tidak akan setuju. lalu bila itu perbuatan wahib dan sunat yang berpahala, pasti juga ditentang cuma yang menentang itu orang kafir, orang fasik, dan orang jahil.
demikian yang saya pahami terhadap kenapa selalu ada perbedaan diatas muka bumi.
akhirnya kiumar, marilah kita cari persamaan saja, dimana perbedaan disitu kita toleransi selama ini tidak disebarkan kepada orang islam,
perbedaan kalau mungkin didiskusikan lebih baik, kalau tidak, ya tidak mengapa, Allah memberi pilihan kepada kita dan kita akan diminta pertanggungjawaban,
yang jelas perkuat persamaan, jauhi perbedaan, dilandasan mencari ridha tuhan, amiin.
By: wongalusaceh on 22 September 2010
at 3:34 pm
ada satu perbedaan lagi dalam ilmu hakikah, ada wahdatul wujud yang muwahid adan yang mulhid, syekh siti jenar dibunuh karena paham ini didhair kepada yang awam dan bisa membuat ajaran syariat ditingglkan orang, sedangkan paham wahdatus syuhud itulah yang diamal oleh seluruh para wali songo, paham wahdatus syuhud jarang terkena fitnah beda dengan wahdatul wujud, say sendiri lebuh cenderung kew ahdatus syuhud karena lebih mudah dipahami dan cukup dalil.
By: wongalusaceh on 22 September 2010
at 3:41 pm
Assalamu’alaikum wr wb
Mari kita lihat lagi kisah Musa AS bertemu Khidir AS
semoga menjadi cermin hati kita, amin
ngapunten ki, salam dumateng poro sedulur
matur nuwun
Wassalam wr wb
By: nunung on 24 September 2010
at 11:16 am
@wongalusaceh : coba selami diri sendiri untuk mencari rasa sejati.jangan memaksakan apa yg ada pada diri kita kepada orang lain itu namanya arogan. belajar ilmu sejati menuntun menjadi manusia yg mempunyai watak, tindakan yg luhur. semakin tinggi ilmu seseorang jika mempunyai watak, tindakan luhur akan menghargai perbedaan. biarlah perbedaan menjadi dinamika dlm kehidupan untuk menjadi manusia yg lebih baik. tidak lupa mohon maaf jika ada tutr kata yg kurang berkenan.
By: r. wijaya on 24 September 2010
at 12:29 pm
Assalamualaikum,
Salam Jumaat pada warga RasaSejati.
Saya ingin menyuarakan rasa kurang enak ya dengan ‘dakwah’ Wongalusaceh di Blog RasaSejati ini sebagai saya ini pengunjung blog ini yang ingin mengetahui dan mempelajari ilmu ghoib.
Untuk mengelak salah pengertian, saya nyatakan sebab-sebabnya di bawah:-
1) Blog RasaSejati ini tempat untuk mengenal, mempelajari dan memahami sesuatu ilmu ghaib. Yang mana pengunjung blog akan menanyakan, mendapat pencerahan dan / atau menjadi pewaris ilmu.
Di sini Blog RasaSejati melalui Ki Umar adalah ‘Guru’ (orang yang memaparkan isi ilmu itu di blog ini serta orang yang mengijazahkan ilmu tersebut pada pewaris) yang mana sebarang pertanyaan atau pencerahan tentang sesuatu ilmu yang dipaparkan dapat dijawap pada yang menanyakan (iaitu pengunjung blog).
Jika ada pengunjung yang tidak setuju dengan sesuatu ilmu yang dipaparkan maka, pengunjung itu tinggalkan aja ilmu itu dan bisa keluar aja dari blog RasaSejati.
2) Dari pembacaan komen-komen Wongalusaceh ini, nyata sekali dia cuba membawa perdebatan di blog ini. Blog RasaSejati ini bukanlah medan untuk berdebat.
Andai Wongalusaceh ini ikhlas dalam ‘dakwah’nya maka mengapa tidak aja bawakan secara formal pada N.U? Tidak perlu bikin kacau di laman blog yang peribadi. Kenapa Ulama yang Wongalusaceh rujuk itu tidak bisa disebut namanya? (Aneh ini???)
3) Mayoritas pengunjung di RasaSejati ini adalah pemula dalam ilmu ghoib seperti saya. Maka bila membaca komen Wongalusaceh tidak semuanya dapat saya fahami dan bisa mengakibatkan kekeliruan.
Alhamdulillah, penjelasan dan jawapan mudah Ki Umar terhadap komen Wongalusaceh ini memudahkan untuk saya fahami apa sebenarnya yang dibincangkan itu.
Saya mohon agar blog RasaSejati untuk berhenti menyiarkan sebarang komen dari Wongalusaceh atas dasar bisa mengelirukan pengunjung yang lain.
Selain itu, daripada Ki Umar menghabiskan masa untuk menjawap komen-komen Wongalusaceh, lebih enak kalau masa itu diluangkan untuk mempersiapkan paparan ilmu-ilmu ghoib lain atau tambahan pada kajian ilmu ghoib.
Kepada Wongalusaceh:- Antara asas berdebat yang paling penting bagi seorang pendebat ialah memilih gelanggang yang betul agar impak (kesan) nya maksima.
Pesan ikhlas saya pada Wonglusaceh jangan main di tepi laut jika takut ombak besar.
Wassalam.
By: Irwan on 24 September 2010
at 2:40 pm
Pada Ki Umar, andai bahasa atau saya ini agak keras, atau kasar mohon dimaafkan. Saya cuma ingin luahkan pendapat saya sahaja.
Niat saya cuma menyatakan ketidak senangan saya pada komen-komen Wongalusaceh yang bisa mengelirukan itu.
Wassalam
By: Irwan on 24 September 2010
at 2:48 pm
assalamualaikum warokhmatullah wabarokah salam kenal ki umar saya adi dari karawang mohon ijin untuk mengamalkan ilmu yang aki jabarkan mudah mudahan dalam waktu dekat ini saya dapat menjadi salah satu pewaris….karena dengan membaca blog ini pengetahuan saya jadi bertambah khususnya dalam rangka mencari dan mengetahi jati diri saya…
By: adi on 24 September 2010
at 4:25 pm
Wa alaikum salam wrwb
Silahkan diamalkan, jika dirasa bermanfaat dalam kehidupan anda sehari-hari. Semoga Allah mengijabahi doa dan harapan anda sekeluarga.
Nuwun,
By: Ki UmarJogja on 25 September 2010
at 9:48 am
salam..
haha… cantik ulasan saudara Irwan…tahniah…
saya bukannya peminak ASR… tapi tak mahu melecehkan sebarang ilmu hanya kerna pengalaman saya yg singkat dan ilmu saya yang sedikit… saya masih jahil untuk mempertikaikan sebarang ilmu kecuali jelas ia melanggar hukum agama…
seperti makanan.. ada jelas halal dan haram nya,,, dan ditengah-tengahnya… subahat..ertinya tak jelas halal haramnya..maka makan yang jelas kehalalannya dan tinggalkan yang meragukan… tak perlu diperdebatkan..
By: Nubuwuah on 24 September 2010
at 7:46 pm
Salam kenal Ki
seperti comment diatas Ki Umar mempunyai ASR Cirebon dan Blora.menurut Ki Umar yg sudah mengamalkannya apakah keduanya mempunyai khasiat yg sama?
Nuwun
By: hakim on 26 September 2010
at 2:30 pm
Salam kenal kembali.
Terimakasih telah berkenan berkunjung d blog Rasa Sejati. Saya merasa selama ini sama saja dalam khasiat. (Walaupun saya yakin setiap versi memiliki kelebihan masing-masing, oleh sebab itulah muncul berbagai versi). Sebab saya tidak pernah memposisikan amalan ilmu ini lebih tinggi dari ilmu yang lain atau versi satu dengan versi yang lain.
Lagipula saya ini orangnya intuitif. Dikala terjadi sesuatu, lalu terbesit dalam hati rafal amalan, maka itulah yang dibaca. Saya tidak pernah mengkotak-kotakan khasiat ilmu, misalnya merapal ilmu ini untuk kasus ini, Versi itu untuk kasus itu dan sebagainya. Saya tidak melakukan seperti itu, sebab hanya akan mempersempit pengertian ASR sebagai bagian dari ILMU HIKMAH.
Nuwun,
By: Ki UmarJogja on 27 September 2010
at 8:52 am
Salam Takdzim Untuk Ki Umar Yogya dan Keluarga serta seluruh Blog Ini….Al Fatihah…
By: Dewi Sri on 27 September 2010
at 9:49 pm
Salam pamuji rahayu,
Salam takzim Dewi Sri. Mugi Gusti Allah tansah paring nikmat sehat wal afiat kagem panjenengan sekeluargo.
Nuwun,
By: Ki UmarJogja on 29 September 2010
at 7:43 am
Ass Wr Wb
Punten Ki. Ruangannya agak sedikit panas agak gerah ki. Semoga Allah menambahkan kesabaran pada Ki Umar unutk tetap membantu yang membutuhkan. Nuwun.
By: toto on 29 September 2010
at 11:22 pm
Wa alaikum salam wrwb
Amiin ya rabbal alamin. Terimakasih atas segala doa dan dukungannya. Ya beginilah kenyataan jika kita terjun dimasyarakat, selalu ada pro dan kontra. Maka perkuatlah pondasi spiritual anda dengan ilmu dan ngelmu. Agar kelak ketika tiba saatnya berhubungan dengan banyak orang (masyarakat) yang memiliki bermacam-macam pandangan / prinsip hidup, anda tetap yakin dengan keilmuan yang telah anda miliki selama ini.
Nuwun,
By: Ki UmarJogja on 30 September 2010
at 7:49 am
Salam Damai
blog yg sangat bagus Ki Umar,begitu saktikah orang2 jaman dulu yg penuh dengan ilmu kegaiban.anti bacok anti peluru,ilmu pamungkas,…tetapi kok kita bisa kalah ama penjajah ya..ato memang sudah takdir bangsa kita demikian
Saya cuma mau menyampaikan pertayaan yg mengganjal dihati,tiada niat untuk menyinggung perasaan sesiapapun
Nuwun
By: joko on 30 September 2010
at 1:01 pm
Salam pamuji rahayu,
Pertanyaan anda sama halnya dengan : Jaman sekarang banyak orang KAYA di negeri ini, tetapi mengapa Indonesia masih belum makmur, pada hakekatnya saat ini kita masih terjajah dalam bidang ekonomi??
Jaman dulu pun sama, kita punya para leluhur yang sakti tetapi mengapa masih bisa dijajah? Sebabnya banyak sekali, diantaranya :
1. Para pendekar, juga manusia sosial yang memiliki keluarga dan sanak saudara. Untuk menjaga keselamatan mereka bahkan warga kampung, para pendekar bergerak secara sembunyi-sembunyi (tidak terorganisir dengan baik mustahil bisa merdeka).
2. Taktik Adu domba. Belanda membuat dokrin dimasyarakat tentang kaum putih (santri) dan kaum abangan. Mengadu domba dan memisahkan penganut ilmu sesat dan ilmu putih. Tanpa persatuan mustahil bisa merdeka.
3. Kesaktian para pendekar lemah terhadap pantangan. Misalnya akan mati saat tertembak peluru emas / di bom / dicuri jimatnya dll.
4. Tidak semua pejuang memiliki ilmu kesaktian kebal peluru. Sementara hampir semua penjajah dibekali dengan senjata mesin dan mesiu.
5. Kemerdekaan suatu wilayah (bangsa) tidak ditentukan pertarungan satu lawan satu seperti pertarungan antar pendekar di atas ring. Anda bisa saja membunuh 10 orang penjajah, namun itu belum cukup untuk mematahkan agresi militer mereka.
Yang diperlukan adalah kesatuan dan persatuan dalam merebut kemerdekaan, membangun bangsa dan melindungi bangsa. Cobalah anda lihat sekarang ini, orang lebih suka menvonis sesat & bid’ah, lebih menonjolkan perbedaan dan merasa paling benar, paling sakti, paling bisa, dan sebagainya. Orang-orang pintar disingkirkan bahkan dibunuh oleh orang-orang kita sendiri hanya karena dianggap menjadi ancaman bagi kepentingan pribadi / golongannya. Demikianlah gambaran dari masa ke masa, dari jaman ke jaman, pada hakekatnya tiada jauh berbeda.
Nuwun,
By: Ki UmarJogja on 1 Oktober 2010
at 9:09 am
Salam Damai
sungguh jawaban yang tepat dan menyentuh hati Ki
nuwun
By: joko on 1 Oktober 2010
at 9:54 am
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Semoga Ki Umar selalu dalam lindungan Allah SWT karena sudah bersedia memberikan pengetahuan Ilmu ghaib untuk mereka yang membutuhkan termasuk saya. Alhamdulillah, paket keilmuan sudah saya terima lengkap ki. Sebelum saya mengamalkan amalan ASR ini saya ingin bertanya kepada ki Umar.
1. Beberapa waktu lalu saya membaca salah satu artikel di KWA, disitu ditulis oleh penulis bahwa ketika kita akan mengamalkan sesuatu kita harus menetapkan tujuan untuk mengamalkan amalan tersebut. Apakah ingin kesaktian atau mencari ridho Allah sebagai sarana Doa kita Ki… Bagi saya sendiri saya ingin mencari ridho Allah Ki, karena kandungan yang terdapat dari amalan tersebut bisa juga untuk membantu orang lain Ki. Karena saya masih sangat awam , mohon dijelaskan posisi amalan itu sendiri Ki? berikut linknya saya sertakan: http://wongalus.wordpress.com/2010/10/06/perewangan/
2. Waktu yang paling baik untuk mengamalkan yang 3 hari itu kapan ya ki? apakah pagi, siang, sore atau malam ki?
Semoga amalan2 tersebut bisa berguna dan makin mempertebal rasa keimanan kita Amin.
Wassalamu’alaikum….
By: budi on 7 Oktober 2010
at 1:20 pm
Wa alaikum salam wrwb,
Alhamdulillah, semoga bermanfaat untuk anda dan orang-orang sekitar anda.
Menjawab pertanyaan anda :
1. Seperti halnya ketika anda bekerja dan beraktifitas, agama mengajarkan agar semua itu untuk diniatkan mencari ridho Alllah & untuk beribadah kepadaNYA. Sedangkan tujuan anda bekerja adalah mencari keuntungan dunia (uang/gaji). Maka dalam mengamalkan ilmu juga demikian, dari segi NIAT anda beribadah (mencari ridho Allah, memposisikan sebagai sarana doa). Dari segi TUJUAN anda mencari kemanfaatan / khasiat yang terkandung didalamnya.
Kedua hal ini tidak bisa dipisahkan, agar kita tidak tersesat. Coba bayangkan apabila ada orang belajar ilmu ghaib tetapi tidak mendasari NIATnya dengan mencari ridho Allah, tidak mendasari bahwa semua khasiat ilmu itu terjadi karena kuasa Allah, tidak mendasari bahwa rafal ilmu adalah sarana doa maka niscaya ia akan takabur lalu memuja doa-mantra, lupa kepada hakekat sejatinya doa-mantra dibuat oleh leluhur sebagai salah satu sarana memohon kepada Yang Maha Kuasa. Jika tidak didasari mencari ridho Allah maka orang akan menempuh cara-cara yang melanggar norma agama dan sosial hanya untuk mendapatkan kesaktian, seperti membunuh (tumbal), berbuat asusila (cabul), syirik dsb.
Maka dari itu saya sering menekankan hal ini. Sebagai pondasi spiritual yang baik bagi kita para pengamal ilmu.
Percayalah, jika niat anda benar, dan Tuhan meridhoi ikhtiar anda, niscaya alam semesta seisinya ini (manusia, binatang, tumbuhan, alam bahkan JIN dan Malaikat) akan mendukung turut membantu terwujudnya cita-cita anda.
Yang namanya Khodam itu, tidak dicari atau dipanggil pun kelak jika kondisi spiritual kita bagus akan datang sendiri. Menawarkan kesaktian, bantuan ini-itu dengan segala syarat yang diajukannya. Namun sebaik-baik khodam adalah yang bersedia datang atau membantu kita dengan ikhlas. Bukan karena dipanggil dengan syarat ini-itu, sesaji macam-macam dengan segala perjanjian dan pantangannya yang harus diikuti. Mereka sama seperti kita, manusia, tidak luput dari sifat lupa, salah dan kebimbangan hati. Tanpa pondasi spiritual yang mapan, keberadaan mereka dalam hidup kita hanya akan membuat diri kita terpuruk.
2. Amalkan dimalam hari. Semoga bermanfaat.
Nuwun,
By: Ki UmarJogja on 8 Oktober 2010
at 6:49 am
Ki Umar,
Sebagai pewaris, saya sudah mencoba mengamalkan beberapa bagian dari asma dan hizib yang Ki Umar ijazahkan. Apakah saya sudah bisa menerima ijin untuk mengijazahkan pada orang lain?
Jika sudah boleh, bagaimana caranya?
Jika belum, apa yang musti saya lakukan? Mohon penilaian dan bimbingan dari Ki Umar…
Wassalam.
By: haekal on 9 Oktober 2010
at 11:25 am
Salam pamuji rahayu,
Jika memang anda telah siap menjadi pengijazah, dengan segala tanggung jawab dan konsekuensinya maka insyaAllah nanti segera saya kirimkan Tatacara Doa Pengijazahannya via email.
Nuwun,
By: Ki UmarJogja on 9 Oktober 2010
at 7:18 pm
Salam Pamuji Rahayu,
Ki,apakah ini hanya suatu kebetulan selesai wirid ASR saya melihat langit seperti terbelah oleh cahaya. kondisi alam juga terang.Nuwun
By: r. wijaya on 14 Oktober 2010
at 9:40 am
Salam pamuji rahayu,
Jangan hanya “sepertinya” namun anda harus yakin, melihat jelas dengan mata hati dan mata kepala sendiri akan fenomena yang anda rasakan saat mengamalkan ilmu. Walaupun seakan-akan kejadian yang tidak mungkin atau mengada-ada. Tetapi itulah kenyataan yang harus dipercayai. Dari situlah keajaiban doa-mantra akan terbukti setiap kali kita ingin menggunakannya. Ingat, keilmuan Rasa Sejati adalah “Menguasai ilmu dengan melibatkan rasa pribadi”
Belajarlah dengan giat, disertai sabar dan tawakal. Jangan berhenti sebelum terbukti. Percaya kepada kuasa Tuhan, percaya kepada potensi diri pribadi, Jangan berprasangka buruk, nanti akan terbuka tabir dahsyat!
Nuwun,
By: Ki UmarJogja on 15 Oktober 2010
at 8:40 am
Salam Pamuji rahayu,
Betul Ki,Saya harus belajar dengan giat, saya harus menyadari melihat langit terbelah adalah bagian kecil dari Maha dasyatnya kuasa Tuhan. Ki, saya mau bertanya apakah dalam diri saya ada “warisan’ dari leluhur? teringat kata teman waktu kuliah di jogja dulu, teman melihat saya ada “warisan”dari leluhur, sempat juga Ki..pernah saudara(kebetulan bisa ghoib) memindah yg ada dalam tubuh ke tangan kiri. sewaktu saya tanya . saudara saya menjawab sejenis brajamusti. Nuwun
By: r. wijaya on 15 Oktober 2010
at 9:20 am
mantappppp……semakin ramai….semakin banyak saudara…..
maju terus ki umar.
semoga ki umar selalu dalam lindungannya..amin
By: cupetong on 15 Oktober 2010
at 12:42 pm
Semoga rahmat Allah senantiasa menyertai anda semua. Dikaruniai ilmu yang banyak, yang bermanfaat dunia-akherat. Amiin ya rabbal alamin.
Nuwun,
By: Ki UmarJogja on 16 Oktober 2010
at 7:52 am
ass.ki ada yang bilang mengamalkan asma sunge raja sebaiknya pake tingkatan conth tidak boleh mengamalkan asma sunge raja versi madura sebelum mengamalkan versi cirebon dahulu,karena tingkat kewingitannya yang berbeda2?mohon penjelasnnya ki..wass
By: hendra on 16 Oktober 2010
at 4:08 pm
Wa alaikum salam wrwb
Lah..kalau sang Guru yang mengijazahkan cuma punya 1 ASR bagaimana? Padahal selama ini beliau telah mengamalkannya dan semua baik-baik saja.
Maka beda Guru bisa juga berbeda tuntunan ilmunya. Makanya saya enggan membimbing ilmu yang didapat dari Guru lain, walaupun ilmu yang diamalkan sama. Sedangkan sang guru tersebut masih hidup. Resikonya terlalu berat.
Nuwun,
By: Ki UmarJogja on 17 Oktober 2010
at 1:14 pm
oh begitu ya ki,apakah bleh sy mengamlkan asma sunge raja tanpa ada guru,sy mengmbil dr blog kampus wong alus ki!
By: hendra on 17 Oktober 2010
at 4:43 pm
Salam pamuji rahayu,
Jangan seperti itu, lebih baik anda sekalian memohon bimbingan kepada Sesepuh KWA yang mengijazahkan ilmu tersebut. Saya rasa mereka tidak berkeberatan, sebab sudah menjadi kewajiban seorang pengijazah ilmu membimbing murid / orang yang mengamalkan ilmunya.
Nuwun,
By: Ki UmarJogja on 18 Oktober 2010
at 7:25 am
hehehehehe
Benar itu Ki,
Saya pribadi cukuplah hanya dengan ASR yang telah ki Umar Ijazahkan,,,,
Inti kekuatan ASR itu saya pribadi berpendapat bukan dari Versi, tapi dari penghayatan dan penyesuaiannya, dan juga semakin dipercaya maka akan semakin kuat… Ini lah yang peroleh dari tiap-tiap nasehat ki umar..
Namun untuk saat ini ya saya belum siap mengamalkannya ki,,,
By: deri on 17 Februari 2011
at 8:43 pm
ass.terima kasih ki atas bantuannya,menjawab pertanyaan2 saya!oh ya ki jujur sy ingin bertatap muka langsung dgn ki umar untuk silaturahim,tp sy malu karena sy bkan murid anda,dan sy bingung jika bertemu ingin bicara apa!wass
By: hendra on 18 Oktober 2010
at 7:59 am
Wa alaikum salam wrwb
Jangan sungkan seperti itu, saya juga manusia biasa seperti anda mas. Saya pun belajar dari anda semua disini. InsyaAllah bila ada jodoh kelak akan bisa bertemu.
Nuwun,
By: Ki UmarJogja on 18 Oktober 2010
at 8:43 am
klw boleh tau di jogja dimananya ki,ntar insyaallha bulan 2 sy ada rencana k jogja
By: hendra on 18 Oktober 2010
at 10:52 am
ass wr wb…ki umar,mau minta pencerahan ki,menurut ki umar ilmu asr tidak boleh ditulis,tp sy membaca di blok kampus wong alus lafas asr ditulis n sy jg membaca komen ki umar ada diblok tsb,klo menurut ki umar gmn?mohon pencerahan ki buat nambah wawasan…alfatehah slalu to ki umar
By: naswan azma on 19 Oktober 2010
at 7:44 am
assalamualaikum ki…ga perlu dijwb prtanyaan sy diatas,sy ud mengerti smuanya stelah membaca prdebatan diatas…klo lihat komen ki umar sy jd inget kanjeng sunan kalijaga,santun dlm brdakwah,kalem…smoga ki umar slalu diberi rahmat oleh Allah swt,amin….n mhn maaf ki sy blm bs menjadi pewaris resmi,mhn doanya agar sy bs secepatnya mndapatkan ijazah resmi dari ki umar…wassalam
By: naswan azma on 19 Oktober 2010
at 9:38 am
Wa alaikum salam wrwb
Saya pun belajar dari beliau Kanjeng Sunan Kalijaga dan para leluhur yang telah terbukti sukses menerapkan metode dakwahnya. Walaupun saya menyadari dengan sepenuh hati bahwa diri saya masih sangat jauhhh dari apa yang para Leluhur contohkan. Saya yang dhoif dan bodoh ini masih perlu banyak belajar.
Semoga Allah mengijabahi doa panjenengan sekeluargo.
Nuwun,
By: Ki UmarJogja on 19 Oktober 2010
at 9:00 pm
assalamuallikum .ki
amalan ini tidak diijasakan secara umum.bagaimana
caranya saya harus mempelajarinya?saya sangat ingin mengamalkanyasaya mohon petunjuk dari ki umar moga ALLAH meridhoi keinginan saya
wassalam
By: pur on 21 Oktober 2010
at 7:40 pm
Wa alaikum salam wrwb
Pertanyaan seperti ini, sudah pernah dijawab, Silahkan simak di komentar2 diatas.
Tentunya ilmu ini bukan kami saja yang memilikinya, Banyak sekali di internet ini yang menjabarkan ilmu ASR. Silahkan anda bisa mencari Guru yang mengijazahkan ASR yang sesuai dengan keinginan anda. Yang mungkin tanpa syarat, gratis dan sebagainya. Misalnya di blog Wongalus atau web lainnya.
Tatacara dan tatatertib mempelajari ilmu di Rasa Sejati ini sudah jelas, maka tidak perlu saya jelaskan lagi disini.
Nuwun,
By: Ki UmarJogja on 22 Oktober 2010
at 7:32 am
Ass
ki, kapan ya Asma sunge RAJAH, Di tulis di blog ini
By: BENY on 22 Oktober 2010
at 7:15 pm
Wa alaikum salam wrwb
Saat ini masih dikhususkan untuk Pewaris saja.
Nuwun,
By: Ki UmarJogja on 22 Oktober 2010
at 11:04 pm
Menurut saya tetap lah hanya diturunkan untuk pewaris saja ki….
Karena mereka yang cukup mengerti dan sudah lumayan memiliki pondasi saja lah yang bisa dipercaya untuk mewarisi ASR…
Dan juga ASR ini butuh kebijakan ki…….
By: deri on 17 Februari 2011
at 8:37 pm
assalamualaikum….@beny,asr tmasuk ilmu wingit jd ga boleh ditulis,baca halaman tata tertib
By: naswan azma on 23 Oktober 2010
at 7:19 am
Aswb. Terima kasih atas warisan Ilmu yg Bopo Guru kirim lewat email. Untuk ASR mulai merapal wiridnya hari / malam apa? Atau bebas harinya? Menurut Bopo Guru bagusnya mulai hari / malam apa? Jumlah bacaan harus dibaca sekali duduk atau bisa dicicil misalnya ba’da sholat 5 waktu? Trims atas infonya, semoga warisannya memberi manfaat.
By: Guspar38 on 26 Oktober 2010
at 8:46 pm
Wa alaikum salam wrwb
Nanti silahkan cek email.
Nuwun,
By: Ki UmarJogja on 27 Oktober 2010
at 4:57 am
ass
saya lagi mengamalkan asma sirr dan mohon doanya untuk bisa menjadi pewaris,
madah mudahan awal bualan depan saya bisa memenuhi syarat untuk jadi pewaris,
” ikut berduka cita atas terjadinya korban letusan gunung merapi”
wass
By: goal on 27 Oktober 2010
at 12:44 am
Wa alaikum salam wrwb
Semoga Allah mengijabahi doa dan harapan anda.
Nuwun,
By: Ki UmarJogja on 27 Oktober 2010
at 4:48 am
Wa alaikum salam wrwb
Semoga Allah mengijabahi doa dan harapan anda sekeluarga.
Nuwun,
By: Ki UmarJogja on 27 Oktober 2010
at 4:52 am
ass
ki mohon ijazahnya emailku anggitprayogi@rocketmail.com.email facebook ku
By: Anggit on 28 Oktober 2010
at 1:28 pm
ass.semoga kiranya ki umar di berikan ketabahan oleh Allah SWT menghadapi teman2 kita yang tidak sefaham dengan kata2 mahar/ijazahan,ingat ki semakin tinggi ilmu seseorang semakin kuat anginnya,semakin sholeh seseorang semakin kuat setan yang menggoda,klw menurut sy merekalah orang2 yang tidak tahu saling mengasihi sesama,jikalau ki umar serba menghitung uang maka mahar/ijazahan tentulah tidak seminim itu,sekedar info saja jika di media cetak ASR di maharkan versi 500rb, 2: 600rb sampai versi 5: 900rb, itupun blum bisa mengijazahin jika ingin bisa mengijazahin mahar 3 juta.sekedar info saja pernah suatu ketika sy hadir di kediaman habib luthfi seorang mursyid di pekalongan bagi penganut tarekat insyaallah siapa yang tidak kenal beliau,ketika ada seorang murid yang datang dan hanya meminta do’a melalui media air itu saja sang murid memberikan tanda asih(mahar) sungguh yang mengetahui ketulusan dan kebaikan ki umar hanya penguasa langit dan bumi(Allah)dan ki umar sendiri..wass mohon maaf ki bila ada kata2 yang salah.
By: hendra on 3 November 2010
at 6:38 pm
Wa alaikum salam wrwb
Pengalaman dan perjalanan hidup kita bisa bertemu dengan orang-orang mulia seperti para Guru, Syekh, Ulama, dan para sesepuh akan membuat kita lebih dewasa dan bijaksana dalam memandang sesuatu hal. Maka mari kita syukuri semua itu. Sebab tidak semua orang mau bersusah payah melangkahkan kakinya menempuh perjalanan antar kota sampai pelosok desa, ditengah terik panas matahari dan guyuran hujan guna mencari ilmu & ngelmu kepada para Guru.
Bagi yang mendapatkan ilmu dan ngelmu dengan lebih mudah, cukup dengan duduk didepan komputer dan buku. Maka biarlah mereka mensyukuri nikmatnya itu. Semua terdapat sisi positif (kelebihan) masing-masing. Tinggal bagaimana cara kita mengambil hikmah dan mensyukurinya.
Tak usah risau.
Nuwun,
By: Ki UmarJogja on 5 November 2010
at 1:39 am
Assalamualaikum WbrWb
Yang saya hormati Guruku Ki Umar,semoga Ki Umar sekeluarga dalam keadaan sehat wal afiat serta selalu dalam lindungan Tuhan YME..Amin Ya Robal Allamin.
Ki Umar yang saya hormati saya mau mengajukan beberapa pertanyaan mengenai cara-cara mengamalkan Asma Sunge Rajeh(ASR),adapun pertanyaannya sebagai berikut :
– Hari apa bagusnya ASR mulai di amalkan/di wirid ?
– Jam berapa mulainya ?
saya mau melaksanakan habis Sholat Ashar di Masjid Yang cukup besar.
– Apakah tiap pengulangan Lafad dalam Wirid harus diawali dengan Bismilah…..?
– Mengenai jumlah bilangan Wirid ada perbedaan khasiatnya apa engga ?
– Terus mengenai Tawasulan untuk sahabat Nabi SAW,malaikat Muqorrobin dan Qoribin,Nabi Khidir A.S mohon di tulis lengkap.
Saya cukupkan sekian dulu pertanyaannya,saya mohon maaf apabila merepotkan Ki Umar, maklum saya masih awam Ki dan biar gak bimbang di hati biar tambah yakin.
Saya ucapkan terima kasih yang sebesr-besarnya.
Salam Hormat
HALIM SUDRAJAT
By: halim sudrajat on 5 November 2010
at 8:52 am
Wa alaikum salam wrwb
Saya pribadi lebih suka mengamalkan mulai hari Selasa Kliwon atau Rabu Pon. Tengah malam. Dengan bacaan seperti yang telah anda terima itu. Sedang jumlah wirid tidak ada hubungan dengan khasiat. Untuk rapal bacaan Hadiah Al-fatihah bisa anda simak di Wirid Harian. Contoh rafal bacaan : “Khusushon ila hadroti …..”(sebutkan nama Nabi / Wali), lalu baca Al-fatihah 1 kali.
Nuwun,
By: Ki UmarJogja on 6 November 2010
at 8:30 am
Assalamualaikum Wr Wb
Saya ucapkan banyak-banyak terima kasih pada Ki Umar atas jawabannya dan bimbingannya.
Wassalam
By: halim on 6 November 2010
at 10:50 am
Ki Umar jogya kenapa asr bisa oleh non muslim? sebab setahu saya hanya muslim. di kwa harus muslim mohon penjelasan ki
By: star night on 10 November 2010
at 3:08 pm
Salam pamuji rahayu,
Bisa saja. Bahkan pada dasarnya semua ilmu boleh diamalkan oleh siapa saja. Permasalahannya sebenarnya ada pada diri orang yang akan mengamalkan itu sendiri. Entah tidak yakin, bertentangan dengan agama, kurang pas dengan hati dan semacamnya.
Pertanyaan untuk anda : Kenapa hanya bisa diamalkan untuk muslim saja?
Nuwun
By: Ki UmarJogja on 11 November 2010
at 1:13 pm
ass.wr.wb.
ki umar saya latif dari medan, saya mau ikut pengizahan asma sungeh rajah ki umar.
tapi ki, saya tidak punya REKENING BCA ki umar.
Gimana ya ki umar, biar mempermudah transaksinya.
By: abdul latif on 10 November 2010
at 4:59 pm
katanya ilmu islam gitu ki
By: star night on 11 November 2010
at 2:06 pm
Kalau masalah mahar mah tidak usah ambil pusing ki sing penting apik ilmune ora opo2 …..
By: star night on 11 November 2010
at 2:15 pm
ass, wejangan guru makin joss aja
sent Al Fatihah sohibbul Ijazah
By: prayoga.alif on 12 November 2010
at 9:20 pm
ass, wejangan guru makin joss aja
sent Al Fatihah sohibbul Ijazah
By: Amin Kum on 12 November 2010
at 9:20 pm
Assalamualaikum.. maaf, ki.. saya mau nanya. beberapa bulan yg lalu saya prnh mimpi diberi amalan ini INNA QUWWATILLAH INNA QUWWATI itu kira kira asr atau rdr versi mana y? thanks.
By: GUPITO on 13 November 2010
at 12:38 am
Wa alaikum salam wrwb
Sepengetahuan saya, itu hanya lafal penggalan saja. Masih butuh dikaji kembali sebelum diamalkan.
Nuwun,
By: Ki UmarJogja on 13 November 2010
at 7:06 am
Salam
Guru Ki Umar Mohon bimbingannya,setelah ritual saya coba masih belum berhasil,apa saya salah mewiridnya,mohon di cek
Nuwun
By: edi on 13 November 2010
at 12:02 pm
Salam pamuji rahayu,
Sama seperti pelajaran saat mengamalkan Ajian Kalacakra kemarin. Coba ingat kembali, kuncinya. Jangan fokus atau terkesan menggantungkan keberhasilan kepada Rafal Doa-Mantra. Penghayatan diri itulah yang penting. Menjadi pintu gerbang dari segalanya.
Nuwun,
By: Ki UmarJogja on 16 November 2010
at 2:34 am
Salam
Nanti malam saya akan mulai ritualnya,mohon doanya Guru moga Berhasil
Nuwun
By: edi on 16 November 2010
at 7:53 am
Mungkin itu bacaan kunci ya, ki? sbnr nya saya sangat sering mimpi diberi amalan tp lupa semua krn panjang panjang, cuma itu yg saya ingat, krn pendek.
By: GUPITO on 13 November 2010
at 11:50 pm
Nuwun atas jawaban nya Ki Umar.
By: GUPITO on 13 November 2010
at 11:54 pm
Assalamualaikum Wr Wb
maaf baru nongol lagi ni Ki,
Ki ga apa-apa kan Ki saya langsung loncat langsung ngamalin Asma Sunge Rajeh,tadi malam saya baru beres ngamalin Asma Sunge Rajeh.
Mohon Doanya dari Ki Guru Umar semoga menjadi ilmu yg penuh dgn keBerkahan dari Alloh SWT..
By: halim on 14 November 2010
at 8:10 am
Wa alaikum salam wrwb
Saya percaya setiap pewaris memiliki alasan tersndiri dalam menentukan setiap langkahnya. Teriring doa dari kami untuk kesuksesan anda. Semoga Allah mengijabahi.
Nuwun
By: Ki UmarJogja on 16 November 2010
at 2:05 am
Benar kata Ki Umar, Meskipun telah menjadi pewaris, namun saya pribadi belum mengamalkan ASR ini. Karena saya menyadari, saya belum cukup bijak untuk mengunakan ASR ki,,, dan saya tidak mau terlalu gegabah sehingga salah dalam menggunakannya…
Saat ini, saya sangat menikmati teknik Medatasi yang ki umar Ijazahkan, hehehehe
Tidak tahu mengapa tapi rasanya enak saja…
Saya pun percaya, bahwa dalam ngelmu ada tahapan tersendiri dan tidak perlu terburu-buru. Hayati satu alaman, bila telah terpatri baru lah ke ilmu selajutnya,,
By: deri on 17 Februari 2011
at 8:33 pm
Assalamualaikum. Salam kenal dan salam hormat takzim saya untuk aki sekeluarga dan para sedulur semua..
Sekedar menyapa dan mendoakan smoga Tuhan meridhoi dan merahmati kita semua..
Wassalamualaikum..
By: Dewa Salah on 14 November 2010
at 5:52 pm
Amin Ya Robal Alamin
By: halim on 14 November 2010
at 6:27 pm
assalamualaikum ki…
gm cara saya bisa memplajari sunge rajeh..
By: donar on 16 November 2010
at 4:30 am
Salam buat Ki UMAR guru ku semoga Rahmat Allah beserta mu dan Allah mensucikan ruh mu …..berkah dunia dan akhirat Amin…Amin…Amin…
By: Amin Kum on 16 November 2010
at 11:39 am
Ass, Ki setelah ASR selesai diamalkan kemudian setiap harinya masih perlu dibaca/wirid lagi apa tdk
terima kasih Al Fatihah utk Sohibbul Ijazah
Wass
By: Amin Kum on 16 November 2010
at 11:45 am
salam hormat ki. salam kenal, saya bisa ikut ijasah asr versi grobogan ki, hp nya bisa di sms kehp saya ki 0811877211 dan email saya bharnanto @ yahoo. com, terima kasih.
By: bambangharnanto on 17 November 2010
at 11:25 am
Wa alaikum salam wrwb
Salam pamuji rahayu,
Kpd Yth :
@Dewa salah : Salam paseduluran. Terimakasih telah berkenan berkunjung di blog Rasa Sejati.
@Donar, @Bambangharnanto : Silahkan menjadi Pewaris. Sebab ilmu ini hanya kami ijazahkan kepada Pewaris para saja.
@Amin Kum : Tidak ada keharusan. Yang penting jangan sampai lupa. Semoga bermanfaat.
Nuwun,
By: Ki UmarJogja on 18 November 2010
at 8:20 am
Assalamualaikum, Ki Umar Jogja,,
Baru beberapa kali ini saya liat blognya panjenengan,, dan saya simak diskusi2nya,, dan saya suka sekali dengan tanggapan2 ki umar menjawab setiap pertanyaan dgn bahasa yg enak, terpelajar. mudah2an Ki Umar selalu dalam keadaan sehat dan selalu lebih bijak. amiinnn,,
salam kenal Ki Umar Jogja,, saya dari Bandung. 🙂
By: Raden Gangga Partawaidjaja on 18 November 2010
at 4:10 pm
Wa alaikum salam wrwb
Salam kenal kembali. Terima kasih telah berkenan berkunjung di blog RasaSejati. Teriring doa dari kami semoga anda sekeluarga senantiasa dalam lindungan dan limpahan kasihsayang rahmat Illahi.
Nuwun,
By: Ki UmarJogja on 20 November 2010
at 8:24 am
ass…Ki Umar dan juga sobat2 sekalian
maaf KI mungkin kurang sopan, saya mau tanya dan mohon pencerahannya.(saya benar2 bodoh dalam keilmuan)
dulu saya pernah di ijazahi guru, katanya ASR, sy amalkan dan memang dahsyat sekali, tapi karena kedahsyatannya pula saya hentikanan pengamalannya.bukan karena efeknya negatif tapi lebih cenderung karena rasa sosial masyarakat.Karena salah satu faedahnya, pantang sekali melihat nahi mungkar. orang lain bicara bohong saja, kita tahu dan langsung bereaksi marah memaksa orang itu bicara jujur.(kita sadar tapi rasanya jadi gak enak. karena itu bukan urusan kita.) saat saya buka blog ini, timbul keinginan tuk bertanya.ASR yg saya terima lisan dan tertulis dan di amalkan setelah sholat dan didalam rumah. Ki saya mau bertanya apakah yg saya amalkan itu benar ASR(dari versi mana) dan kalo bukan ASR. apakah nama amalan itu. Maaf ini saya tuliskan kalimatnya :”IF TA IM BILA IM NAIM”. Ki dengan segala kerendahan dan kebodohan wawasan saya tentang keilmuan. Saya mohon penjelasan Ki Umar.Atas perhatian dan bantuannya saya haturkan terima kasih.Wass…
By: bashiroh on 20 November 2010
at 3:23 pm
wa alaikum salam wrwb
Mohon maaf, saya tidak tahu amalan itu.
Saran saya, sebaiknya luruskan kembali niat dan amal-an anda itu.
Sepertinya anda sudah salah dalam mensikapi ilmu. Lebih tunduk kepada perintah ilmu ghaib daripada Gusti Allah. Anda bersedia menegakan Amar Ma’ruf Nahi munkar lantaran ilmu ghoib, takut melanggar pantangan ilmu ghoib, bukan ikhlas karena menjalankan perintah Allah ta’ala. Padahal jelas sekali, baik anda berilmu maupun tidak berilmu ghaib, yang namanya membela kebenaran itu tetap harus ditegakkan.
Astagfirullah….3x
Nuwun,
By: Ki UmarJogja on 22 November 2010
at 8:03 am
ass….Ki semoga selalu dalam ridho ALLAH
trims atas tanggapan dan sarannya.tp ada bbrp hal yg perlu diluruskan krn sprtinya ada yg kurang nyambung, :
1. klo ki blm th itu amalan apa, ya gak apa.
2. Ki bilang ada ilmu/tidak kita tetap hrs mencegah nahi mungkar itu benar.tp klo ki bilang ” sy Lebih tunduk kepada perintah ilmu ghaib daripada Gusti Allah. sy bersedia menegakan Amar Ma’ruf Nahi munkar lantaran ilmu ghoib, takut melanggar pantangan ilmu ghoib, bukan ikhlas karena menjalankan perintah Allah ta’ala. ” + ada ucapan “Astagfirullah….3x”
ini sy kurang setuju. tp sy gak permasalahkan, karna sy yakin ada yang kurang nyambung/salah pengertian antara kita.
begini KI, ilmu ini bg sy cukup baik, cuma karakternya sgt keras terhadap nahi mungkar.atau segala sesuatu yg bertentangan dg hukum Allah.
misalnya : ada orang lain sedang bicara tp antara mereka ada yang bohong, kita langsung tahu dan langsung bereaksi marah memaksa orang itu bicara jujur, padahal mereka gak ada hubungan dengan kita. kira-kira hal sperti ini terlalu keras gak dlm sikon masyarakat kita.? benar soal nahi mungkar. tp bg sy kitapun hrs melihat sikon.jgn langsung main hantam saja. pernah terjadi, ada sekelompok anak muda lagi asyik minum-minuman keras sambil main gitar. tiba-tiba sy lewat situ dan melihat kegiatan mereka. tanpa basa-basi sy langsung hampiri dan menghancurkan semua botol cangkir meja dan marah2 ke mereka. mereka bubar dan mati ketakutan. setiap terjadi seperti ini gak ada mereka yang berani melawan dan sy pun rasanya punya keberanian tanpa tanding. ini semua sy alami dengan sadar bukan kerasukan. sekali lagi, benar soal nahi mungkar. tp klo begini bgmn ? pihak yg terkait(penegak hukum) sj mungkin gak mau seperti ini. karakter seperti inilah yg membuat sy berhenti mangamalkannya. bukan sy gak mau mncgh nahi mungkar atau mncgh karna ada ilmu. nahi mungkar jg ada ketentuannya, minimal dalam hati kita gak suka melihat hal yg melanggar syariat itu terjadi. itu sj yg prlu sy luruskan dan semoga KI bs memahaminya.dan sy mohon maaf jika ada kata2 sy yg kurang enak didengar atau terkesan sombong.itu semua apa adanya, sy gak mau berbohong krn sesugguhnya didalam diri manusia ada yang menyaksikan/bashiroh.trima kasih KI atas saran dan pengiklasan ijazahnya.wass….
By: bashiroh on 23 November 2010
at 11:20 pm
Basriho@: wah..Kok ASR diamalkan didalam rumah? bukannya itu menjadi pantangan untuk tiap-tiap pemilik ilmu ASR???
By: deri on 17 Februari 2011
at 8:27 pm
Assalamu’alaikum, Ki Insya Allah stlh tanggal 26 bulan ini saya bermaksud menjadi pewaris:) … Ki tolong bantu saya ya:)
By: Media Esa Wahyuna on 21 November 2010
at 11:52 pm
Wa alaikum salam wrwb
Kami turut mendoakan, bila memang niat anda lurus dan ikhlas, semoga Allah mengijabahi doa dan harapan anda tersebut.
Nuwun,
By: Ki UmarJogja on 22 November 2010
at 8:06 am
Ki Umar salam sejahtera ki umar saya minta ijin untuk mengamalkan salah satu keilmuan yang ada di blog anda saya tertarik dgn asma SIR
By: star night on 22 November 2010
at 10:43 am
Dimana orng-pun Tahu kalau mempunyai Ilmu Tidaklah Pamer atau memberikan perntaan misal: bahwa saya yang mempuntai Ilmu Songai Rajeh………..
Haruslah menyembunyikan diri biar tidak dikatakan SOMBONG, ingat itu salah satunya pantangan ilmu saudara
By: WongAngon on 26 November 2010
at 10:58 pm
Salam pamuji rahayu,
Terimakasih atas saran dan masukannya untuk kami.
Nuwun,
By: Ki UmarJogja on 27 November 2010
at 7:36 am
Allah lebih mengetahui sesiapa yg berniat membantu agama dan sesiapa yg menjual agama, atau sesiapa yang menyembunyikan ilmu, sesiapa yang dalam keadaan sembunyi padahal setan bertengger didadanya, dan berkata: ” Akulah tersembunyi lagi berilmu Tinggi”. semoga kita semua diberkahi lg dirahmati sebanyak mahluk ciptaanNYA. Wassalam
By: Media Esa on 27 November 2010
at 11:11 am
Ki UmarJogja : sepertinya anda hebat sekali !!!!
Tp lebih hebat jika ada DIAM dan coba materi blog lain !!
By: RAJAWALI EMAS on 29 November 2010
at 3:41 am
@rajawali emas…maksud anda apa…!!!
By: samber nyowo on 29 November 2010
at 6:14 am
salam pamuji rahayu
mati sakjroning urip (mati dalam hidup)/ matinya nafsu dalam belajar spiritual akan membuka pengalaman hidup. belajar tentang ilmu jika yg dikehendaki hanya tuah nanti akan sia-sia.
nuwun
By: r.wijaya on 29 November 2010
at 11:57 pm
Assalamu’alaikum, wr wb, sedikit sharing…
kemarin saat hujan saya uji coba baca ASR mohon sama Allah SWT utk menghentikannya. Baru 2x bacaan, hujan yg begitu deras langsung berhenti, aneh …padahal sedang deras-derasnya. tapi sayang saat minta didatangkan hujan lagi tidak terjadi. Kurang tirakatnya mgkn 😉
Kebetulan atau efek ASR ??? Wallahu alam. anyway …thanx ya Ki atas limpahan ilmunya.
By: diah N on 30 November 2010
at 9:28 am
Wa alaikum salam wrwb
Mantap ! Teruslah aplikasikan ilmu dalam kehidupan sehari-hari, agar anda semakin yakin dengan ilmu yang telah anda miliki. Untuk memohon hujan kembali caranya ambil benda alam (tanah, batu, daun atau yang lain) yang masih kering. Kemudian anda basahi memakai air, lalu bacakan ASR. Lalu ucapkanlah: “Basahilah bumi seperti basahnya batu / daun / tanah ini karena Allah ta’ala.” Mari kita lihat kejadian khairul adat selanjutnya. ^_^
Rahayu.. rahayu.. rahayu
By: Ki UmarJogja on 2 Desember 2010
at 8:13 am
Alhamdulillah, dgn tidak bosan2nya sya terus menyimak komentar para sedulur semua akhirnya dapat jg cara biar bs manggil hujannya kembali, padahal sya baru ja mau nanyain hal itu ki,,, hehe ^_^
Kapan-kapan, tolong diwedar juga tata cara yg pernah ki Umar lakukan dalam mengaplikasikan ASR ini dalam kehidupan. . .
Sebelumnya sya ucapkan terima kasih banyak Guru, Al-fateha sent. . .
By: Deri on 24 April 2011
at 2:36 am