Qosam Khatim Sulaiman
Assalamu alaikum, Saya pernah menulis Rajah Khatim Sulaiman, sebagai sarana spiritual (piandel/azimat) tetapi sepertinya tidak ada khasiatnya, bagaimana ya Ki? Apakah ada yang salah dalam membuatnya atau perlu cara-cara khusus? Mohon pencerahannya. Maturnuwun.
Jawab:
Wa alaikum salam wrwb. Semoga anda sekeluarga senantiasa dalam lindungan Allah swt. Menulis Rajah & Wafaq memang tidak bisa sembarangan, tentu saja ada ilmu dan kaidah-kaidahnya. Jika salah, asal-asalan, atau tanpa tahu dasarnya, maka bisa saja sia-sia alias tidak terasa khasiatnya. Rajah Khatim Sulaiman atau disebut juga Al-Asykal As-Sab’ah memang sangat masyhur dikalangan para ahli hikmah / spiritualis.
Al-Allamah al-Buni dalam kitabnya menjelaskan berbagai macam khasiat dari Rajah Khatim Sulaiman ini. Beliau berkata semua Rajah/Wifiq dalam kitabnya haruslah ditulis dengan Tinta campuran Zakfaron, Misk dan Bukhur/Kemenyan, selain itu juga memilih saat (waktu) yang tepat (baik), serta dibacakan Qosam / doa-doa khusus untuk mengaktifkan daya Rajah/Wafaqnya.
Di kitab yang lain diceritakan, Dzun Nunn Al Mishri mengatakan, “Aku telah mencobanya untuk 3 faidah dan aku mendapatinya sebagai sesuatu yang lebih membahayakan daripada pedang! tidaklah aku naik perahu dengan membawanya (Khatim Sulaiman), kecuali perahu itu akan karam, aku membawanya masuk rumah, dan rumah itu terbakar, dan tidaklah diletakan pada harta benda kecuali harta itu hilang dicuri orang.“
Ibnu Waraq berkata: “Oleh sebab itu, untuk menulis Khatim Sulaiman sebaiknya disertai Qosam berikut ini agar menjadi aman dan melindungi pembawanya”
Nah, boleh jadi anda tidak membaca/menulis Qosam Khatim Sulaiman ini. Qosam ibarat password / kata kunci dalam membuka energy Wafaq & Rajah, sekaligus berisi perintah untuk mengaktifkan daya energi spiritual dari suatu azimat Rajah.
Kedua, saya sedikit mengkoreksi kesalahan pada tulisan Rajah yang anda kirimkan:
Perhatikan huruf yang saya lingkari. Itu bukan huruf JIM, yang betul adalah KHA. Huruf MIM seharusnya huruf RO. Huruf HA seharusnya huruf SYIN. Ini adalah ayat dari Al Quran Surat Al An’am : 122 yang ditulis secara taqthi (terpisah-pisah).
Saran saya sebaiknya anda konsultasikan hal ini kepada Guru yang mengajari anda. Disinilah penting belajar ilmu kepada seorang Guru, ada yang membimbing. Demikian jawaban saya, semoga dapat dipahami.
Nuwun,
Ki Umar Jogja @2019
Assalamualaikum Ki Guru, semoga selalu dalam limpahan keberkahanNya.. aamiin, al fatehah…
By: Jebeng wetan on 2 Maret 2019
at 2:54 am
Assalamualaikum ki umar…saya berasal dari tanah seberang malaysia…saya telah membaca banyak artikel tuan dalam blog rasa sejati …dalam pandangan saya tuan adalah seorang yang punya banyak pengalaman dalam bidang ilmu super natural ini…oleh itu saya ingin memohon agar tuan dapat memberikan panduan untk penyelesaian masalah saya…iaitu menanggung hutang yang banyak…semalam saya telah mencuba wirid bebas hutang…kalau ada lagi panduan yang lebih berkesan tolong tuan beri panduan…terimakasih…
By: A.wahab... on 25 Juli 2019
at 12:38 pm
Wa alaikum salam wrwb.
Selain Wirid Asmaul Husna bacalah juga wirid Istighfar dan Sholawat. Besar Fadhilah dan Faedahnya untuk kelancaran Rizki dan pelunas hutang.
Terimakasih telah mengunjungi blog Rasa Sejati. Semoga bermanfaat.
By: Ki Umar Jogja on 3 Agustus 2019
at 6:39 am
Assalaamu alaikum pak kyai, apa khabar? Semoga sentiasa berada dibawah naungan ilahi, ameen! Ameen! Ameen yaa Allah…
Saya dari malaysia, pak kyai.. Sy ingin berhubung dgn bapak, lewat w.app, atau menelefon.. Apakah bisa, pak kyai? Berikut ini nombor w.app sy..
+60186647375
Sy ingin ijazahnya khatim Nabi Sulaiman itu, dari pak kyai…
Sy berharap semoga keinginan sy di perkenankan oleh pak kyai….
Jazaakumullaah…
Sekian, wassalaam
Yang Mengharapkan :
ust Aref Budiman Bin Ahmad
Jitra, Kedah,
Utara Malaysia.
By: Aref Budiman Bin Ahmad on 21 Agustus 2019
at 7:51 am
Assalamualikum Ki Umar.
Saya Ade, 4th saya telah menikah tp sllu ribut sm
istri cuma gra2 msalah sepele.
Puncak2 ny berantem smpe hari ini, istri saya
seperti durhaka, tidak menghormati suami,
tidak perhatian, bahkan benci sm ibu saya.
Beberapa kali dy minta pisah, tp krna saya org
penyabar, saya berusaha sesabar mungkin, apalgi sudah punya anak 1 yg msih kecil, saya tdk ingin anak saya jdi korban.
Selama ini saya cuma brusha mngjarkan kebaikan
pd istri saya, bgaimna mjdi istri mnurut islam,
tp dy keras kepala, seprti ny arti suami gk penting sm dy,bhkan dy bilang sudah tdk ad rasa cinta, seolah hubungan yg sudah 4th tdk ada artinya pdhal saya cuma takut dy jd istri durhaka.
Sbnernya saya sakit hati, jsttu sy yg sering minta maaf, smkin saya brusha lbih baik sbgai imam kluarga, dy mlah jd smkin bnci sm saya, di dektetin saja gk mau,mw brgkt krja salaman jg hrus q pksain dulu, mgkin kli posisi org lain di saya bkal gk kuat,
Tp saya berusaha sesabar mgkin demi anak, n rasa cinta saya pd istri.
Pdhal sblum nikah dy itu bner2 cinta sm saya, tp stelah menikah bner2 berbeda.
Saya minta solusi nya, agar istri saya kembali ky dlu, mau mnghormati saya n patuh sbgaimana kwjiban2 istri dlm islam.
Mohon bantuannya.
Trimakasih.
By: Ade Hamdan Sucipto on 5 Desember 2019
at 12:25 pm