SENDANG TITIS
Menelusuri Jejak Spiritual Presiden Soeharto
(Okezone) Soeharto merupakan sosok pemimpin yang banyak mewarnai kehidupan bangsa ini. Terlepas dari permasalahan politik yang membawa namanya, namun mantan presiden kedua ini tetaplah seorang tokoh pembawa perubahan besar bagi Indonesia.
Mendiang Soeharto tak bisa dilepaskan dari kehidupan spiritual Jawa. Falsafah Jawa selalu dijunjung tinggi dan menjadi landasannya dalam setiap pengambilan keputusan saat memimpin bangsa ini hampir selama 32 tahun.
Di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) ada beberapa tempat yang turut mengiringi kehidupan Jenderal Besar tersebut. Di tempat ini Soeharto banyak meninggalkan cerita yang menarik untuk diketahui. Salah satu lokasinya adalah Sendang Titis atau Sendang Semanggi.
Tempat ini berupa mata air atau masyarakat Jawa sering menyebutnya dengan nama Sendang. Terletak di Dusun Semanggi, Desa Bangunjiwo, Kecamatan Kasihan, Kabupaten Bantul tempat ini dinamai Sendang Semanggi atau Sendang Titis.
Tempat ini pernah digunakan mendiang Soeharto untuk menggelar ritual. Soeharto bisa sampai ke tempat ini bukan tanpa alasan, hal tersebut terkait dengan adanya sosok seseorang Romo Marto Pangarso.
Romo Marto adalah seorang penganut kebatinan Jawa yang juga menjadi Guru spiritual Soeharto. Sekitar tahun 1957 Soeharto resmi diangkat menjadi murid oleh Romo Marto. Sejak itulah hubungan kedekatan antara guru dan murid tersebut terjadi hingga akhir hayat mereka berdua.
Soeharto dan Semar.
(Ki Agung Pranoto) Hanya sedikit yang tahu, alm. Soeharto sesungguhnya tidak menjalin hubungan dengan SEMAR, tetapi cuma dengan SABDOPALON. Penasehat spiritual / pepatih dalem Prabu Brawijaya V (KertaBhumi) Raja Majapahit terakhir.
Selama ini orang sudah salah kaprah, dan menganggap Soeharto itu “pemuja” Semar serta meniru filosofi hidup pujaannya itu. Soeharto memang termasuk anggota Semar fans club, tapi sesungguhnya sangat berbeda antara Semar yang dipahami Soeharto dengan Semar yang dikenal orang pada umumnya di cerita pewayangan (Semar Badranaya / Hyang Ismaya).
Sabdopalon
Setelah lama diselimuti misteri, dan meninggalkan Prabu Brawijaya V, ternyata Sabdopalon bersemayam si Sebuah pohon Preh tua di Sendang Semanggi.
Awal perkenalan Soeharto dengan Sabdopalon ini, melalui seorang Pertapa Sakti yang dikenal pula sebagai medium Sabdopalon, yaitu Romo Marto Pangarso. Arti kata Romo disini bukan mewakili pemuka agama tertentu, melainkan sebutan kehormatan / kasepuhan / keturunan Kerajaan / Ningrat.
Semasa hidupnya Romo Marto memang seorang tokoh kebatinan yang mumpuni. Ia berperawakan sedang, layaknya orang Jawa tulen. Keramahan orang Jawa terpancar lewat raut mukanya yang teduh dan semanak. Jambul Romo Marto jika diperhatikan memang mirip dengan Semar. Tapi bukan karena itu Romo Marto sakti mandraguna, namun karena lelaku batinnya sebagai seorang Pertapa itulah yang membuatnya jadi tokoh kasepuhan, spiritualis paling disegani di seantero Jawa.
Sendang Semanggi
1940 M, suatu hari Romo Marto mendapat perlambang / isyarat dalam bentuk tejo sumunar (benda bercahaya) dilangit lepas. Tejo itu beringsut perlahan-lahan, R.Marto pun juga beranjak pelan-pelan mengikuti cahaya itu. Akhirnya cahaya itu berhenti, diatas patung Dewa Wisnu di Candi Prambanan Yogyakarta. Kala itu kompleks Candi Prambanan belum semegah sekarang, masih bebatuan berserakan, dan mudah dimasuki orang.
Karena rasa ingin tahunya yang besar, R.Marto bermeditasi di kaki patung Dewa Wisnu tersebut. Dalam meditasinya, ia melihat seekor burung Jalak Putih. Singkat cerita ia mengikuti burung tersebut. Setelah sekian puluh kilometer, akhirnya burung Jalak itu berhenti pada sebuah bukit yang dikelilingi rindang pohon Jati.
Lalu R.Marto menelusuri perbukitan gunung Sempu, dan menemukan tempat yang dimaksud.
Dibawah pepohonan itu ada sebuah mbelik atau mata air kecil. Diapit oleh 3 pohon yaitu pohon Beringin, pohon Pamrih dan pohon Sambi. Sejak saat itu R.Marto mulai membuat Sanggar tepat dibawah lokasi mata air ini. Dan tinggal menetap sebagai warga Kampung tersebut.
Mata air ini disebut sebagai sendang Semanggi karena disekitarnya dulu banyak tumbuh pohon Semanggi. Dan disebut juga Sendang Titis, yang artinya Titis = jitu / tepat, sebab banyak ilham / isyarat yang ditemukan dari bertapa / meditasi di mata air ini, sangat jitu. Kabarnya disinilah tempat yang disenangi oleh Soeharto untuk mengasah olah kebatinannya.
Di Sanggar Romo Marto inilah, Sabdopalon memberikan nasehat-nasehat dan ajaran tentang menjadi seorang pemimpin kepada presiden Soeharto, melalui medium R.Marto. Melalui ritual magis.
Kebesaran Romo Marto sebagai seorang pertapa tetap abadi sampai hari ini. Ia sangat dihormati, terutama oleh pengikutnya. Sebagai pertapa & spiritualis, beliau memang pantas diteladani. Karena menjauhi sentuhan ragawi dan kenikmatan duniawi (harta / jabatan / popularitas).
Sampai sekarang Sendang Semanggi masih kerap didatangi oleh para spiritualis tertentu (hanya yang tahu), dengan berbagai hajat terutama untuk mengasah olah batin.
Saya pernah beberapa kali datang ke Sendang Titis, tapi bukan untuk menggelar ritual mistik. Hanya sekedar mampir saat melintasi daerah ini, duduk beristirahat sejenak dan terkadang bermeditasi dibawah rindangnya pepohonan. Mengheningkan cipta, Menghayati rasa sejati.
—o0o—
Ki Umar Jogja
rasasejati.wordpress.com @2017
MasyaAllah…
By: ASB on 7 September 2017
at 11:14 pm
Asalamualaikum salam sejahtera ki umar,saya pngunjung rasa sejati,dan saya membaca tulisan* yg ada di blog rasa sejati ki umar sungguh luar biasa wawasan,dan pngalaman yg matang,saya tertarik untuk bljar di rasa sejati apakah di izinkan untuk bergabung untuk bljr di rasa sejati…matur suw
By: putra jepara on 12 September 2017
at 2:10 pm
Salam
Siapa saja boleh bergabung disini.
Semoga ada manfaatnya.
By: Ki Umar Jogja on 31 Oktober 2017
at 11:15 am
Assalamualaikum wr wb..
Semoga Ki Guru Umar dan Sedulur RS serta segenap pencinta Blog RS senantiasa dalam limpahan Rahmat Kasih sayangNya,..Aamiin
By: arman on 23 September 2017
at 12:11 am