Oleh: Ki Umar Jogja | 6 September 2017

Makna Tirakat

TIRAKAT

Tanya : “Salam pamuji rahayu Ki guru. Mendekati bulan Sura (Muharram), banyak orang mengatakan bulan yang mistis, banyak orang memakainya untuk belajar ilmu ghaib dengan bertirakat di tempat-tempat mistis. Betulkah?”

Jawab :

Salam. Saya pernah menjelaskan hal ini di grup WA Pewaris. Berikut kutipannya :

Makam para wali maupun tempat petilasan leluhur yang “sakti” selalu ramai didatangi para peziarah. Apalagi di bulan-bulan tertentu, misalnya Ruwah dan Sura. Masyarakat Jawa menyebutnya sebagai laku TIRAKAT. Namun perlu dipahami, jangan keliru, sebab banyak orang awam yang melakukan Tirakat memiliki anggapan/harapan akan bisa sakti lalu menjadi seorang paranormal. Tentu anggapan seperti itu tidaklah benar, bahkan mungkin hanya kesia-siaan yang akan didapat selama tirakatnya. Sebab ritual menjadi seorang spiritualis / paranormal / orang linuwih nan sakti bukan hanya Tirakat saja.

Tirakat lebih tepat bila difungsikan sebagai bentuk refreshing / penyegaran jiwa. Dari Jiwa yang segar, penuh semangat akan dapat menarik energi positif yang bermanfaat dalam hidupnya.

Menurut pendapat saya “tirakat” diadopsi dari kata “tarekat / Thariqoh” yang artinya jalan / metode / cara. Mungkin lidah orang Jawa dulu lebih mudah mengucapkan tirakat daripada Thoriqoh.

Dalam proses bertirakat, biasanya orang berusaha mengendapkan pikirannya (fokus dalam 1 hal) dengan diiringi sikap yang tenang, duduk bersila khusyuk, tidak gaduh, seperti orang yang Meditasi. Seringkali juga sambil diiringi membaca doa-doa..

Dari pengalaman dan penghayatan pribadi saya selama bertahun-tahun menapaki jalan spiritual ini, telah menyakinkan tentang misteri daya linuwih orang-orang sakti (spiritualis / paranormal). Yaitu benarlah apa yang telah dinasehatkan oleh para leluhur kita sejak jaman dulu, bahwa seseorang dapat memperoleh daya linuwih (shakti) itu berkat menjalani 3 hal yaitu Mel, Laku & Patrap yang dilakukan dengan penuh ketekunan (bukan instan). Mengenai pengertiannya 3 hal itu, saya sering menjelaskan dalam diskusi di grup WA Pewaris.

Sedangkan di kurikulum Sanggar Maya Rasasejati, saya menambahkan satu lagi yaitu IJAZAH artinya ijin & doa restu dari Guru yang sejati, bukan guru jahil / gadungan / abal-abal. Ciri-ciri guru yang betul itu bahwa ia telah mengamalkan ilmu yang diijazahkannya, bukan sekedar copy-paste dari kitab atau web orang lain lalu dipasang di blog pribadinya. Menyuruh orang lain beramal, tetapi ia sendiri melalaikannya. Semoga kita dijauhkan dari guru semacam itu. Dan saya selalu mewanti-wanti kepada para Pewaris Rasa Sejati, untuk selalu konsekuen ketika lisan sudah mengucapkan “Qobiltu” yaitu untuk mengamalkannya, dan jika sudah diamalkan bolehlah mengijazahkannya kepada orang lain.

Mengapa kamu menyuruh orang lain (mengerjakan) kebaktian, sedang kamu melupakan (kewajiban) dirimu sendiri.. (QS Al Baqarah : 44)

Wahai orang-orang yang beriman, kenapakah kamu mengatakan sesuatu yang tidak kamu kerjakan? Amat besar kebencian disisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan!” (QS. Ash Shaff: 2-3)

Ijazah, Mel, Laku dan Patrap itulah 4 tiang dasar pondasi ilmu hikmah yang saya ajarkan di Sanggar MANUNGGAL DAYA RASASEJATI ini. Jadi dasar kurikulum pendidikan di Sanggar kita bukan hasil mengarang / reka-reka sendiri. Maka tak payah kita sekarang mencari-cari / bingung lagi dan tak perlu menginvestasikan uang untuk memahari ilmu instan yang diiklankan diberbagai media. Karena kenyataannya tidak ada yang namanya ilmu spiritual yang instan.

Adapun mengenai riyadhoh di bulan Sura itu boleh saja. Walaupun menurut pendapat saya, jika riyadhoh hanya dibulan Muharram itu boleh dikatakan terlambat. Seharusnya riyadhoh diperbanyak mulai sejak bulan Rajab, lalu di bulan Dzulqadah, Dzulhijjah lalu Muharram. Itulah 4 bulan Haram yang wingit. Selengkapnya dapat anda baca di artikel Bulan Riyadhoh. Banyak berkah dalam 4 bulan tersebut, pintu-pintu langit banyak terbuka, setiap doa & hajat banyak dikabulkan, jika dipakai riyadhoh ilmu hikmah, insyaAllah banyak suksesnya. Demikian jawaban saya.

Nuwun,

Ki Umar Jogja

rasasejati.wordpress.com

Iklan

Tanggapan

  1. assalamualaikum wr wb

    matur suwun sanget kirimanipun perkawis “Tirakat” meniko….

    suwuuun suwuun suwuun…

    wassalamualaikum wr wb

    Agus Sumaryo

  2. Alhamdulillah,
    Alloh telah memberiku kekuatan batin,sehingga walaupun sebanyak 2000 bibit sengon telah mati, aku masih saja bisa bersabar.
    o ya Ki,saat ini saya sedang mendawamkan puasa sunnat senin kamis(sesuai wejangan Ki Umar”perbanyak puasa,kurangi makan dan tidur agar jiwa dan raga semakin bersih”)
    Mohon bimbingannya Ki,semoga Alloh meridhoi.

  3. Kalau ikut group wa pewaris bagaimana cara dan apa syaratnya Ki ?

    • Syaratnya : sudah terdaftar menjadi anggota Pewaris. Hubungi admin grup (Ki Wanoko, Kangmas Inti) sertakan nama & NIP (no Induk Pewaris).

  4. assalamu’alaikum ki umar.. saya mau tanya kalau ingin menjadi pewaris apakah ada waktu penerimaan tertentu.. matursuwun..


Silahkan Bertanya & Berdiskusi dengan Sopan :

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

Kategori

%d blogger menyukai ini: