ASMA’ SUNGE RAJEH
Dikalangan penggemar ilmu hikmah Nusantara; konon kabarnya Asma’ Sunge Raja (ASR) dipercayai sebagai raja / mustika dari ilmu kesaktian. Berkhasiyat multifungsi, untuk keperluan apa saja sesuai kehendak hati pengamalnya. Contohnya; kesaktian, penjagaan, keselamatan, kekebalan, penetral sihir / gangguan ghaib, pengusir JIN, meredakan hujan, dan lain sebagainya. Dengan memiliki ilmu Asma’ Sunge Rajeh seolah-olah seperti telah memiliki puluhan ilmu.
Disamping karena daya khasiatnya, ilmu hikmah ini banyak diminati dikarenakan kemudahan dalam mempelajarinya. Kalimahnya pendek (singkat). Tidak ada keharusan riyadhoh Puasa dan bertapa. Setelah Guru mengijazahkannya secara lisan, kemudian si Murid menghafal dan mengaktivasinya dengan cara dibaca sekian kali diluar rumah, selama beberapa malam. Biasanya aktivasi selama 7 malam. Selepas itu, Asma’ siap dipakai dalam hal kebaikan dan tolong-menolong.
Konon katanya Asma ini merupakan warisan dari Nabiyullah Khidir alaihissalam yang diturunkan secara langsung oleh beliau kepada dua orang pilihan yaitu :
- Pangeran Cakra Buana di Cirebon.
- Syech Su’adi Abu Syamsudin (Bujuk Latthong) di Madura yang kemudian diturunkan kepada anaknya : Kyai Damanhuri
Namun saya pribadi tidak dapat melacak kebenaran riwayat ilmu ini karena saya belum pernah bertemu dengan Nabi Khidir a.s. Menurut riwayat Ilmu Hikmah ini dibisikan oleh Nabi Khidir as disuatu tempat diatas air yang besar (bisa berarti sungai atau lautan). Kemudian dinamai Asma’ Sunge Rajeh atau Asmak Songai Rajjeh. Artinya Sunge Rajeh (Bahasa Madura) dalam bahasa Indonesia adalah Sungai yang Besar. Banyak pengamal yang mengasah ilmu ini dipinggir Sungai atau Laut (pantai).
Meski Asma’ Sunge Rajeh diturunkan di Jawa dan Madura namun rapal dari ilmu ini tidak sedikitpun memakai bahasa Jawa atau Madura. Bahasa dari rapalan Asma’ Sunge Rajeh diyakini merupakan bahasa kuno.
Versi Asma’ Sunge Rajeh
Pada awalnya, Asma’ Sungai Rajeh hanya diijazahkan secara lisan dari mulut ke mulut kepada anak-turun atau murid terpilih. Namun kini ilmu ini menyebar di berbagai pelosok negeri. Kemudian muncullah berbagai macam versi Asma’ Sunge Rajeh.
- Versi Cirebon
- Versi Madura
- Versi Grobogan
- Versi Blora
- Versi Solo
Rapal dari setiap versi tersebut hampir sama, tidak sama persis. Karena diijazahkan secara lisan (tidak boleh ditulis) maka terjadilah perbedaan lafadz, sesuai daya dengar & daya ingat si murid. Bahkan sebagian versi memiliki tingkatan-tingkatan untuk membedakan rapal Asma’ Sunge Rajeh satu dengan yang lainnya. Contohnya pada Asma’ Sunge Rajeh versi Cirebon, terdapat 4 tingkatan. Dari keempat tingkatan tersebut rapalannya juga berbeda-beda. Untuk mengetahui keaslian Asma’ Sunge Rajeh cukup sulit. Setiap pemilik Asma’ Sunge Rajeh akan mengklaim bahwa ilmunya adalah asli.
Tatacara mempelajari Asma’ Sunge Rajeh
- Belajarlah kepada Guru yang mengamalkan ilmu Asma ini. Jangan belajar dari internet (tanpa tahu orang yang mengijazahkannya). Agar ada yang membimbing dan bisa berkonsultasi manakala ada hal-hal yang perlu ditanyakan.
- Sudah cukup umur untuk mengamalkan ilmu ini, jika masih sekolah (usia dibawah 20 tahun) sebaiknya jangan dulu mempelajari ilmu Asma Sunge Rajjeh.
- Bagi Wanita hamil tidak boleh mengamalkan Asma ini.
- Menjaga kerahasiaan (kewingitan) Asma Sunge Rajjeh agar tuahnya tetap terjaga & sinengker. Jangan suka pamer dan mudah mengijazahkannya kepada orang yang tidak tepat. Sebab di tempat asalnya sana tidak banyak orang Madura yang tahu ilmu ini.
- Terakhir, meskipun tidak ada pantangan & larangan bagi pengamal Asma ini, tetap saja tidak boleh digunakan untuk niat jahat & perbuatan dosa.
- Di Sanggar Maya Rasa Sejati, amalan ilmu Hikmah ASMA SUNGAI RAJJEH tidak diijazahkan secara Umum di blog, tetapi masuk kategori IJAZAH KHUSUS.
Layanan IJAZAH KHUSUS (personal) datang langsung ke Sanggar maupun Online (jarak-jauh) berbayar: Rp. 500.000,- Diniatkan sebagai tanda bakti kepada Guru. Bukan Mahar ilmu, sebab kami tidak memaharkan ilmu. Info selengkapnya WA: 08995463377.
***
TESTIMONI
Assalamu’alaikum Ki Umar yang dirahmati Allah dan saya hormati. Alhamdulillah saya telah selesai mengamalkan ritual Asma Sunge Rajeh. Saya ingin memberikan testimonial, ini pengalaman nyata saya. Banyak manfaat yang saya dapatkan setelah saya mengamalkan ASR yang 3 hari itu, sakit kepala yang sudah saya rasakan sejak dari SMA dulu mendadak hilang dan tidak pernah kambuh lagi, badan juga terasa lebih sehat. Kemarin waktu saya sedang berpergian ke Bogor saya kehujanan dan saya menepi sebentar lalu saya membaca ASR kemudian saya tiupkan ke langit dengan niat agar hujan itu berhenti. Dan tak lama kemudian hujan pun reda dan akhinya berhenti dalam hitungan menit. Waktu perjalanan pulang pun hujan kembali turun, pada waktu hujan berhenti saya pun membaca ASR lagi dengan niat agar hujan tidak turun hingga saya tiba di Jakarta dan Subhanallah hanya rintik-rintik kecil padahal langit saat itu gelap dan sesekali diiringi petir dan rintik hujan itupun berhenti. Insya Allah akan saya jaga Ilmu ini untuk kebaikan juga meningkatkan kualitas spiritual saya seperti yang Ki Umar bilang. Terima Kasih ya Ki. Wassalamu’alaikum. Yth. Rahmat, Indonesia (by email)
Saya ingin cerita tentang khasiat ASR yang pernah saya rasakan. Saya mewiridkan ASR ini dipinggir pantai, tepatnya di dekat dermaga. Saat wirid saya merasakan angin yang berhembus dari pantai terasa hangat seperti uap air panas yang sedang mendidih, padahal waktu itu Kota Bengkulu baru saja selesai diguyur hujan lebat. Pengalaman yang lain, kerena tidak percaya kalau ASR bisa merusak komponen mesin motor maka iseng-iseng saya baca ASR 3x, keesokan harinya motor langsung ditarik dibawa ke dealer resmi, gara-gara pengapiannya rusak. Dua hari motor saya nginap didealer, hehe… Yang terakhir, karena niat mau menghentikan hujan lalu saya baca lagi ASR, tidak berhenti tapi hujannya agak reda, namun sekali lagi motor saya kena imbasnya. Kali ini yang rusak klep bagian dalam mesin, dan nginap lagi motor saya didelaer.(26 Maret 2011) Malam ini saya agak extream untuk mencoba ASR ini. Biar tambah yakin kalau ilmunya sudah merasuk ke tubuh, maka saya tes untuk kekebalan. Saya pakai pisau dapur yang biasa saya gunakan buat potong sayur sehari2, hehe.. Awalnya agak takut, tapi sudah niat maka saya coba juga, cara saya kencangkan otot lengan sebelah kiri lalu dituip dengan ASR 3x, lalu syat!!! Karena takut saya penjamkan mata. Terus saja sayatkan ke lengan! Makin keras makin saya pejamkan mata. Saya buka mata, Alhamdulillah..selamat!! Cuma kulit gores terkelupas tapi sama sekali tidak berdarah. Yth.Deri, Indonesia, 11 Mei 2011 (by blog)
—oOo—
Ki Umar Jogja, April 2010 rasasejati.id

Assalamualaikum wr wb ki umar.
Stelah pengiriman donasi kitab langkah pendaftarannya masuk dikolom mana ki,untuk mengirim alamat rumah kita? Saya udah punya nip ki.120811491.
By: kasran on 25 Agustus 2012
at 9:34 am
Untuk sementara ini tuliskan di Formulir pendaftaraan pewaris saja.
By: Ki UmarJogja on 26 Agustus 2012
at 9:33 am
assalamu akaium wr wb ,ki saya bisakah minta bantuan sama ki umar untuk mengajari saya ilmu hak yang sesuai syar’i,kerna saya sdh belajar tapi belum berhasil,bahkan saya sudah coba dengan tanfer ilmu ghaib dengan bayaran mahal tapi belum berhasil padahal saya sangat membutuhkan kerna di rantau,bertemu banyak suku yang berbeda karakter,bahkan serinng terjadi persinggungan walau itu persoalan spele,bahkan saya merasa was2 dengan seringnya terjadi keributan antar suku,yang tidak dipublikasikan ke umum, untuk menjaga supaya keributan tidak melebar .maka dengan ini saya menunggu saran dari ki umar.wassalam
By: heru on 25 Agustus 2012
at 11:39 pm
Terima kasih atas jawabannya Ki. Semoga Saya akan lebih bijak memandang sesuatu, tidak hanya dari satu sisi.
By: rajscorpion on 27 Agustus 2012
at 3:31 pm