Kajian MANTRA 2

MENSIKAPI MANTRA


Hakekat Mantra

Sebenarnya mantra tidak punya kekuatan apa-apa. Terbukti bila mantra dibaca oleh orang awam yang tidak mengerti ilmu mantra, maka tidak akan berefek apapun kepada dirinya. Cobalah meminta seorang anak kecil menggenggam gembok lalu suruh membaca mantera Pembuka Gembok tanpa kunci, apakah dijamin bisa terbuka seketika? Atau cobalah baca mantra kebal, kemudian iriskan sebilah pisau ditubuh anda, apakah menjamin badan anda akan kebal? Tentu saja tidak menjamin berhasil! Karena sesungguhnya mantra juga merupakan sebuah doa permohonan kepada Yang Maha Kuasa. Adapun bila setelah membaca doa atau mantra lalu terjadi kejadian diluar nalar, irasional, kemampuan luar biasa, tentunya semua itu terjadi atas kehendak Tuhan Yang Maha Kuasa.

Semua buku doa dan zikir pasti memuat mantra. Setiap orang Islam meyakini bahwa  ayat suci Al-Quran memang menjadi penawar (obat) dan rahmat bagi orang-orang beriman (Q.S. Al-Isra:82). Banyak hadist yang menceritakan tentang ayat suci Al-Quran yang berkhasiat sebagai sarana penyembuhan. Misalnya surat Al-Fatihah yang oleh seorang sahabat Nabi, bisa digunakan untuk menyembuhkan orang yang terkena racun ular. Bahkan Ibnul Qayyim, seorang ulama besar, senantiasa menggunakan surat Al-Fatihah untuk menyembuhkan berbagai penyakit.

Meskipun tak satupun orang muslim yang meragukan Al-Fatihah, tapi kenyataannya tidak semua orang bisa mengobati dengan surat Al-Fatihah. Hanya orang yang mengetahui rahasianya, memenuhi syarat dan mendapat pertolongan dari Allah-lah yang bisa mengobati dengan Al-Fatihah.

Walaupun belum bisa menggunakan Al-Fatihah sebagai obat segala penyakit, tapi tak satupun dari umat muslim yang berani meremehkan Al-Fatihah, apalagi mengatakan bahwa Al-Fatihah tidak manjur. Justru mereka menyalahkan diri sendiri karena memang dirinya belum ahli mengobati dengan Al-Fatihah.

Mantra tidaklah sepadan jika disandingkan dengan Al-Fatihah, tapi hendaknya seperti inilah kita menyikapi mantra yang hakikatnya hanya perantara untuk memohon pertolongan Tuhan.

Mantra yang sah

Dipandang dari tujuan permohonan, mantra ada 2 jenis. Pertama, mantra yang sebetulnya adalah doa permohonan kepada Tuhan. Kedua, mantra yang berupa kalimat-kalimat untuk menghadirkan atau meminta bantuan kepada arwah leluhur atau makhluk halus (Jin). Tentu saja mantra jenis kedua ini sebaiknya tidak digunakan karena haram menurut hukum semua agama. Merupakan perbuatan menyekutukan Tuhan (syirik).

Memang tidak dipungkiri bahwa banyak juga lafal mantra yang mengandung kesyirikan, permohonan kepada makhluk halus atau menyekutukan Tuhan. Namun tidak semua mantra seperti itu. Banyak juga mantra yang menyandarkan kekuatan kepada Tuhan. Jelas kalimat dan maknanya. Adapula yang mengandung metafora atau perumpamaan, namun bila mau belajar maka akan dimengerti juga maknanya.

Mensikapi hal ini maka harus bijaksana. Bahkan Nabi Muhammad SAW sendiri sangat bijaksana dalam hal ini. Di dalam sebuah hadist Abu Dawud diriwayatkan bahwa ada seorang yang datang kepada Nabi Muhammad saw, dan bertanya: “Pada masa jahiliyah dahulu kami memakai mantra, bagaimanakah itu ya Rasul Allah?” Jawab Nabi: “Bawa kemari mantera kamu itu, kalau tidak ada perkara-perkara syirik didalamnya, maka tidak mengapalah.”

Ini artinya sebelum mengatakan halal-haram, ada baiknya ditelaah terlebih dahulu. Jangan asal “pukul rata”.

Laku Tirakat

Berbagai bentuk laku tirakat dalam Mantra seperti puasa mutih dan lain sebagainya memang tidak ditemukan dalam hadis. Karena ini caranya orang daerah berpuasa. Misalnya di daerah Jawa dikenal puasa Mutih, Patigeni, Ngrowot, Ngasrep dan lain-lain. Mensikapi hal ini juga perlu dikaji dengan bijaksana. Mana yang diperbolehkan mana yang diharamkan.

Perlu diketahui bahwa setiap amal perbuatan yang tidak menyalahi hukum syarak, tidak berlawanan dengan nash (kitab Allah dan Sunnah Rasul), dan tidak mendatangkan akibat buruk, tidaklah termasuk bid’ah. Jadi selama perbuatan tidak merugikan orang lain dan dirinya sendiri, dan bahkan mendatangkan manfaat dalam kehidupan ini, maka ia bukan bid’ah.

Mantra tak ubahnya seperti doa-doa khusus. Contoh dalam islam, ada doa-doa yang diajarkan para nabi dan ulama untuk keperluan-keperluan khusus seperti kerezekian, menyembuhkan, menangkal wabah, mengusir jin pengganggu dan sebagainya. Bedanya, mantra yang diajarkan oleh para leluhur lebih mudah dipahami karena menggunakan bahasa daerah setempat dan sedikit bahasa arab. Sedangkan isi dari tujuan mantra tetap memohon kepada Tuhan.

***

Ki UmarJogja
rasasejati.wordpress.com

Tanggapan

  1. Alhamdulilah…

    Terimakasih banyak ki atas pencerahannya, saya juga mau minta izin/ ijazah nya untuk mengamalkan semua ilmu yang telah ki umar ijazahkan di blog ini, insya Allah jika ada rizqi nanti saya ingin minta ijazah resmi dari ki umar, semoga barokah dan di ridhai Allah, amin

    • Salam pamuji rahayu,

      Terimakasih telah berkunjung di blog Rasa Sejati, Semoga ada manfaatnya. Silahkan mengamalkan ilmu-ilmu disini, jika dirasa bermanfaat. Semoga Allah mengijabahi.

      Nuwun,

  2. Subhanallah… Sungguh penjelasan ki umar memang maknyus,,menilik dr semua kata2 ki umar yg ada diblog ini saya pribadi menilai memang panjenengan pantas menjadi sosok seorang guru,yg pantas di gugu dan ditiru,kulo pribadi pengen banget jadi murid ki umar,dan mohon keiklasannya bila ada keilmuan diblog ini saya amalkan,smoga ki umar beserta kluarga selalu dlam lindungaNYA,bnyak rejeki,ditebehke saking rubedo kalis ing sambikolo,. Amin,,dan mohon doanya ya ki smoga rizqi saya melimpah agar secepatnya saya mengikuti ijazah resmi dari ki umar,, jujur keadaan saya saat ini masih terlilit hutang,mhon doa ki umar agar hutang2 saya lekas terbayar,..dan cepat2 ikut jadi pewaris resmi ilmu2 ki umar..

    • Salam pamuji rahayu,

      Monggo, silahkan mengamalkan ilmu-ilmu disini bila dirasa bermanfaat untuk anda sekeluarga. Semua ada masa dan waktunya, maka lebih baik sekarang amalkan ilmu yang bisa diamalkan. Tunaikan kewajiban yang harus dibayarkan. Semoga Allah mengijabahi doa dan harapan anda sekeluarga.

      Nuwun,

  3. Salam pamuji rahayu ugi,trimakasih wewalarnya ki,smoga keajaiban yang Esa,segera menghampiri saya beserta keluarga saya,sehingga saya pribadi segera menunaikan kewajiban yg saya harus bayarkan,dan mungkin panjenengan ada kiat kusus ki,untuk sarana saya agar hutang2 saya segera terbayar mohon dg kerendahan hati untk menghub saya di 085735444347,saya bener2 pusing ki dengan tanggungan saya ini.. Sebelumnya trimakasih..

    Nuwun..

    • Salam pamuji rahayu,

      Sowan kepada para guru, alim ulama yang sholeh didaerah anda. Mohon doa restunya. Jangan mengesampingkan keberadaan mereka yang telah tinggal di daerah anda. Dari doa-doa merekalah daerah anda masih diberikan karunia oleh Allah. InsyaAllah, jalan rizki anda lebih terbuka lebar.

      Nuwun,

  4. Trimakasih ki… Ki umar memang orang yang bijak,dan bisa dtrima akal dlm memberi solusi,dan saran,,

    suwun,,

  5. Ass
    god broo
    begitu juga dengan merayakan maulid nabi,itu juga tidak diajarkan tetapi intinya mendekatkan diri pada gusti Allah

  6. Apa yang diberikan rasul kepadamu maka terimalah,dan apa yang dilarangnya bagimu maka tinggalkanlah ;dan bertakwalah kepada Allah sesungguhnya Allah sangat keras hukumannya (Qs al hasyr : 7)
    sementara saya tidak pernah mendengar larangan melakukan tirakat

    Bid’ah dibedakan menjadi 2
    1 Bi’dah hasanah
    2bi,ah sayii’ah
    ada bidah yg diperbolehkan sesuai dgn

    Barang siapa meniciptakan gagasan yang baik dalam islam,maka ia memperoleh pahalanya dan juga pahala orang yg menjalankanya dengan tanpa dikurangi sedikitpun, dan barang siapa menciptakan gagasan yg jelek dalam islam,maka dia terkena dosanya dan dosa orang yg melaksanakannya dgn tanpa dikurangi sedikitpun (HR MUSLIM )
    DARI HADIST DIATAS MELAKUKAN TIRAKAT ITU SANGAT BAIK DIMANA KITA HANYA MAKAN NASI PUTIH DAN AKAN MUNCUL SIFAT BERSYUKUR

    PATI GENI DULU SEBELUM JADI NABI RASULULLOH PERGI KEGUA HIRA SENDIRIAN UNTUK MERENUNGKAN DIRI

    MOHON MAAF,SAYA JANGAN DIHUJAH EGO YA SAYA CUMA MENYAMPAIKAN

    WASALAM

  7. kalo aji kudup melati musyrik??????/

  8. Nuwun sewu Assalamualaikum warohmatullahi wabarokatuhu. Ki Umar njeng sinuwun inkang kulo tresnani, kulo jaman sudah 7 tahun yang lalu berteman dengan orang beneer bener orang dulu dia bercerita dan ngasih amalan mantra yang udah tua dsan mungkin jarang ada, sebagai wacana biar nggak hilang, saya tulis mantranya sperti ini:
    BISMILLAHIRROHMANIRROHIM
    GUNG SINUNG JAGAD PETENG BUMI MENENG,WAH BADANKU KANG MAHA SUCI , INGSUN AREP NGAMPILES SI JABANG BAYI … {TARGET} ASAL SEGARA DADI ASAT ASAL WATU DADI BENGKAH KADI KAPUK SELAMBA LAMBA DLIGANG SEPINDAH INGSUN NGAWERUHI, DLIGANG KAPINDO INGSUN NGAWERUHI, DLIGANG KAPING TELU INGSUNG NGAWERUHI…….. DLIGANG KAPING SEWU INGSUN NGAWERUHI NGAWERUHI SAKING KERSANE ALLOH LAILAHAILALLOHU MUHAMADURROSULLAH. Bagimana menurut kajian ki umar mantra ini pernah diamalkan orang tersebut dan menghadapi pengeroyokan sampai seratus orang semuanya kabur pada berantem sendiri, karena raga si pengamal merasuk pada searatus orang tersebut sehingga saling jotos. ini kisah nyata namanya pak Tonari dari kampung lennggak wanarta bantarbolang pemalang jateng. dan menurut ceritanya mantra ini pernah digunakan merampok, dan yang dirampok kocar kacir pada berantem sendiri, mantra ini dari nenek moyang keluarga itu., bagaimana pendapat ki Umar

    • Salam pamuji rahayu,

      Seperti halnya mantra yang lain, pamor kehebatannya bukan saja terletak pada rafal mantra itu sendiri, tetapi juga berkaitan dengan ijazah resmi dari sang pengamal (Guru) sebelumnya. Dengan demikian insyaAllah tuah mantra-aji diatas bisa anda rasakan mirip dengan apa yang pernah dirasakan oleh sang Guru. Monggo, bila ingin merasakan khasiat nyata seperti itu mintalah ijazah resmi (bimbingan langsung) dari pak Tonari. Inilah mekanisme tuah & ijazah ilmu ghaib.

      Nuwun,

  9. ini satu lagi pembahasan soal mantra yang saya temui di kolom kajian kuhlu sungsang. Semoga para sahabat bisa menyimak dan lebih memahami arti mantra tsb :
    =======
    “Sesungguhnya mantra itu bukan sekedar lantunan doa dalam bahasa. Tetapi juga merupakan kata kunci, atau saya biasa menyebutnya Asma Kunci. Mudahnya misalnya anda berusaha menghafal selembar artikel terdiri dari beberapa paragraf, nah untuk mempermudah mengingatnya anda menciptakan kata kunci yang mudah anda ingat untuk setiap paragrafnya. Lalu anda satukan kata-kata kunci tersebut, maka sekilas tampak seperti sebuah kalimat bukan? Tetapi kalimat itu akan menjadi aneh manakala dibaca dan diartikan secara harfiah. Terasa tidak nyambung satu kata dengan yang lainnya. Yang bisa mengerti hanya anda sendiri, karena anda yang membuatnya untuk mengingat-ingat (menghafalkan) seluruh paragraf artikel tersebut.

    Atau memakai perumpamaan Syair, sajak, puisi. Kalimat-kalimat dalam sebuah syair mungkin sulit diartikan secara harfiah. Dibutuhkan keterlibatan rasa untuk mengerti makna sesungguhnya dari bait-bait syair. Bila anda bisa mengerti bahkan sampai menghayati, bukan tidak mungkin anda juga akan merasakan apa yang dirasakan oleh hati sang penyair. Bahkan jika syair itu sedih, anda akan ikut sedih bahkan menangis.

    Demikian juga dengan Mantra, merupakan kata kunci dari fenomena ruhani yang dialami oleh sang spiritualis. Misalnya dalam sebuah mantra Jawa adalah rafal “Ono Cahya mangan cahya” itu kalo diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia artinya “Ada cahaya makan cahaya” Ini memiliki nilai rasa bahasa yang berbeda. Apakah yang dilihat oleh sang spiritualis dalam fenomena ruhaninya itu, hingga keluar ungkapan “ono cahya mangan cahya”?? Sebenarnya itu menunjukan bahwa ada antimateri bersingungan dengan antimateri lalu memunculkan cahaya. Atau mudahnya, ada percikan sinar yang saling bersinggungan dengan percikan sinar yang lain. Itu adalah listrik!! Yaitu jaringan listrik yang ada di dalam tubuh sang spiritualis (terjadi dalam fase meditatif, sehingga terbuka hijab keghaiban dirinya). Biasanya kata-kata ini ada dalam sebuah mantra penguat.

    Menakjubkan. Sebelum dunia Barat menemukan adanya jaringan listrik di tubuh manusia, dan menemukan alat untuk mendeteksi jaringan listrik otak, Berabad-abad lampau para pinisepuh telah lebih dulu mengetahui adanya energi listrik tubuh ini. Hanya saja semua disampaikan dalam bahasa lugas sehari-hari. Sebab para pinisepuh tidak pernah memberi nama baru, misalnya Atom, listrik, partikel dan sebagainya. Orang dulu menyebut atom sebagai dzarah (biji sawi), menyebut antimateri dan listrik sebagai cahya mangan cahya. Semua memakai bahasa yang dikenal sehari-hari.

    Untuk diketahui, penafsiran sebuah mantra bisa saja berubah, sesuai dengan tingkat pemahaman setiap pengamal mantra tersebut.

    Nah, kembali kepada translite Bahasa Mantra ke dalam bahasa Indonesia itu bisa saja untuk beberapa mantra. Khususnya mantra umum yang mirip dengan sugesti. Diluar itu, saya tidak berani merubahnya. Sebab bisa salah arti dan memiliki rasa bahasa yang berbeda. Begitupula dengan Asma Sirr dan Asma Sunge Rajeh. Setiap bahasa memiliki rasa tersendiri.

    Jadi ini bukan semata-mata masalah keyakinan saja. Mantra adalah bagian dari ilmu ghaib. Barangsiapa bisa menyingkapnya niscaya akan tahu fenomena apa yang pernah ditangkap oleh sang pemilik mantra tersebut. Dengan demikian, secara otomatis daya (efek) dari tersingkapnya fenomena tersebut akan memberi dampak terhadap diri pengamal mantra, yaitu bisa berupa daya linuwih, kesaktian atau kejadian diluar adat kebiasaan. Hal ini sulit dicapai manakala rafal mantra sudah tidak lagi murni (asli). Cenderung menyesatkan dan mungkin tidak mengeluarkan tuah.

    Demikian sekilas penjelasannya. Bila banyak waktu senggang nanti saya ulas lebih jauh lagi.

    Nuwun,

  10. bagaimana cara penyatuan keempat elemen melalui mantra

  11. ku mau tanxa nich bagaimana cara buang untalan minxak 7 dlam badan kita?

  12. kak apa 4 elemen dalam tubuh kata kak !!!!!!!!!!!!

  13. Assalamualaykum Ki, saya pernah membaca artikel anda, tapi lupa di judul apa, makanya saya berkomen di halaman ini, setidaknya agak nyambung dengan topik hyang di bahas….anda pernah mengatakan bahwa intinya agama itu bermuara pada satu Tuhan, dan anda mengatakan bahwa agama itu sama, tapi sekali lagi saya lupa judulnya……yang saya tanyakan, padahal Allah berfirman, bahwa agama yang diridoi Allah adalah Islam, dengan pengertian agama selain Islam tertolak…bagaimana penjelasan Ki?trims, atas tanggapannya

    • maaf ki Umar, saya ingin mencoba menjawab
      bahwa inti agama itu adalah tauhid, satu Tuhan, adalah benar
      titik krusialnya adalah
      1. bagaimana masing-masing agama men sifat i Tuhan itu bebeda-beda (ygabdiang benar mensifati Tuhan, itulah yang benar)
      2. bagaimana bersikap sebagai hamba Tuhan dan bagaimana cara mengabdi / menyembah Tuhan juga berbeda

      islam mensifati Tuhan yang satu (Allah) itu sesuai petunjuk, sang mu’jizat agung yakni Al qur’an yang diwahyukan utusan kpd utusan/rosul terakhir yaitu Muhammad saw.
      dan tata cara menyembah dan bersikap sebagai hamba juga diajarkan Allah melalui nabi Muhammad saw.
      maka, orang yg masuk islam mengucap dua kalimad syahadat/pengakuan/penyaksian yaitu, takk cukup hanya laa ilaaha illallah tapi juga harus muhammadarrosulullah

      pada agama lain muhammadurrosulullah nya ini yang tidak , maka keyakinan bagaimana sifat Allah dan cara menyembahnya menjadi berbeda sehinnga tidak bisa dikatakan bahwa semua agama adalah sama

      *smoga bermanfaat, mari kita tunggu penjelasan dari ki Umar


Silahkan Bertanya & Berdiskusi dengan Sopan :