RASA SEJATI

TESTIMONI ILMU PENYEMBUHAN

Disalin dari diskusi grup WA Pewaris, 31 Agustus 2020

Kang E.Maruli : Saya ingin sharing pengalaman dengan sedulur RasaSejati. Pengalaman saya ini tentang pengaplikasian ilmu Jari Sakti.

Bulan yang lalu saya ada benjolan di bawah pusar. Bengkak memerah, calon bisul. Setiap hari saya bacakan Surat Al-fatihah dan Asma Jari sakti ke tangan, lalu saya urut-urut seperti hendak mengeluarkan sesuatu. Urut dari pinggiran benjolan sampai ke titik mata benjolan. Urutan tidak pakai tenaga. Tapi saya visualisasikan ketika mengurut itu seperti hendak mengeluarkan kotoran penyakitnya.

Alhamdulillah, calon bisulnya tidak berkembang. Dalam seminggu hilang tanpa bekas. Ini membuat saya semakin yakin dengan ilmu Rasa Sejati. Hal yang serupa terjadi beberapa kali ketika saya mengalami luka. Saya rawat luka cukup pakai Al-fatihah dan Asma Jari sakti, penyakit cepat hilang dan cepat sembuh. Ini real nyata. Ilmu Penyembuhan Jari Sakti saja segitu ampuhnya, apalagi Hizib Syifa. 🙏🏻

Kang Fathul : Alhamdulillah Robbil alamin.

Ki Umar Jogja : Alhamdulillah.

Kang E.Maruli : Alhamdulillah Ki Guru, sesuai dawuh Kiguru, ilmu itu untuk diaplikasikan/dipraktekkan. 🙏

Kang Anwar : Alhamdulillah 👍

Ki Umar Jogja: beberapa hari yang lalu saya juga mendapat testimoni yang unik. Ceritanya begini:

Ada tamu yang datang kesini. Tapi tidak ketemu saya. Sebab saat itu saya sedang dimintai tolong untuk datang ke rumah teman yang istrinya sedang hamil tua tetapi belum juga ada tanda² melahirkan. Si tamu yang kecelik ini beberapa hari kemudian datang lagi kesini. Lalu bercerita bahwa maksud tujuannya untuk ngobati anaknya (balita) yang belum juga bisa berjalan.

Namun alangkah kagetnya saat anaknya yang awalnya tidak dapat berjalan, tiba² setelah diajak kesini, baru masuk pintu gerbang Sanggar si anak langsung minta turun ke tanah. Dan sesampainya balik ke rumah ia langsung bisa jalan dan berlarian.

Padahal saat itu gagal tidak bertemu saya. Si tamu ini hanya yakin bahwa sudah sampai rumah Ki Umar saja pasti nanti ada solusinya, begitu katanya! Sambil menunjukan kepada saya Video anaknya yang sedang berjalan & berlari. Bersemangat sekali beliau ini bercerita, mungkin karena saking bahagianya sang buah hati sudah bisa berjalan.

Kang E.Maruli: Kekuatan keyakinan memang melahirkan energi-energi positif. 🙏

Kang Nurutama: Alhamdulillah berkah rumah Ki Guru yang selalu dipakai wirid Al Hikmah. Padahal baru sowan sampai rumahnya Ki Guru saja sudah manfaat apalagi bila sampai bisa bertatap muka. Subhanallah.

Ki Umar Jogja : Cerita itu seperti yang pernah saya kisahkan kepada kalian tentang Guru saya dulu.

Ada seorang pasien (juragan ayam potong) yang sakit mata, buta secara tiba-tiba. Si pasien ini baru sampai gerbang Desa tempat tinggal guru saya itu, belum juga sampai rumah beliau apalagi bertatap muka. Tiba² langsung bisa melihat lagi. Semua orang rombongan 1 mobil yang mengantarkan beliau itu heran semua.

Kang Bambang : MasyaAllah, Alhamdulillah.

Kang Rahmat : Alhamdulillah.

Ki Umar Jogja : Lanjut cerita. Saat saya menjenguk kawan yang istrinya belum juga melahirkan itu.

Dia menceritakan: kata Dokter lahir awal bulan. Sedangkan kata Bidan yang lain, perkiraan lahir tanggal 20-an. Lalu saya katakan kepadanya: “Saya doakan saja ya mas, semoga lahir tanggal 17 Agustus. Agar barokah & tambah rizkinya nanti. Ini tanggal istimewa bagi negara kita”. 😁

Dia hanya manut (mengiyakan) yang penting bayi dan istrinya sehat & selamat, pintanya.

Alhasil, beberapa hari kemudian, tanggal 16 Agustus malam, saya dikabari via WA, jika si istrinya melahirkan dengan selamat. Bayinya lahir jam 22:50 wib. Padahal hanya kurang 1 jam lagi lewat tengah malam maka akan masuk tanggal 17 Agustus!

Begitulah. Allah-lah yang maha berkehendak atas segala sesuatu. Saya jadi teringat mutiara Al Hikam (Syaikh Ibnu Ata’illah as Sakandari): “Sekuat apa pun himmah / tekad (atau doa Hizibmu) tetap tidak akan bisa menembus tirai takdir yang ditentukan Allah”

Jadi walaupun kalian sudah memiliki ilmu Hikmah Al Laduniyyah ini dengan segala kelebihan (karomahnya), tetaplah tawadhu. Gusti Allah yang Maha Berkuasa menentukan segala sesuatu.

Kang Ibram : MasyaAllah, maturnuwun Ki Guru atas sharing ceritanya.

Admin@2020